17

813 69 5
                                    


Rose dan Mark tengah berada di taman Rumah sakit, Mark membawa Rose keluar dari Ruangan jennie. Disinilah mereka duduk dibangku taman.

"kenapa kau membawaku kesini?" Rose membuka suara menatap Mark.

"karena aku tahu didalam sangat menyakitkan bagimu kan" ucap mark santai tanpa menoleh pada Rose. Rose menunduk tangannya meremas ujung bajunya.

Mark menoleh pada Rose yang sedang menunduk.

"Menangislah kalau kau ingin menangis, kalau kau menahan tangismu, hatimu hanya akan bertambah sakit." mark berucap menatap Rose.

"hikss..hikks.." terdengar Isakan Rose yang mulai menangis.

"aku sudah berusaha untuk tidak menangis tapi..hikss..aku terlalu lemah" Rose berucap disela tangisnya.

Mark menaruh kepala Rose untuk bersandar di pundaknya.

"Jangan memendamnya sendirian. Jangan merasa kau lemah. Kau harus menahannya dan kau harus bertahan, mulai sekarang aku akan membuatmu bahagia dan tidak akan perna membiarkanmu menangis lagi" ucap mark Tulus.

"Ketika kau bersama denganku, kau bebas bersandar kapanpun juga. Bahuku lebih kuat daripada kelihatannya. Bahuku kuat, untuk selalu menopang dan menyemangatimu" lanjut mark menatap dalam kedua manik mata Rose.

"apa maksudmu" tanya Rose menatap mata mark, ia bingung dengan ucapan mark yang berbeda dari biasanya.

"entahlah aku tidak yakin, tapi sepertinya aku mulai menyukaimu, akhir-akhir ini mau selalu menghantui dan memenuhi bayangku, aku pikir aku sudah gila karena terus memikirkanmu. Tapi mereka memberitahuku, bahwa aku mulai jatuh cinta padamu" ucap mark mengungkapkan isi hatinya.

Rose mendengarkan semua ucapan yang keluar dari mulut mark, ia memandang mark mencoba mencari kebohongan dari sorot matanya, namun Rose tidak menemukannya. Smeua yang mark ucapakan padanya terdengar tulus.

"tap-" belum semlat Rose mengucapakan, mark tiba-tiba memotongnya.

"aku tahu..ini sebenarnya bukan waktu yang tepat, dan ini pasti terlalu cepat untukmu" ucap mark menatap dalam mata Rose, seolah menyalurkan perasaannya melalui tatapan yang teduhnya.

"aku tidak akan memaksamu untuk menyukaiku, tapi aku akan membuatmu bahagia bersamaku dan membuatmu jatuh cinta padaku secara perlahan" lanjutnya lagi. Mata Rose mulai berkaca-kaca.

"bukankah kau tidak menyukaiku? Saat perjodohan kita kau tampak tidak menyukaiku" ucap Rose menatap Mark.

“Sebelumnya aku tidak pernah percaya hal-hal seperti takdir. Tapi, aku berubah pikiran. Kadang kita jatuh cinta dengan seseorang yang seharusnya tidak kita cintai"  jawab mark menatap Rose. Rose tertegun dengan jawaban Mark.

"tapi..aku tidak menyukaimu" ucap Rose menatapnya dalam.

“Aku tidak tahu kau memiliki perasaan padaku atau tidak, akan ku buat jantungmu berdebar-debar setiap kali kau memikirkanku.” ucap mark tersenyum menatap Rose yang juga menatapnya.

💢💢💢💢

Mark dan Rose telah kembali ke Ruangan jennie.

"wah..kalian dari mana saja?" tanya yongjae melihat kedatangan mark dan rose.

"hanya mencari udara segar" jawab mark kemudian duduk disamping bambam.

Rose menatap jennie dna mingyu bergantian, sebenarnya ia merasa canggung pada mereka.

"Rose bisakah kau kemari sebentar" panggil jennie. Rose segera berjalan mendekat pada jennie.

"maafkan aku" ucap jennie menggenggam tangan Rose.

Time By Times (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang