HAFH - 2

23.3K 2.5K 94
                                    

Repub tanpa edit 16/7/20
3/11/20
2/1/21

Mahika menghabiskan banyak waktunya dengan menangis dan menggunakan banyak tisu yang akhirnya berserakan di lantai kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mahika menghabiskan banyak waktunya dengan menangis dan menggunakan banyak tisu yang akhirnya berserakan di lantai kamarnya. Seminggu pertama yang terparah, setiap pagi matanya akan bengkak karena dia menangis sepanjang malam dan hal itu tentu saja menarik perhatian keluarga dan teman-teman dekatnya di kantor. Begitu tahu mengenai cerita tragisnya teman-teman kantornya yang keturunan preman langsung mau melabrak Garin, tetapi keluarganya justru menyalahkannya atas apa yang terjadi. Miris sekali. Dia teringat malam itu selepas kerja, kedua orang tuanya memanggilnya ke ruang keluarga. Mahika tahu dia tidak bisa kabur hari ini setelah beberapa hari dia berkelit bahwa dia terlalu lelah dengan pekerjaannya dan perlu istirahat segera.

"Mahika, Ibu tidak pernah melihat Garin lagi beberapa minggu ini." tanya ibunya tepat sedetik setelah Mahika menempatkan bokongnya pada sofa berwarna coklat itu. Posisinya tepat berada di depan ibunya yang duduk bersampingan dengan sang ayah yang lebih banyak diam jika sang istri sudah bertitah.

Oh, nada itu dia sangat hapal. Nada yang ibunya selalu gunakan ketika dia menuntut penjelasan.

"Kami sudah putus, Bu."

"Putus?! Kamu gimana sih?!"

"Ya, gak gimana-gimana. Udah gak sejalan lagi ya terus putus."

"Ya, Tuhan! Mahika, kamu itu sudah di penghujung kepala dua! Akhir tahun ini kamu sudah kepala tiga, Nak!"

"Bagus putusnya sekarang, kalau nanti pas kami sudah nikah baru putus aku jadi janda dong, Bu, di kepala tiga."

"Mahika Adhisti! Berani ya kamu ngejawab omongan orang tua! Ayah, ini karena kamu manjain dia selama ini, anaknya diatur dong!"

Lalu mulailah terdengar ceramah panjang kali lebar ibunya mengenai betapa baiknya Garin selama ini, betapa pria itu, yang seorang dokter, adalah menantu idaman. Bahkan ibunya bertanya apa yang Mahika lakukan sehingga Garin meminta putus, seakan sudah pasti jika perpisahan mereka disebabkan oleh Mahika.

Kalau aku tahu kenapa bisa putus, aku juga ga bakalan uring-uringan gini kali, Bu!Gerutunya dalam hati. Mahika mengingat-ingat makanan apa saja yang pernah diberikan oleh Garin yang berpotensi ada peletnya sehingga ibunya membela mati pria itu. Dia kemudian mendesah karena terlalu banyak makanan yang dibawakan Garin selama delapan tahun ini. Lagi pula profesi yang diakui orang tuanya hanya dua, dokter dan Pegawai Negri Sipil. Garin yang seorang dokter tentu menjadi favorit mereka.

Cinta yang dia jalani selama delapan tahun ternyata berujung menjaga jodoh orang alih-alih menjadi pelabuhan terakhirnya. Cinta pertamanya. Cinta yang dipikir-pikir jika dia mencicil mobil maka cicilan mobil itu sudah lunas dan lebih berfaedah dibanding sakit hatinya sekarang ini. Enam bulan telah berlalu setelah laki-laki itu meninggalkannya dengan alasan hubungan mereka sudah tidak spark joy, jadi dia mengikuti saran Marie Kondo untuk meyingkirkan apapun yang sudah tidak membuatnya bahagia, tetapi sialnya alih-alih menyingkirkan barang-barang pria itu justru menyingkirkannya. Kampret memang. Sekarang dia semakin emosi ketika ada yang membicarakan mengenai Konmari karena itu mengingatkannya mengenai alasan pria itu.

Hal yang paling menyebalkan kedua setelah dicampakkan adalah bertemu orang itu yang terlihat bahagia dengan pasangan barunya. Tidak lama setelah perpisahaan mereka ternyata pria itu sudah memiliki gandengan yang tidak sengaja dia lihat ketika dia sedang merenungkan apa yang salah dari dirinya sehingga didepak dari kehidupan Garin.

Hah! Spark joy my ass, bilang saja sudah menemukan orang lain.

Tapi ketika dia melihat tatapan penuh cinta yang pria itu berikan kepada pasangannya, hatinya terasa teremas. Dulu, dulu dia yang menerima tatapan itu dan sekarang dia tidak ingat kapan terakhir kali dia menerima tatapan cinta dari mantan sialannya itu. Apakah sudah lama rasa pria itu hilang? Kenapa dia tidak menyadarinya? Dan berbagai macam pikiran sampai pria itu serta pasangannya hilang dari pandangannya.

Hingga suatu pikiran menghantamnya, mungkin dia memang tidak cukup baik. Mungkin memang dia yang menyebabkan kandasnya hubungan ini. Mungkin dia yang menyebabkan pria itu kehilangan sparks yang dia bicarakan ketika mencampakkannya. Atau parahnya, dia tidak cukup baik untuk dijadikan seorang istri. Banyak hal yang berlarian di pikirannya seharian itu. Menyalahkan dirinya atas semua yang terjadi karena sekarang pria itu terlihat sangat bahagia dengan pasangannya.

Pikiran-pikiran itu meracuni dirinya sehingga kepercayaan dirinya menurun drastis. Terlebih lagi ketika dia mendengar mengenai pertunangan serta rencana pernikahan mereka. Semua itu terjadi dalam kurun waktu delapan bulan setelah kandasnya hubungan mereka dan enam bulan kedepan mantan sialannya itu akan menikah. Hebat sekali, hanya butuh waktu empat belas bulan untuk pria itu memutuskan menikah dengan kekasihnya yang baru sedangkan ketika bersama dirinya hanya di jadikan pacar selama delapan tahun. Well done, hatinya sudah hancur tertimpa tangga kemudian tergilas truk tronton.

Untuk mengalihkan pikirannya Mahika mengubur diri dalam pekerjaan yang tidak ada habisnya. Dia bekerja seperti orang gila. Mengerjakan semuanya sekaligus dan bekerja hingga larut. Karena jika dia pulang cepat dia akan kembali mendengarkan ocehan ibunya mengenai Garin, apa lagi jika ibunya mendegar bahwa Garin telah melamar wanita itu dan akan menikahinya enam bulan kedepan. Bisa dipastikan ibunya akan mengomel panjang lebar dan menyalahkannya. Seakan tidak cukup bahwa Mahika yang didepak, sekarang orang tuanya 'pun menyalahkanya.

Sial sekali.

2/8/19
13/9/19

2/8/1913/9/19

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Home Away From Home [FIN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang