Sepuluh

565 88 5
                                    

Umur Jisoo dkk saat SMA = 16-18 tahun.

Umur Jisoo dkk waktu sekarang = 28 tahun.

Umur Donghyuk sekarang = 27 tahun.

Here we go.

"Apa masih ada pasien lagi setelah ini?"

"Tidak ada. Tadi yang terakhir, Dokter Kim," jawab suster bername-tag Park Jihyo. "Jadwal untuk hari ini sudah selesai, jadi dokter sudah bisa pulang sekarang."

Bobby mengangguk. "Baiklah. Terima kasih atas kerja kerasnya hari ini."

Suster Jihyo segera keluar dari ruangan, meninggalkan dokter yang dikira dingin oleh sebagian besar orang di rumah sakit itu. Bobby yang sendirian di ruangannya kembali duduk di kursinya. Dia memijat dahinya pelan, lelah setelah menggunakan otaknya berpikir seharian ini.

Matanya menerawang membayangkan kejadian yang terjadi akhir-akhir ini. Bobby kemudian menghela napas, mengontrol emosinya kemudian berberes untuk pulang. Dia akhirnya mengambil tasnya dan mengunci pintu ruangannya.

Bobby tidak langsung pulang setelah itu. Kakinya membawanya menuju ruangan yang sudah rutin dikunjunginya akhir-akhir ini. Ruang VIP-103.

Dia mengintip dari kaca jendela dan melihat wanita itu – Jisoo, sudah tidur. Seseorang yang lain menyadari kehadirannya dan membuka pintu kamar itu membuat Bobby berjengit.

"Bobby," sapa wanita itu hangat. Kerutan kecil yang terlihat diwajahnya menandakan usianya yang mulai menua.

"Malam, ma." Bobby menundukkan kepalanya, menyapa balik ibu Jisoo.

"Kenapa kau mengintip dari jendela begini dan tidak masuk ke dalam?" tanya ibu Jisoo. "Ayo, masuk dulu," ajak ibu Jisoo namun ditolak halus oleh Bobby.

"Nggak usah ma. Bobby cuman mau lihat Jisoo sebentar dari sini," katanya. "Mama yang malam ini berjaga di sini?"

Ibu Jisoo tersenyum. "Bob, mama tahu kalau kamu terpuruk akhir-akhir ini. Rasa sakitmu tidak seperti rasa sakit kami. Kau sudah berusaha keras selama ini." Ibu Jisoo mengusap pelan pundak Bobby.

Bobby tersenyum mendengarnya. "Mama tenang saja. Jisoo akan kembali bersama kita. Bobby janji sama mama," katanya. Dia kemudian melirik jam dan baru saja akan berbicara saat ibu Jisoo mendahuluinya.

"Mama ngerti. Pulanglah sekarang. Jihun menunggumu di rumah. Kalau ada waktu, ke rumah lah ketika libur. Bawa Jihun juga ya," kata ibu Jisoo. Bobby pun pamit dan menatap Jisoo untuk terakhir kalinya hari itu. 'Sampai ketemu nanti, Nona Kim.'

Dia kemudian pulang ke rumahnya.

***

"Bobby pulang," katanya begitu membuka pintu rumah. Dia mengangkat alis heran karena tidak mendengar suara ribut. Dia berjalan ke arah dapur dan melihat mamanya sedang serius masak.

"Bu," panggilnya. Ibu Bobby menoleh. "Kau sudah pulang? Ibu nggak dengar tadi."

"Jihun mana?" tanya Bobby.

"Ada di kamar, bareng Donghyuk. Ada teman-temanmu juga di atas," kata ibu Bobby.

"Aku ke atas dulu kalau gitu." Bobby Bobby kemudian beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan tangan dan wajanya terlebih dulu sebelum menuju kamarnya yang terletak di lantai 2. Dia masuk dan matanya terbelalak melihat kondisi kamarnya.

"A-apa-apaan ini?! Kenapa kamarku berantakan begini?" tanya Bobby. Wajahnya memerah. Dia menatap tajam teman-teman dan adiknya yang nyalinya menciut.

"pa-pa-paaaa!" Mendengar Jihun yang memanggilnya sambil bertepuk tangan membuat amarah Bobby mereda. Dia tersenyum menghampiri bayi berusia hampir 1 tahun itu dan menggendongnya.

Love You No Matter What (Bobsoo)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang