HAFH - 15

15.9K 2.3K 85
                                    

Repub tanpa edit 6/8/20
16/11/20
22/6/21

Repub tanpa edit 6/8/2016/11/2022/6/21

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Summer fling, pernah dengar?

Hubungan yang terjadi ketika musim panas. Hubungan yang sederhana tanpa bumbu-bumbu drama yang menyertai di dalamnya. Tetapi, sekali lagi, hanya terjadi di musim panas. Tidak untuk jangka panjang. Perasaan itu yang Mahika yakini selama ini dia rasakan terhadap Sagar. Hanya summer fling, tidak lebih. Atau mungkin yang dia yakini dia rasakan terhadap Sagara. Dan demi apapun, dia bermaksud menjauh dari hubungan dengan pergi liburan tetapi perasaan itu datang tanpa dia duga.

Sialnya lagi, sekarang dia tidak yakin akan perasaannya yang dia yakini hanya summer fling itu. Thanks to pertanyaan Sagara yang membuatnya meragukan semua hal yang dia yakini sebelumnya. Orang mana yang menanyakan apa kamu bahagia sambil menatap dalam ke matamu padahal kalian baru bertemu dalam hitungan hari?!

Apa kalian pernah merasa tersentak oleh suatu pertanyaan? Seperti merasa 'oh, kenapa dia bisa tahu?' padahal dia orang yang baru kalian temui atau baru beberapa hari saja bersama kalian? Rasanya menyeramkan sekaligus aneh ketika orang yang baru mengenalmu bisa melihat jauh ke dalam hatimu. Seakan dia bisa membaca semua isi hatimu dan mengerti. Ya, kamu tahu kan? Dimengerti tanpa perlu berkata. Lucu ya, padahal itu yang diinginkan banyak perempuan, tetapi ketika dihadapkan dengan orang asing yang tiba-tiba muncul di kehidupanmu itu menjadi menakutkan.

Pada malam itu Mahika kelabakan dengan pertanyaan Sagara yang tiba-tiba. Dia mencoba tenang tetapi pertanyaan itu seakan menonjok ulu hatinya. Apa dia bahagia? Pertanyaan sederhana yang dilontarkan oleh orang asing yang sialnya mencuri perhatiannya beberapa hari terakhir. Jawaban yang dia berikan hanya berubah cengiran lebar dengan kata 'Ya' yang terlontar begitu saja lalu dia mengalihkan pembicaraannya.

Tetapi pertanyaan itu menghantuinya semalaman dan membuatnya susah tidur padahal dia harus bersiap pagi-pagi karena mereka akan pindah ke Salzburg sesuai dengan pembicaraan mereka kemarin. Mahika juga sudah memesan tempat tinggal di hotel yang dekat dengan pusat kota, jaraknya hanya jalan kaki selama lima belas menit. Begitu juga dengan Sagara yang memesan di hotel yang sama. Hotelnya menyediakan sarapan sehingga mereka lebih mudah untuk jalan-jalan setelah itu. Mahika sudah menyiapkan beberapa tempat yang akan dia kunjungi dan akan dia diskusikan dengan Sagara selama di perjalanan nanti. Lalu perasaan tidak sabar menjalar dan membuat Mahika tersenyum sendiri.

Sial, ingat Mahika, mungkin saja ini namanya summer fling.

Dia mengucapkan itu berulang kali, sebagai mantra untuk mengingatkan dirinya sendiri bahwa semua ini akan berakhir ketika liburannya juga berakhir. Dia tidak berencana mencari tahu mengenai Sagara atau menanyakan nomor yang dapat dia hubungi. Mencoba mengingat kembali tujuannya pergi ke sini.

Hingga pagi menjelang dia masih sibuk merapalkan mantra itu tetapi otaknya sibuk memikirkan Sagara. Dia menyerah dan memilih bangun dari ranjangnya karena sebentar lagi dia harus bersiap-siap. Jika dia tidur sekarang bisa-bisa dia tidak bangun tepaat waktu padahal kereta mereka pukul satu siang.

Dia mempersiapkan semua barang-barangnya. Untung saja dia hanya membawa koper berukuran kabin sehingga tidak susah mengingat bawaannya hanya sedikit.

Sudah pukul sembilan, dia memilih turun dan mendapati Sagara sudah siap juga dengan barang-barangnya. Tas ransel yang dia sudah gunakan serta pakaian yang jauh lebih santai sekarang. Mahika menikmati waktu selama Sagara masih sibuk degan barangnya sehingga tidak menyadari keberadaan Mahika di belakangnya.

Hingga kemudian dia berbalik dan menemukan Mahika di belakangnya lalu dia tersenyum.

Jenis senyum yang Mahika yakini akan membuat banyak wanita jatuh hati.

Termasuk dirinya.

Dan sekarang dia yakin ini bukan summer fling semata karena debaran itu semakin nyata terasa di dadanya.

Sial.

"Selamat pagi, Mahika. Tidurmu terlihat tidak baik. Bagian bawah matamu hitam."

Ya, berkat pertanyaanmu.

"Ya, saya memikirkan mau kemana saja selama di Salzburg."

"Oh ya? Mau kemana?"

"Mozart museum yang pasti."

"Kamu suka musik klasik? Bisa memainlan alat musik?"

"Suka mendengarkannya tapi tidak bisa main alat musik." Mahika terkekeh sendiri, karena dia benar-benar buta nada.

"Jadi, selain buta dapur kamu juga buta nada?" Tanya Sagara dengan senyuman usilnya, yang sekali lagi, sialnya, membuat debaran itu semakin kencang.

"Kamu bisa main alat musik?" Mahika berdecak dan mengabaikan pertanyaan mengejek Sagara dengan mengajukan pertanyaan.

"Itu pertanyaan personal, Mahika. Tidak boleh." Sagara terkekeh melihat ekspresi kesal Mahika.

Mereka memilih sarapan lalu langsung menuju stasiun. Mereka akan menunggu di stasiun saja rencananya karena Sagara juga akan memastikan mereka memiliki makanan selama di perjalanan. Jadi dia akan membeli banyak makanan di stasiun nanti.

"Saya suka stasiun dan bandara." ucap Sagara tiba-tiba ketika mereka sedang duduk setelah pria itu memborong banyak camilan. Katanya sekalian bekal di hotel jika ingin nyemil, mengingat di Salzburg rata-rata toko tutup jam lima sore.

"Kenapa? Ini tidak masuk pertanyaan personal kan?" Mahika menyipitkan matanya yang disambut tawa oleh Sagara.

"Tidak, karena saya yang mengatakannya terlebih dahulu. Saya suka karena ramai. Banyak orang yang bertemu dan berpisah di sini. Kamu tahu, lots of hello and lots of good bye. Atau perasaan berdebar ketingga menunggu seseorang untuk kembali pulang seperti orang itu. Mereka baru bertemu." Sagara menunjuk pasangan dengan dagunya dan Mahika mengikuti. Mahika memerhatikan pasangan itu, mereka terlihat saling melepas rindu dengan pelukan dan ciuman.

"Kita juga bertemu dan berpisah di bandara kan?" ucap pria itu lagi sebelum melanjutkannya dengan kalimat yang membuat debaran di hati Mahika semakin kencang. "Karena itu saya suka bandara dan stasiun. Banyak hal tidak terduga seperti pertemuan kita."

Follow IGku plisss @akudadodado

Untuk kalian yang kasih taburan bintang dan komen di setiap cerita lalu yang ikutin akun ini sampe followernya skrg 8K, thank you ❤️

16/8/19
5.07

Revisi 13/9/19

Revisi 13/9/19

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Home Away From Home [FIN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang