"Aying mau kemana sih, Ndra. Jan narik-narik sakit tangan gue," rintih Digo merasa kesakitan karena Andra yang menarik tangannya kasar menuju halaman sekolah.
"Lemah! Gue mau ngajak lo kesuatu tempat," ucap Andra agak misterius. Digo membeku ditempat. "Ndra, jangan karena Agatha gak lo dapetin, lo jadi gak nomal gini ya." Digo bergidik ngeri. Ada-ada saja.
Andra memasukan Digo kemobil-nya secara kasar. Langsung saja ia masuk kedalam mobil tanpa sepengetahuan siapapun. "Buka gerbang!" sentak Andra pada satpam sekolah yang menjaga gerbang tersebut. "Aden mau bolos? Tidak bisa." Pak Satpam itu menolak keras permintaan Andra. "Bapak mau dipecat? Ini perintah Altha. Dia sakit. Dia butuh obat." cukup masuk akal alasan Andra.
"Benarkan?" Pak satpam memastikan omongan Andra. "Bapak jangan nyalahin saya kalau nanti Altha tambah sekarat!" karna sentakkan Andra, tanpa ba-bi-bu Pak Satpam membuka gerbang dengan cepat, dikuti pula mobil Andra yang melaju tak terkira. "Anak jaman sekarang," Pak Satpam yang diketahui bersama Murry mengusap dadanya. Sabar.
"Mana bunga mana," gumam Andra menoleh kakan kiri. "Bantu cari gablek," sentak Andra pada Digo. "Kita mau kemana? Lo cari apa? Bunga? Lo mau matiin gue, Ndra?" tatapan mata Digo seketika berubah menjadi sendu. "Gue belum dapet jodoh, Ndra."
"Bego! Brisik lo gak bantu banget." mata Andra terpaku pada satu toko yang ia cari sedari tadi. Tiara'sFlowers.
"Diem jangan kemana-mana," Andra keluar dari mobil tanpa menajak Digo yang hanya menatap Andra tak habis pikir.
Masuk mobil wajah Andra sudah kelihatan berbeda. Agak ceria, agak berwarna. Entah apa yang merasukimu Andra! "Lo beli apaan?" setelah diam beberapa menit Digo bertanya karena penasaran. "Kepo. Udah deh jangan banyak tanya. Temen lagi berjuang gak bantu banget lo." sindir Andra.
"Heh, lo dari tadi cuma nyentak gue gak jelas. Mana gue tau lo butuh apa." Digo tak terima disalahkan begitu saja. "Oh gitu ya," Andra mengangguk ringan tak peduli apapun ucapan Digo. Sedetik kemudian Andra kembali tersenyum, membayangkan sesuatu yang memungkinkan setelah ini. Pembuktian, perjuangan akan berakhir sampai disini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
