Sesampai dirumah segera ku membuka tas kecil yang berisikan ramuan Nyai Juminten. Aku melihat ada kain kafan yang membungkus ramuan pelet tersebut. Perlahan ku membukanya dengan tangan gemetar, sejujurnya aku takut melihat isi didalam bungkusan kain kafan itu.
"Ya Allah... Ya Allah..."
Aku menjerit segera ku jatuhkan isi kain ini. Aku terbelalak seakan tak percaya, bunga kering, tanah kuburan, banyak belatung, dan kalung perak berbatu hijau seperti yang dikatakan Dinda meskipun warna liontin batu tidaklah sama dengan yang ditemukan Dinda berwarna merah, sedangkan yang aku simpan berwarna hijau.
Kembali ku mencari botol kaca berisi minyak pelet yang sering aku gunakan, segera aku tumpahkan isi yang masih tersisa. Sunggu ku terkejut mencium aroma busuk dalam botol kaca ini, entah apa isi dalam botol kaca itu. Lendir yang busuk berwarna kuning kemerahan.
Aku menangis sejadinya, tak kusangka selama ini aku menjadi budak jin. Mempercayai seseorang yang sebelumnya tidak ku selidiki dulu kebenarannya.
Serasa jijik ku mengingat berbagai macam ritual, terutama ritual bersama Dimas, aku bermain dengan setan. Bersetubuh dengan bangsa jin.
"Na, Lu buka tautan yang Gua kirimkan. Coba Lu baca." Dinda mengirimkan pesan WA kepadaku.
Segera aku buka dan mulai membacanya.
........"Pemondokan Nyai Juminten yang terkenal sejak tahun 1950-an. Nyai Juminten memiliki nama asli Juminah lahir pada tahun 1925.
Semenjak penjajahan Belanda, Juminah diangkat menjadi anak angkat oleh salah satu bangsawan Belanda dan dipindahkan ke Batavia atau sekarang bernama Jakarta.
Usia 15 tahun beliau menikah dengan salah satu pemuda Jawa, namun pernikahan tidak berlangsung lama karena pemuda Jawa telah berselingkuh dengan buruh kerja ayah angkatnya.
Sampai akhirnya dia mendalami beberapa ilmu hitam untuk membalas dendam atas rasa sakit hati dan kecewa.
Juminah gadis yang teramat cantik, banyak pemuda Belanda, pemuda Jepang ataupun pria pribumi menyukainya. Sampai akhirnya beliau memiliki seorang anak tanpa suami, pemuda Belanda yang melakukan hal tersebut kepadanya. Namun dia tidak bertanggung jawab dan tidak mau mengakui perbuatanya.
Karena malu, Juminah diusir oleh orang tua angkatnya. Tapi ternyata, Juminah tega menumbalkan ke dua orang tuanya untuk menambah ilmu hitamnya, yang dia pelajari dari salah seorang Dukun sakti yang dia temui di saat dia melakukan ritual pendalaman ilmu hitam di salah satu daerah terpencil di kawasan gunung Merapi.
Nyai Juminah mempelajari ilmu hitam untuk membalas dendamnya terhadap suami yang tega meninggalkannya dengan wanita lain, dan amarahnya terhadap ke dua orang tua angkatnya yang tega mengusir dia disaat dia sedang mengandung.
Rasa dendam yang teramat memuncak Juminah tega menghabisi kedua orang tua angkatnya.
Sampai saat itu, tidak ada yang menyangka jika ke dua orang tuanya mati ditangan anak angkatnya sendiri, karna jenazahnya tidak pernah ditemukan sampai sekarang. Sehingga kematian ke dua orang tua angkat Juminah tidak pernah diusut sampai saat ini.
Tahun 1950 setelah berhasil menghabisi ke dua orang tua angkatnya, beliau membuka tempat praktik di rumah tersebut. Banyak bangsawan, pejabat penting, artis ibu kota berdatangan mengunjungi praktik tersebut.
Sehingga nama Nyai Juminten sering disebut para pelanggan untuk lebih mudah diingat dari pada memanggil namanya dengan Nyai Juminah.
Sampai akhirnya warga di sekitar tampak resah, karena Nyai suka menumbalkan warga kampung untuk prosesi ritualnya. Bayi baru lahir, bahkan wanita hamil merupakan sesaji yang tepat untuk dikorbankan, sudah terlalu banyak bayi meninggal tanpa sebab, ibu hamil mati mendadak karena kehabisan darah, membuat semua warga tampak marah.
![](https://img.wattpad.com/cover/195241609-288-k85523.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PELET
Misterio / SuspensoKetika cinta merasa bertepuk sebelah tangan terkadang hati dan fikiran akan melakukan segala cara untuk mendapatkannya. Bermula dari persahabatan Liana dan Dinda, sampai akhirnya Dinda menceritakan pengalaman mistisnya bertemu dengan wanita sakti be...