Repub tanpa edit 26/7/20
8/11/20
22/6/21Beruntunglah Mahika menggunakan kereta malam hari, selain karena ini satu-satunya kereta direct pada hari itu, kereta itu juga sepi! Karena itu dia bisa menikmatinya untuk diri sendiri sehingga dia bisa menurunkan sandaran kursi hingga menyatu dengan kursi di depannya sehingga menjadi tempat tidur. Nyaman!
Dia memandangi ponselnya selama perjalanan, dia sempat mengambil foto yang ada Sagara di dalam framenya. Selama tiga hari bersama mereka membicarakan banyak hal selain informasi hal pribadi, bahkan untuk nomer ponsel pun pria itu tidak menanyakannya. Hal teranehnya adalah dia merasa nyaman padahal mereka orang yang baru bertemu selama perjalanan ini.
Menyenangkan memang untuk mengenal orang baru dan hal seperti ini bagus untuk Mahika yang sedang mencoba menata hatinya kembali. Tidak ada hal pribadi yang membuatnya bisa berhubungan kembali dengan Sagara. Ponselnya tiba-tiba berbunyi dengan wajah Diandra muncul di layarnya yang hampir membuat Mahika melempar ponsel yang cicilannya belum habis itu , wanita gila satu itu memang menaruh fotonya sendiri di ponsel Mahika sehingga wajahnya akan terpampang nyata jika dia menghubungi.
Mahika menggunakan earphone sebelum menggeser ponselnya karena Diandra melakukan video call.
"Sagara manaaaaa?!" teriaknya sedetik setelah muka Mahika terlihat di ponselnya membuat wanita itu berjengit kaget lalu melepaskan earphonenya.
"Dee! Astaga kupingku bisa rusak karena teriakanmu!"
Wanita itu terkikik "Teriakanku tidak seburuk itu, Mba. Mana Sagara? Lho kok gelap? Kamu di mana? Gak lagi di sekap Sagara di kamarnya habis berbuat yang iya-iya 'kan?"
"Woy! Woy! Nanya satu-satu." Mahika berdecak, "Otak kamu mesum! Kebanyakan digauli sama Arjuna sih." Ejek Mahika membuat Diandra melotot di seberang sana, dia pun tertawa karena berhasil meraih mbuat wanita itu kesal. "Oops, sorry. Bergaul maksudnya, Diandraku sayang."
Diandra berdecak. "Kamu di mana? Sagara di mana?" tanya wanita itu lagi.
"Gue di kereta, mau ke Praha. Sagara di Paris."
"Lho kok gitu? Gak seru banget sih." geriti Diandra.
"Memang mau gimana, Dee?"
"Gue kira lo balik ntar udah punya cinta yang baru, Mba. Gak seru ah."
"Iya, kehidupan cinta gue gak seseru kehidupan cinta bertepuk sebelah tangan lo yang seumur hidup itu." Mahika 2 - 0 Diandra.
"Sumpah lo ngeselin, Mba! Mana fotonya?"
"Foto gue? Udah gue kirim tuh." Balasnya setelah mengirimkan foto dirinya dengan latar belakang Eiffle.
"Najis gue liat foto lo. Udah gue apus! Foto Sagara lha, Mba!"
"Buat apaan?"
"Oh jadi lo punya? Cieeeeeee."
Mahika memutar bola matanya dengan jengkel.
"Gue mau lihat wajahnya aja, pelit banget sih." Lanjut
Mahika kemudian mengirimkan foto Sagara yang dia ambil secara candid. Itu foto tadi, saat mereka di Trocadéro untuk menghabiskan waktu. Pria itu sedang sibuk dengan ponselnya dan Mahika mengambil fotonya yang berlatar belakang Eiffle. Tentu saja dia berpura-pura mengambil foto Eiffle.
"Astaga demi GDragon, Taecyeon, Nick Khun, Taeyang dan T.O.P! Itu ganteng banget, Mba! Kalo yang kaya gitu nemenin gue di Paris yang ada dia gue kekepin di kamar aja!"
"Lo nyebut siapa aja sih, gue ga kenal."
"Itu boyband Korea yang---pokoknya inti dari yang gue bilang barusan, lo punya kontaknya kan, Mba?"
Mahika menggeleng yang dibalas erangan oleh Diandra. "Mba, pokoknya kalau lo ketemu lagi itu berarti jodoh! Jangan di lepas, Mba!" teriak Diandra berapi-api yang dibalas anggukan malas oleh Mahika.
"Janji lho, Mba!"
"Bawel, udah ah gue mau tidur. Salam buat Arjuna ya, kecup basah. Bye!"
Mahika mematikan sambungan itu ketika sumpah serapah pertama keluar dari mulut Diandra, dia tertawa membayangkan wajah kesal wanita itu ketika menatap layar ponselnya.
Diandra si bawel, anak baru yang langsung dekat dengannya setahun belakang ini padahal mereka berbeda lantai. Dia tidak pernah menyinggung soal putusnya tetapi merecoki Mahika dengan segala macam tingkah absurdnya terlebih jika itu berhubungan dengan Arjuna, anak itu akan langsung melesat bak peluru untuk mendengar ceritanya. Mahika memandang foto yang tadi dia kirimkan ke Diandra lalu tersenyum. Tiga hari kebelakang ini terasa menyenangkan.
Bye, Sagara.
###
Dia tiba di Praha tepat waktu. Hari masih terang karena siang hari memang lebih panjang ketika menjelang musim panas seperti ini, biasanya akan gelap pukul sembilan malam atau lebih. Mahika lalu menaiki tram yang menuju penginapannya. Apartemen di gedung tua lagi, jika di perhatikan semua gedung apartemen tidak ada yang menjulang seperti di Jakarta. Hanya beberapa lantai dan itu pun dengan gedung lama yang sangat menarik perhatian. Vintage? Mahika tidak tahu istilah arsitekturnya. Selama di Praha ini memang transportasi yang dia gunakan adalah tram karena jaraknya lebih dekat ke mana-mana.
Dia perlu istirahat malam ini supaya besok pagi dia bisa bangun cepat dan pergi ke Charles Bridge, karena jika dia berangkat siang maka jembatan itu akan penuh dengan orang-orang yang berlalu-lalang. Dia ingin melihat tempat itu ketika masih sepi dan mengambil foto sebanyak-banyaknya. Tentu saja dia ingin melihat sunrise dari jembatan itu juga lalu malamnya dia akan kembali untuk melakukan lihat sunset di sana lagi.
Dia sudah tidak sabar pergi keluar membeli makan lalu istirahat. Besok semoga akan menyenangkan, atau lebih menyenangkan lagi. Semoga, ya, semoga.
Intip IG @akudadodado yuk buat lihat foto2 yang Mahika ambil hihi
10/8/19
11.05Revisi 13/9/19
KAMU SEDANG MEMBACA
Home Away From Home [FIN]
RomanceSudah cetak selfpub ISBN 978-602-489-768-0 Mahika mengalami patah hati pertama setelah ditinggalkan oleh cinta pertamanya setahun lalu. Masa pacarannya menyaingi cicilan mobil, bahkan jika dia mencicil mobil dia rasa itu lebih berfaedah dibanding be...