BANDUNG

4.6K 110 0
                                    

Tak ku sangka secepat itu berlalu, Lima tahun aku mempertahankan posisi dikantor Pak Robi agar selalu dekat dengan dia.

Kini sudah diumumkan, jika Doni adalah Direktur yang baru untuk menggantikan Pak Robi. Karena Pak Robi akan segera pindah dikantor cabang terbaru di Bandung.

Sedih pasti, namun bagaimana lagi. Ritual yang aku jalani selama ini seakan pupus mendengar kabar tak sedap.

"Mohon perhatian semua..."

Suara Pak Robi menggelegar seisi ruangan kantor.


Kami kembali berkumpul mendekati sumber suara tersebut.

"Terimakasih atas semua partisipasi kalian selama ini yang membawa kantor kita yang bermula hanya kantor kecil hingga akhirnya syukur Alhamdulillah kita sudah memiliki gedung sendiri dengan banyak fasilitas yang memadai, dan terus berkembang sampai sekarang ini siapa lagi jika bukan kerja keras dan kekompakkan kita semua dalam bekerja sama. Dan ini hari terakhir saya berada di Jakarta, karena selebihnya saya akan lebih banyak berada di Bandung membantu pengembangan kantor cabang yang baru disana. Dan selain Doni yang selama ini saya rahasiakan jati dirinya, karena saya tidak ingin menganggap jika Doni bergabung semata - mata karena Putra kebanggaan saya. Melainkan dia pantas disini karena kinerjanya yang sudah diakui oleh rekan bisnis kita. Dan saya akan mengenalkan puri ke dua saya Meliana Azaria Putri atau yang sering kami panggil Melly, akan saya tugaskan membantu Doni dalam memimpin perusahaan. Karena saya mempercayakan anak - anak saya, maka mohon perhatian dari rekan semua untuk tetap menghormati, menjaga kekompakkan, dan tetap terus bersemangat serta saling membantu jika ada yang mengalami kesulitan."

"Disini nanti akan dibacakan oleh Pak Syamsul selaku HRD kita untuk beberapa nama karyawan yang akan saya pindah tugaskan di Bandung, karena di kantor cabang kita masih kekurangan karyawan saya membutuhkan beberapa karyawan senior atau diatas 4 tahun ikut bersama saya, dan disana sudah saya siapkan apartemen khusus karyawan. Bagi yang memiliki kendaraan pribadi bisa dibawa, jika tidak ada sudah disiapkan mobil kantor untuk menjemput karyawan. Saya hanya membawa 10 karyawan saja sesuai divisi masing - masing. Sisanya tetap berada di kantor pusat, dan mohon Pak Syamsul segera membuka 2 lowongan untuk mengganti 10 karyawan di kantor pusat dan menambahkan beberapa karyawan baru di kantor cabang, lebih diutamakan sesuai domisili ya pak Syamsul. Terimakasih atas kerjasamanya, dan maaf jika saya punya banyak kesalahan dalam memimpin kalian."

Aku sangat berharap namaku disebut Pak Syamsul sebagai salah satu karyawan yang terpilih dipindah tugaskan ke Bandung, meskipun ada beberapa karyawan yang bersedih karena akan berjauhan dengan anak istri, begitu juga dengan Dinda yang sangat berharap tetap berada di Jakarta demi cintanya kepada Dimas.

"Baiklah langsung saja nama yang saya sebutkan yang nantinya akan berangkat ke Bandung. Ada 5 pria dan 5 wanita, yang pertama Bayu Setiawan, Romi Januar, Agus Dwi Pradigdo, Alex Geo Kristanto, Theodorus Saputra, sedangkan putri bernama Linda Ayu Dewi, Fajarina Puspita, Maylina Savitri, Siti Marfuah, dan yang terakhir Liana Novita Putri. Jika ada yang tidak bisa dikarenakan suatu hal bisa ditukar dengan divisi yang sama ya, dan harus yang diatas 4 tahun. Tapi jika tidak ada yang mau digantikan kalian harus bisa menyesuaikan dilingkungan yang baru. Hari ini kita tidak bekerja bisa pulang cepat dan bagi yang sudah disebutkan namanya bisa bersiap diri dan besok sudah sampai di Bandung untuk alamat dan nama apartemennya akan dishare di grup. Selamat bagi yang telah terpilih, dan untuk tim yang lain tetap semangat ya."

Oh Tuhan rasanya tidak percaya, aku terpilih dikantor cabang Bandung. Impianku bisa lebih dekat dengan Pak Robi akan segera terwujud. Dinda tampak bersedih mengetahui namaku ikut disebutkan, tak ada lagi sohib yang bisa diajak tertawa bersama lagi.

Pulang setengah hari, segera aku membereskan segala perkakasku di apartemen dan melaju mobil langsung ke rumah untuk menyiapkan segala sesuatunya.

Mama dan papa cukup mengkhawatirkanku, bagaimana tidak anak semata wayangnya harus berpisah lagi dan kali ini cukup lumayan jauh untuk tidak bertemu Mama dan Papa.

Ya beruntungnya meski aku telah bekerja dan mampu menghidupi diri sendiri dengan gajiku yang sudah cukup banyak untuk diriku seorang. Namun Mama Papa tetap memberikanku fasilitas baik dari materi maupun lainnya.

Setiba di Bandung aku dan ke sembilan rekanku, kita telah sampai disalah satu Apartemen yang disediakan khusus untuk kami. Udara yang asri dan sejuk membuat semakin nyaman berada disini.

Ku melihat Pak Robi, Pak Syamsul dan Ibu Vita sudah tiba terlebih dahulu.

Ada tatapan yang berbeda disaat Pak Robi memandangku, tatapan hangat yang baru kurasakan yang sebelumnya tampak dingin dan seakan menganggapku tak pernah ada. Kali ini Pak Robi cukup lama menatapku, sangat hangat dan dalam.

Entah mengapa pandangan itu hanya tertuju padaku, mungkinkah aku hanya berimajinasi ataukah memang kenyataan. Jika aku hanya berimajinasi ku tak ingin segera sadar, sampai aku puas masuk ke dalam hangatnya tatapan matanya.


.....................


PELETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang