Tiga Belas

525 81 7
                                    

"Hei, Bob! Kau ngapain di sini?" tanya Hanbin yang berjongkok. Dia memapah Bobby menuju ruangannya yang sudah dihapalnya di luar kepala diikuti Hayi di belakangnya yang hanya menatap ruang VIP-103 dengan nanar.

"Kau kenapa lagi?" tanya Hanbin dengan sabar. Bobby tidak merespon pertanyaan Hanbin membuat Hanbin sedih. Dia tidak suka melihat Bobby yang putus asa seperti ini. Hayi hanya menatap keduanya dengan tatapan kasihan.

Hanbin yang merasa hilang kesabaran karena Bobby yang tertutup kemudian mendengus membuat Hayi dan Bobby menatapnya.

"Ternyata kau sudah tidak seperti dulu lagi, Kim Bobby!" kata Hanbin dengan dingin.

"Aku menyesal menahan kak Jinwoo hari itu. Harusnya kubiarkan saja dia menghajarmu sampai dia puas hari itu!"

"Hanbin!" tegur Hayi namun melihat isyarat dari Hanbin membuatnya kembali diam.

"Aku tidak menyangka seorang Kim Bobby sekarang terlihat lemah seperti ini. Jisoo tidak pantas mendapatkanmu!"

"Apa katamu?" geram Bobby. Dia mencengkeram kerah baju Hanbin dan bersiap menonjoknya. Sedangkan Hayi menatap cemas mereka berdua.

Hanbin terkekeh. "Kau dengar sendiri aku bilang kalau Jisoo tidak pantas mendapatkanmu!"

BUAGH

BUAGH

"Hanbin! Bobby!" Hayi ingin menghampiri mereka berdua namun sekali lagi dicegah oleh Hanbin. Hanbin menyeka darah di sudut bibirnya.

"Jisoo terlalu bagus buatmu! Kemana semua ucapanmu dulu yang akan melindunginya?! Atau janjimu saat akan melamarnya kalau kau akan mencintainya tidak peduli apapun yang terjadi?! Dia hilang ingatan?! Itukah alasanmu depresi seperti ini?!" marah Hanbin. "Sadarlah Kim Bobby! Kau memalukan" Bobby terpaku mendengarnya.

"Semua juga tahu kalau kau kehilangannya. Kami tidak buta," kata Hanbin dengan nada lebih tenang. "Tapi kau masih bisa mendapatkannya kembali. Bawa dia kembali. Bawa dia pulang kembali ke tengah-tengah kita. Seperti dulu bagaimana usaha seorang Kim Bobby untuk mendapatkan Kim Jisoo," lanjutnya.

"Dan kalau kau merasa terlalu berat untuk berusaha, ada kami disampingmu siap membantumu," timpal Hayi. Bobby menundukkan kepalanya dan dia terkekeh ringan.

"Aku bodoh," katanya sambil tertawa. Hanbin tersenyum mendengarnya. "Semua juga tahu itu," ucapnya.

Hanbin merengkuh sahabatnya kembali. "Maaf sudah memukulmu tadi," kata Bobby. "Aku tidak akan meminta maaf sebagai balasannya," balas Hanbin.

"Bersihkan luka kalian sebelum aku yang membersihkannya," kata Hayi dengan senyum yang membuat Bobby dan Hanbin ciut. Mereka dengan buru-buru membersihkan luka mereka sendiri sebelum Hayi mengambil alih. Dia bisa membuat mereka berdua mimpi buruk kalau sampai dia yang mengobati luka mereka.

Hayi tersenyum senang melihat keduanya tidak berakhir seperti dalam bayangannya beberapa saat lalu.

"Jadi," kata Hayi menggantung membuat dua laki-laki itu menatapnya.

"Apa yang harus kita lakukan untuk mengembalikan Jisoo?"

***

"Oke, jadi di mana Bobby sekarang?" tanya Lisa kesal.

"Dia sedang dalam perjalanan kemari," jawab Sungjae ringan.

"Tiga puluh menit yang lalu juga kau bilang begitu," balas Lisa. Dia sudah menghabiskan tiga gelas milkshake di café milik Yunhyeong. Sedangkan yang punya tempat merasa khawatir dan berjaga-jaga jika saja Lisa akan memecahkan gelasnya apabila Bobby tidak segera datang.

Love You No Matter What (Bobsoo)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang