M Y F I A N C E E SEVENTEEN

6.6K 512 54
                                    

M Y F I A N C E E 17
- MELEPASKAN -

***

"Hp mulu," Ali mencibir kelakuan Prilly yang sedang tengkurap di sampingnya sambil memainkan ponsel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hp mulu," Ali mencibir kelakuan Prilly yang sedang tengkurap di sampingnya sambil memainkan ponsel. Prilly mendelik, "Lo sendiri ngapain?" Ali kalah telak. Ini salahnya, memperingatkan diwaktu yang tidak tepat. Ali yang semula tidur terlentang, ikut Prilly tengkurap tangan satunya mendekap pinggang Prilly dari atas. Prilly menatap tajam Ali. "Risih tau. Lepas enggak!"

Ali menjulurkan lidahnya, "Kalau enggak, kenapa?" terlanjur kesal dengan sikap Ali yang 'seenaknya' Prilly malah membalikkan tubuhnya. Senyum Ali terbit, ia merapatkan tubuh Prilly pada dadanya dan mempererat rengkuhannya di perut rata Prilly. "Lama deh gak gini sama lo..em, kamu," Prilly menyembunyikan kepalanya di dada bidang Ali. Mencari posisi senyaman mungkin. Tangan Prilly tergerak membuat bentuk pola abstrak di bagian perut Ali dari luar. "Kalau papa gue nol--," kecupan ringan Ali di kepala Prilly menghentikan ucapan Prilly.

"Dear. Percaya gue. Papa lo lebih butuh ketimbang papa gue," Prilly mendongak, tangannya semakin bergerak aktif menyusup masuk melewati kaos dan mengusap lembut perut Ali yang lumayan buncit. "Lo cintakan sama gue?" kata Prilly dengan lembut penuh godaan. "Eghhh...ashhh, cin..cin..ta banget. Kamu tau itu," tangan Prilly yang awalnya sudah bermain di dada Ali menghentikan gerakankan tiba-tiba. "Cinta ke gue. Tapi sayang ke semua orang," tangan Ali tak kalah aktif. Bergerak kebawah mengusap lembut kedua paha Prilly yang sangat---kenyal. "Sesama manusiakan gitu," elak Ali.

Prilly tersenyum sinis. "Kalau lo gak serius gue bisa cari yang lain," mata Ali yang semula sayu menikmayi sentuhan tangan Prilly tiba-tiba melotot. "Apa sih? Jangan bertele-tele. Kamu ngomong langsung," Ali memegang dagu Prilly agar menatapnya. "Aku gak ngerti kalau kamu gak ngomong,"

"Ck, bego." mendengar decihan Prilly. Emosi Ali naik. "Cewek maunya dingertiin. Cewek yang salah tetep cowok yang minta maaf. Coba sekali aja kamu ngertiin aku. Aku gak bakal ngerti kalau kamu gak ngomong," ucap Ali penuh tekanan di setiap kata.

"Gue bingung deh. Lo kok bisa menyandang gelar 'playboy' gimana tu ceritanya," Ali terkekeh mendengar pertanyaan tunangannya itu, sambil mengacak rambut Prilly, Ali berkata, "Karena gue gantenglah,"

"Berarti lo murahan?" Ali terdiam. "Orang ganteng gak bakal mauan aja sama cewek murahan,"

"Oh, gue ngerti," Ali mengambil ponselnya yang tergeletak di samping ia berbaring. Tangan kanan Ali memegang ponsel, tangan kirinya digunakan Prilly untuk tumpuan kepalanya. Prilly melihat tangan Ali yang bergerak membuka aplikasi Whatsapp. Ali mengetik 'Kita putus' kepada ratusan kontak perempuan disana.

MY FIANCEE [END?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang