M Y F I A N C E E FIVE

8.3K 671 58
                                    

M Y F I A N C E E 5
- DENGAN WANITA -

***

"Tasya rasa sekarang Ali udah jarang macem-macem lagi disekolah, Pa. Ide kita berhasil," ucap Natasya Arden yang kerap dipanggil Tasya merupakan kakak kandung Ali.

"Tidak. Ali masih sama tidak ada yang beda, Papa rasa itu masih kurang." ucap Papa Arda sebagai Papa Ali.

Tasya berdecak kesal. "Papa kenapa sih? coba dikit aja buka hati Papa, Ali itu manusia, Pa, manusia, kapan sih Papa berubah?" Tasya pergi dari hadapan Papa Arda yang sekarang sedang melamun memikirkan sesuatu.

"Anak kita sudah dewasa, Ta. Mereka sudah tidak mau mendengar perintahku lagi." batin Papa Arda sendu.

Saat ini Ali sedang berada di rumah Andra bermain PS bersama dengan suara teriakan Andra yang memenuhi ruangan.

"Brisik banget sih lo." kesal Ali pada Andra.

"What the hell! lo tuh yang gak bisa ekspresif, makanya apa-apa yang dipendem keluarin, apa yang lo rasain saat ini tunjukkin!"

"Basi. Bacot lo!" sungut Ali tak mau tau.

Andra menautkan kedua alisnya sambil berdecih. "Anjay lo anjay dikasih tahu malah mbangkang mau menjadi tua yang menyebalkan?"

"Udah lo diem. Gue kesini buat main bukan buat dengerin nasehat lo yang gak bermutu."

Andra mengangguk, tak mau memperpanjang masalah dengan Ali. "Terserah deh. Btw, kenapa gak ngajak Digo? Kan seru Li." tawar Andra terlihat antusias.

Ali menatap Andra dingin. "Gak usah ngomongin bocah bajingan itu." Ali memilih berlalu dari Andra karena merasa moodnya turun karena perkataan Andra.

"What happen with Digo and Ali?" gumam Andra pada diri sendiri.

Dinginnya malam membuat Ali mendekap erat tubuhnya dengan kedua tangannya sendiri. Ali sekarang berada disebuah taman dekat rumah Andra, entah mengapa ia ingin di sini walaupun dingin menurutnya.

Ali menatap langit-langit yang terdapat bintang tertebaran juga satu cahaya bulan yang terang dimalam ini. Tiba-tiba ia tersenyum kecil, disana ia melihat bayang-bayang sepasang orang tua sedang bermain dengan anak-anaknya penuh kebahagiaan.

Detik selanjutnya Ali tersadar ia segera menggelengkan kepalanya kasar. "Itu masa lalu. Masa lalu Ali!"

Tepukan tangan dibahu Ali membuat Ali menoleh siapa yang berani menganggunya.

"Ngapain?" tanya gadis itu duduk disebelah Ali tanpa permisi. Prilly.

"Tumben nanya duluan, biasanya kalau gak dibentak gak bakal ngomong." Ali menyindir Prilly.

"Suka-suka." ucap santai Prilly

"Shh ...," Prilly mengeluarkan desahan yang membuat Ali menoleh. Jangan berfikir macam-macam!

"Kedinginan?" Tanya Ali

MY FIANCEE [END?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang