"haha...apa kau bercanda?" tanya Somi meremehkan ucapan Mark
"apa aku terihat sedang bercanda?" ucap Mark datar, ia memasang wajahnya yang terkesan dingin. Somi memperhatikan raut wajah Mark .
Jaebum dan bambam saling pandang tak mengerti dengan maksud Mark.
Mark berbalik berjalan perlahan. Somi pun menurunkan pisaunya pada lantai.
Dengan pergerakan cepat Mark menendang perut Somi hingga ia terjatuh ke belakang.
Mark langsung segera melepaskan ikatan yang mengikat tangan dan kaki Rose dibantu oleh jaebum dan bambam.
Somi mencoba meraih pistol yang tak jauh dari jangkauannya. Mereka masih belum menyadari pergerakan Somi, mereka fokus melepasakn ikatan Pada Rose.
Mark segera menarik Rose untuk pergi dari sini. Bambam dan jaebum berada di depannya untuk berjaga jaga jika anak buah somi tiba-tiba bangun dan mengaggalkan semuanya.
'DOORRR'
Rose menjerit ia berjongkok karena terkejut sekaligus takut oleh suara tembakan. Rose dan Mark menoleh kebelakang dimana Somi sedang mengarahkan pistolnya pada mereka berdua.
'DOORR'
Rose membuka matanya, setelah ia tidak merasakan apa-apa. Ia menoleh kebelakang Mark berdiri membelakanginya. Rose segera berdiri dan membalikan tubuh Mark agar mengadapnya.
Somi membelabakan matanya terkjeut.
"Andwae..Mark" Rose menjerit histeris melihat Darah yang keluar dari perut mark, kaus putih yang ia pakai berubah warna menjadi merah. Seketika tubuh mark ambruk kedalam rengkuhan tangan Rose.
Bambam dan Jaebum membelakan matanya. Mereka segera berlari mengahampirinya.
"Andwaee...hiksss...Mark bertahanlah..hikss" Rose memeluk tubuh Mark yang berlumuran darah.
"Mark bertahanlah" ucap jaebum khawatir.
Sedangkan Somi ia kabur, bambam mengejarnya."Ro..Rose" ucap Mark terbata karena tertahan oleh rasa sakit diperutnya.
"ne..aku disini..hikss..aku disini bertahanlah, aku akan membawamu kerumah sakit" ucap Rose terisak.
"m..mianhae..khokk .okhokk" mark tiba-tiba terbatuk.
"hajima..jangan banyak bicara" ucap Jaebum menekan perut Mark agar darahnya tida terus keluar.
"uljimayo..ak.aku tidak apa-apa" ucap Mark pelan tangannya terangkat hendak menyentuh wajah Rose. Rose yang melihatnya segera meraih tangannya dan diletakan di pipinya.
"Mianhae..aku salah paham padamu, mian-" ucap Mark dengansusuah payah.
"berhenti bicara, simpan tenangmu...maafkan aku, maaf aku telah menyakiti perasaanmu, bohong jika aku tidak mencintaimu..hikss..aku..aku sangat mencintaimu, aku merindukanmu..hikss" Rose menangis memggenggam tangan Rose. Mark tersenyum mendengar ucapan Rose yang snagat berarti baginya.
"Saranghae.." Kata kata terakhir Mark sebelum ia menutup matanya.
"Andwae..Mark..bangun..hikss..MARK BANGUN" rose menjerit menggenggam tangan Mark.
💢💢💢💢💢
Bau obat menyeruak di ruangan bercat putih ini, suasana hening hanya terdengar suara alat detak jantung. Seorang laki laki tampan terbaring lemah dengan beberapa kabel yang menempel pada tubuhnya masker oksigen yang menembel menutupi hidung dan mulutnya. Dan infus yang tertancap manis di tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Time By Times (END)
Fanfiction"Jangan pernah bersedih. Sedihmu adalah luka bagiku" -mark- "Bersama denganmu dalam suka maupun duka, untuk selamanya dan sepanjang masa. Terimakasih telah memberikanku banyak waktu yang kamu miliki. Darimu aku tahu apa itu makna cinta dan bagaimana...