29

704 61 0
                                    

Sudah dua hari Mark meninggalkan Rose dan membiarkan Rose sendirian tinggal diapartementnya. Rose tampak sangat sedih dan kesepian, ia makan sendiri dan tidur sendiri, ia lebih banyak melamun dan menangis sepanjang hari sepulang sekolah.

Kaleng-kaleng alkohol berceceran dimana-mana. Rose duduk dilantai yang dingin bersandar pada sofa dibelakangnya.

"Aku ingin menyampaikannya hari itu, Semua rahasia yang tak bisa ku katakan, aku seperti orang bodoh hahaha" Rose bergumam dan tertawa sendiri, sambil terus meminum kaleng alkohol.

"Kau selalu berada disampingku, kemana kamu Mark? Apa kamu tidak merindukanku eoh?
Aku merindukanmu...sangat sangat Rindu hiksss.." Rose menunduk dan terus bergumam menyebutkan nama 'Mark'.

"aku tidak tahu aku akan merindukanmu begitu cepat hiksss..hikss..aku tidak bisa melepaskanmu " Rose menangis terisak.

"Ini tidak adil, aku pikir hanya aku mengalami waktu yang sulit ini. Mungkin akulah satu-satunya yang terpuruk, atau mungkin aku terlalu keras mempertahankan satu cinta" gumam Rose dengan nada bicara orang mabuk,ya dia sudah sangat mabuk.

"Bayangan yang samar, tawa yang mengering semua seperti itu hari demi hari. Kesedihan hatiku dan luka yang menganga ini semuanya tidak akan menghilang, Bisakah kau dengar tangisan sedihku? Yang kami tahan sepanjang hari" Rose terus bergumam tak henti.

.
.

💢💢💢💢💢
















Rose pov

Sinar matahari menembus tirai tipis jendela kacaku, mengganggu kenyamanan tidurku. Aku berlahan membuka mata, meregangkan tangan yang dirasa pegal.

Aku mencium bau alkohol dari tubuhku yang sangat menyeruak hidungku. Aku bangun dan duduk diatas ranjang.

"ah..kepalaku pusing sekali" gumamku memijit pelan keningku. Aku menoleh kearah samping.

"ternyata cuma mimpi" ucapku menatap tempat disebelahku yang kosong.

Semalam aku bermimpi Mark datang padaku, ia menatapku dalam mimpi itu, rasanya seperti nyata, tapi aku harus menelan kekecewaan jika semua yang kulihat itu hanya mimpi. Aku bersyukur kau datang kedalam mimpiku selamam.



#flashback

Mark datang ke apartementnya pada jam 10malam untuk mengambil sesuatu yang tertinggal. Ia pikir Rose sudah tidur pada jam itu, karena biasanya jam 9 malam pun ia sudah tidur, jadi ia datang pada jam 10 malam agar tidak bertemu dengan Rose.

Mark menekan beberapa angka untuk membuka pintu, dan berhasil ia pun langsung masuk kedalam, Ruangan tampak gelap hanya menyisakan  satu lampu yang tidak terlalu terang. ia berjalan menuju kamar, namun ia menghentikan langkahnya.

"Kau selalu berada disampingku, kemana kamu Mark? Apa kamu tidak merindukanku eoh?
Aku merindukanmu...sangat sangat Rindu hiksss.." terdengar suara Rose yang sedang bergumam menyebutkan namanya, namun sosoknya tidak ada disana. Mark berjalan mendekat kearah ruang tamu.

"aku tidak tahu aku akan merindukanmu begitu cepat hiksss..hikss..aku tidak bisa melepaskanmu " Mark melihat Rose menangis terisak duduk dilantai dengan kaleng alhokol yang berceceran dilantai.
Mark berdiri di belakangnya memperhatikannya dan mendengarkan semua ucapannya.

"Ini tidak adil, aku pikir hanya aku mengalami waktu yang sulit ini. Mungkin akulah satu-satunya yang terpuruk, atau mungkin aku terlalu keras mempertahankan satu cinta" gumam Rose dengan nada bicara orang mabuk,ya dia sudah sangat mabuk.

Time By Times (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang