Rumah elite memiliki pagar tinggi besar, seakan menutupi sebagian halaman Nyai. Setelah menekan Bel dan melambaikan tangan ke kamera CCTV yang terletak diatas tiang pagar, pintu pagar otomatis terbuka dengan sendirinya.
Aku melihat begitu banyak body guard menggunakan setelan hitam - hitam memeriksa mobil dan perkakas kami.
Aku segera menyerahkan kunci mobil ke salah satu Body Guard tadi sesuai perintah Dinda, untuk diparkirkan di parkiran khusus pasien yang terletak di halaman belakang.
"Jeng Dinda sudah ditunggu Nyai, jangan lupa ganti pakaian dulu ya. Baju dan tas nya ditaruh di loker ruangan sebelah ya, ini kuncinya didalam tas yang Bik Ijah berikan tadi. Ini temannya mau ikutan ritual juga atau hanya menemani, jika menemani silahkan tunggu disini nanti Bik Ijah bawakan minuman dan makanan ringan sambil menunggu ritual selesai."
Aku terkesima melihat pemandangan baru ini, melihat pintu rumah dibuka tampak terbelalak mata ini. Berbeda terasa saat didalam rumah, serasa berada dilingkungan Keraton Jawa yang pernah aku kunjungi sewaktu liburan ke Jogja.
Aroma wangi dupa yang khas, membuat rilex dan nyaman berada didalamnya, apalagi alunan suara gamelan membuat tenang suasana hati. Di ruang tamu aku melihat beberapa wanita paruh baya yang menjalani aktifitas sesuai tugas mereka masing - masing, ada yang memainkan gamelan sekitar lima wanita paruh baya, ada yang sibuk membatik kain, ada yang menggantikan sesajen bunga dan dupa, serta ada yang menyambut pasien seperti Bik Ijah ini. Berbeda dengan diluar rumah, didalam rumah kebanyakan wanita paruh baya yang berada didalam rumah.
Sedangkan diluar penjaga pria bertubuh besar dan tegap yang aku jumpai.
Didalam rumah banyak ruangan - ruangan sesuai dengan fungsinya, ada beberapa kamar khusus untuk pasien yang menginap, ada ruangan meditasi, ruangan tunggu, ruangan pemandian, ruangan bilasan yang berfungsi untuk mengganti baju, dan ruangan utama untuk pengobatan. Serta di halaman belakang terletak banyak pendapa untuk pasien menunggu giliran dengan suguhan khas tradisional Jawa.
"Oh iya Bik ini Liana, Dinda tadi sudah menelefon Nyai, jika Dinda bawa teman. Biar Dinda saja yang menunggu di kamar tamu saja ya Bik sekalian mau istirahat sebentar sambil nungguin Liana selesai, capek banget badannya Bik pulang dari kantor, sambil mampir - mampir tadi. Ini mau tiduran sebentar ya Bik Ijah."
"Oh iya Jeng Dinda, tapi saran bibik Jeng Dinda berendam dulu di air rebusan rempah seperti biasa ya, nanti Bik Mila yang menyiapkan. Biar istirahatnya makin enak. Mari Jeng Liana, ikuti saya. Ini kunci dan tas baju gantinya, bisa dimasukkan baju dan tasnya ke dalam loker dan kuncinya bisa dikalungkan di leher, setelah ganti baju nanti tunggu saja di ruang Meditasi ya Jeng. Nanti ada yang mengarahkan."
Aku mengikuti arah Bik Ijah kemanapun dia melangkah. Segera ku ganti baju dengan kain jarik batik dengan ukiran pola batik tangan yang aku lihat beberapa wanita paruh baya sibuk membatik ternyata untuk kain jarik ini, bagus dan telaten sekali. Jadi penasaran seperti apa Nyai yang direkomendasikan si Dinda.
Kembali ke ruangan loker untuk menaruh tas dan baju yang tadi ku kenakan, dan segera menuju ruangan Meditasi, kali ini bukanlah wanita paruh baya yang aku jumpai ternyata gadis cantik berkebaya lengkap yang menunggu di ruang meditasi ini.
"Salam kenal Jeng saya Minah, jangan lupa cuci kaki dan tangan di ember ini ya jeng, basuh wajahnya pakai air centong ini. Setelah itu Jeng Liana bisa duduk senyaman mungkin di tengah bantalan ini y Jeng. Ini Minah hidup kan dupanya dulu, sambil mengganti bunga melati yang baru biar enak wanginya. Karena melatinya sudah agak layu. Minah putarkan tembang Jawa biar Jeng Liana lebih rileks. Sudah siap Jeng, kalau sudah siap lampu Minah matikan ya penerangannya pakai lilin yang melingkar ini ya jeng, rileks saja. Nanti 15 menit lagi Minah kembali lagi."
![](https://img.wattpad.com/cover/195241609-288-k85523.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PELET
Mystery / ThrillerKetika cinta merasa bertepuk sebelah tangan terkadang hati dan fikiran akan melakukan segala cara untuk mendapatkannya. Bermula dari persahabatan Liana dan Dinda, sampai akhirnya Dinda menceritakan pengalaman mistisnya bertemu dengan wanita sakti be...