HAFH - 14

16K 2.3K 105
                                    

Repub tanpa edit 3/8/20
11/11/20
22/6/21

Kemarin malam Sagara benar-benar pulang setelah mengantarkan makan malam berupa nasi goreng kampung lengkap dengan telor mata sapi dan potongan daging beserta sayurannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemarin malam Sagara benar-benar pulang setelah mengantarkan makan malam berupa nasi goreng kampung lengkap dengan telor mata sapi dan potongan daging beserta sayurannya. Semuanya itu diletakkan di kotak makan berwarna biru langit, seperti baru pria itu beli tadi. Nasi goreng itu enak! Lebih enak dari masakan ibunya dan nasi goreng ucok yang dijual di depan kantornya. Padahal nasi goreng ibunya dan si ucok biasanya tidak ada yang menandingi!

Pagi ini mereka berjanji untuk jalan bersama lagi, mereka berencana mengunjungi castle dan berjalan-jalan di sekitar old town. Mahika sudah mengecek perkiraan cuaca dan hari ini juga cerah dengan suhu yang lumayan tinggi jadi dia memilih memakai kaos berbahan linen berwarna putih di padukan dengan ripped boyfriend jeans serta loafers berwarna hitam. Dia hanya membawa camera bag Tory Burch-nya kali ini, berisi kameranya, passport serta tisu dan uang. Oh dia juga membawa cardigan, berjaga-jaga jika angin malam nanti berembus kencang.

Dia turun ke bawah tepat pukul sembilan dan sudah menemukan Sagara di sana dengan kemeja berwarna putih berbahan linen, celana khaki berwarna coklat tua serta loafers berwarna senada tanpa membawa apapun.

"Selamat pagi." Sapa Mahika dengan senyumannya yang langsung di balas pria itu dengan senyum yang lebih lebar. Mereka mulai berjalan karena dari tempat Mahika menginap sedikit jauh dari tram.

"Nasi gorengnya enak banget, terima kasih. Saya akan berikan kotaknya nanti saat pulang biar kamu tidak repot membawanya. Boleh tahu bahan nasi gorengnya apa saja?" Tanya Mahika sambil melirik ke samping, profile pria itu dari samping sangat menyebalkan karena terlihat sangat tampan. Hidung mancung dan bibir penuh yang tampak kissable membuat Mahika mwmbayangkan seperti apa rasanya jika dicium oleh bibir itu.

STHAP!!!

Mahika harus menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikiran gila yang mulai memasuki otaknya.

"Kamu pusing?"

"Ha?"

"Kamu barusan menggelengkan kepalamu dengan kencang, apa pusing?"

"Oh tidak, tidak. Jadi, resepnya?"

"Bisa buatnya? Padahal kalau kamu mau lagi saya bisa masakkan."

"Saya mau coba, nanti kalau balik ke Jakarta dan mau makan nasi gorengmu saya tidak bingung. Nasi gorengmu mengalahkan nasi goreng favorit saya selama ini."

"Tidak akan saya kasih kalau begitu. Kamu harus mencari saya kalau mau makan nasi gorengnya." Pria itu mengerling sambil menatap Mahika yang memutar bola matanya.

"Pelit." Sagara tertawa mendengar cibiran Mahika.

"Kita ke castle malam saja ya? Supaya bisa lihat lampu dari atas."

"Saya manut saja dengan tour guidenya."

###

Mereka berjalan-jalan di sekitar old town lalu makan siang di salah satu restauran rekomendasi Sagara. Mahika mulai mengira-ngira apa pekerjaan Sagara sehingga bisa memasak seenak itu, juga mengetahui makanan enak serta sangat tertarik dengan spices. Pria itu tidak berhenti menceritakan mengenai spices yang berada di makanan mereka berdua. Itu tidak menyebalkan, justru pria itu terlihat semakin seksi ketika membicarakannya. Kalian tahu kan pria terlihat seksi ketika membicarakan hal yang dia sukai? Raut mukanya berbeda ketika membicarakan hal itu dan mereka terlihat lebih hidup. Seperti anak kecil yang dibelikan permen. Terlihat senang. Seperti itu lah kira-kira raut Sagara saat menceritakan apapun mengenai makanan.

Chef? Mengingat pria itu mengatakan dia bekerja di bidang kuliner jelas chef merupakan hal pertama yang terlintas di kepala Mahika. Sumpah selain itu dia tidak tahu lagi, karena bidang kuliner bukan sesuatu yang membuat dia tertarik. Kecuali wisata kuliner. Itu baru dia suka. Mungkin nanti malam dia akan mencari tahu lagi apa saja bidang kuliner yang mungkin pria itu lakukan.

Setiap makan Mahika memaksa going dutch. Dia tidak ingin ditraktir terus menerus karena dia selalu makan banyak ketika mereka pergi makan. Atau mereka akan bergatian membayar. Saat Sagara menanyakan alasannya jawaban wanita itu selalu sama.

"Ibu saya selalu mengajarkan untuk membayar makanan saya sendiri. Ketika berpacaran 'pun harus begitu karena saya belum menjadi tanggung jawab pacar saya. Beda hal kalau sudah bertunangan, saya akan mulai morotin tunangan saya. Hitung-hitung dia latihan membiayai hidup saya nanti setelah menikah." Mahika terkekeh lalu dia terdiam ketika dia sayup-sayup mendengar kata "Saya tidak keberatan."

Sekarang mereka berada di castle, untung mereka ke sana malam hari karena kota Praha dari atas sini terlihat sangat indah dengan lampu-lampu berwarna kuning terlihat di setiap sisi membuat kota itu terlihat seperti emas. Mereka sampai di sana cukup malam karena matahari baru tenggelam sekitar pukul sembilan tadi. Jadi mereka sekaligus menikmati matahari terbenam tadi.

Mahika sibuk dengan pemikirannya sambil menatap keluarga yang terlihat bahagia dengan sang ayah yang bermain kejar-kejaran dengan putranya dan sang ibu yang memeluk balita yang tengah terlelap. Hal itu tentu saja membuat Mahika secara tidak sadar menerbitkan senyumnya.

"What's with that smile?" Sagara menarik perhatiannya yang sedari tadi sibuk memerhatikan keluarga itu.

"Tidak ada, mereka terlihat bahagia." Mahika menunjuk dengan dagunya ke arah keluarga itu.

"Kamu tahu, Mahika, terkadang orang hanya ingin menampilkan kebahagiaan tanpa benar-benar merasakannya. Terlalu repot rasanya jika kamu menampilkan perasaanmu yang sebenarnya karena banyak pertanyaan yang akan bermunculan, sehingga banyak orang menyembunyikannya dan menampilkan kebahagiaan yang semu. Jadi, Mahika, apa kamu bahagia?"

AKU BAHAGIA BWAAANGG KALO DEKET KAMOH

Hayooo udah follow IG @akudadodado belooommm

14/8/19
16.13

Repub 13/9/18

Repub 13/9/18

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Home Away From Home [FIN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang