Setelah pulang dari Rumah orang tua mark, Rose tampak tidak bicara sama sekali pada mark.
Rose mengambil botol minuman di dalam lemari es, setelah mendapatkannya ia segera menutup kembali pintu lemari es, Ia pun berbalik.
"Haaa..." Rose terkejut botol minumnya terjatuh.
"kau mengagetkanku" ucap Rose suaranya sedikit meninggi menatap mark.
"minggir" Rose hendak berjalan namun, mark malah mengahalanginya. Rose melotot pada Mark.
"apa yang kau lakukan sih?" seru Rose kesal.
Bukannya menjawab Mark malam diam menatap Rose. Ia berjalan maju sebaliknya Rose berjalan mundur hingga punggungnya menabrak lemari es dibelakangnya.
"yak..a..apa yang aku lakukan?" tanya Rose gugup bercampur rasa takut.
"kau marah padaku?" tanya mark akhirnya membuka suara, tangannya tertumpu pada lemari Es.
"menurutmu?" ucap Rose sewot.
Rose pov
Oh tidak jantungku berdetak snagat cepat, saat mark tepat dihadapanku jarak kami sangat dekat, hingga aku bisa mencium harum mint dari nafasnya.
"apa aku sakit? Ada apa dengan jantungku" batinku.
"apa kau sebenci itu padaku? Hingga kau tak ingin melihat wajahku?" ucap mark kini ia terdengar serius menatapku.
Aku hanya diam menatapnya, ia bingung harus menjawab apa? Sejujurnya aku tidak membencinya, sungguh.
"tidak" jawabku tanpa menatap matanya.
"lalu kenapa kau tidak menatapku" ucapnya lagi. Kini aku pun mematapnya.
Aneh rasanya, saat ini aku menatapnya dia sangat berbeda, entahlah akupun tidak tahu."apa kau membenciku?" Tanya sekali lagi.
"tidak..kubilang tidak..harus berapa kali aku jawab" ucapku sedikit kesal karena pertanyaannya membuatku sensitive.
"benarkah? ...Apa kau mencintaiku?" 'deg' tiba-tiba aku merasa aneh dengan hatiku. Mataku mulai berair. Kami saling bertatapan cukup lama.
"menyingkirlah aku ingin istirahat" ucapku menyingkirkan tangan mark dari sampingku.
Aku berjalan menuju kamar, meninggalkannya sendiri di sana.
💢💢💢💢💢💢💢
Setelah beberapa hari setelah kejadian di dapur itu, Mark dan Rose memilih untuk diam seribu bahasa, Rose bahkan memilih untuk tidur disofa kamar. Dia ingin menghindari mark, bukan karena benci namun ada hal yang tidak bisa ia jelaskan dan hanya dia yang tahu.
Alarm berbunyi membangunkan Rose, ia segera mematikan Alarmnya karena tidak ingin mengganggu orang yang tertidur pulas di ranjang king Size. Pukul 05.00 pagi, Eose gera beranjak dan berjalan ke arah kamar mandi
.
Setelah 20 menit Rose keluar dari kamar mandi, ia sudah rapih dengan seragam sekolahnya. Ia melirik tempat tidur, mark masih terlelap dalam mimpinya.
Rose berjalan kearah pintu dan keluar dari kamar.
.
Rose tengah membuat sarapan untuknya dan juga Mark. Sudah menjadi kebiasaannya semenjak tinggal dengan Mark, ia selalu bangun lebih awal dan membuat sarapan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Time By Times (END)
Fanfiction"Jangan pernah bersedih. Sedihmu adalah luka bagiku" -mark- "Bersama denganmu dalam suka maupun duka, untuk selamanya dan sepanjang masa. Terimakasih telah memberikanku banyak waktu yang kamu miliki. Darimu aku tahu apa itu makna cinta dan bagaimana...