"sekarang kalian sudah sah menjadi sepasang suami istri, sekarang saatnya memakaikan cincin" jisoo pun berjalan membawa nampan dengan kotak berisi cincin pernikahan.
Mark mengambil cincin ukuran kecil kemudian ia meraih tangan kiri Rose dan mulai memasukan cincin kejari manis Rose.
Kini giliran Rose yang mengambil dan memasukan cincin jari manis mark.
Suara riuh tepuk tangan terdengar nyaring.
"saatnya kalian berciuman, sebagai tanda cinta dan kasih sayang kalian" ucap pendeta, Rose membelabakan matanya.
"ciuman? Tidak itu first kiss ku" batin Rose.
'CUPP'
Rose membelabakkan matanya, setelah benta kenyal dan lembab menempel dipipirnya, tidak ada pergerakan apapun, bibir mereka hanya menyatu, mark yang menciumnya matanya terpejam. Rose memejamkan matanya.
Rose pov
mataku terpejam setelah aku merasakan seperti ada ribuan kupu-kupu berterbangan menggelitiki perutku. Entah kenapa aku seolah dibawa terbang olehnya.
first kissku berakhir dengannya. Dan entah kenapa jantungku sangat berdebar kencang saat dia menempelkan bibirnya padaku, tidak ada tuntutan apapun dari bibirnya.
"apa aku mulai menyukainya?"
"secepat inikah" batinku.Kemudian dia mulai menjauhkan bibirnya dari bibirku. Mataku masih terpejam dan kemudian aku membuka mataku dan menatapnya. Dia menatapku teduh membuatku terpaku menatapnya, telingaku seolah tak mendengar suara riuh tepuk tangan dan suitan dari para tamu dan juga teman-teman mark.
"aku tahu kalo aku sangat tampan" tiba-tiba ia mengucap, dan membuatku tersadar. Aku segera memalingkan pandanganku kearah lain.
"percaya diri sekali kau" ucapku tanpa menatapnya. Aku menyadari bahwa dia tengan tersenyum menggodaku.
.
.
"sayang..anakku" seru eomma memelukku, ia meneteskan air matanya."eomma jangan menangis" ucapku membalas pelukannya. Aku melirik mark yang jugabsedang memeluk ibunya.
"eomma terharu sayang...eomma bahagia" ucap eomma kemudian melepaskan pelukan.
"appa" ucapku menatap appa yang tengah tersenyum. Aku langsung memeluknya, entah kenapa aku jadi ikut menangis dipelukan appa.
"appa bangga padamu sayang, kau tetap putri appa dan eomma yang sangat kami cintai" ucap appa. Aku meneteskan airmataku mendengar kata-kata appa seolah kami tidak akan bertemu.
"Rose.. Mulai sekarang hiduplah bahagia bersama mark, jadilah istri yang baik bagi suamimu, tangan pernah membatah apa kata mark, jangan melalukan hal yang suami larang ya nak" ucap eomma mengusapnair mataku. Aku hanya mengangguk tersenyum.
"mark..eomonie titip Rose padamu ya, jagalah dia, sayangilah dia seperti kau menyayangi ibumu, bimbinglah dia agar menjadi istri yang baik" ucap eomma pada mark.
"tentu eomonie aku akan menjaganya dna menyayanginya" ucap mark memeluk eomma. Aku sungguh terharu melihatnya.
"aku tidak sabar ingin segera memiliki cucu" ucap ibu mertiaku.
"aku juga ingin sekali segera menggendong cucu" ucap eomma antusias.
"eomma" tegurku pada eomma.
"segerlah buatkan kami cucu" ucap eomma lagi. Aku cemberut dibuatnya.
"tunggu beberapa tahun lagi, karena aku masih sekolah" jawabku.
"lama sekali...eomma ingin secepatnya" mulutku terbuka mendengar penuturan eomma yang membuatku malu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Time By Times (END)
Фанфик"Jangan pernah bersedih. Sedihmu adalah luka bagiku" -mark- "Bersama denganmu dalam suka maupun duka, untuk selamanya dan sepanjang masa. Terimakasih telah memberikanku banyak waktu yang kamu miliki. Darimu aku tahu apa itu makna cinta dan bagaimana...