M Y F I A N C E E 21
- SADAR -***
"Sesama perempuan jangan main kasar!""Suara itu?"
***
"Kak Digo?" Andin meneguk ludah kasar. Setelahnya, ia dongakkan kepala tersenyum menyeringai lalu melepaskan tangannya yang di tahan Digo. "Kak, gue punya satu fakta menarik buat lo," Digo mengernyit seolah menanyakan 'apa?'
"Selama satu tahun orang yang udah ganggu hidup lo..ups maksudnya yang selalu kasih lo bekal basi, surat tai, terus diem-diem dia suka ngintil lo kemana aja lo pergi. Dia selalu ngasih foto kakak bareng cewek lain kalau kakak punya pacar. Dia Sisi. Sisi Latuconsina yang alay, centil, pdnya minta di musnahin. Sok polos tapi bangsat. Dia kak selama ini yang udah nyusahin dan ganggu hidup lo,"
Digo tidak kaget. Ia tahu---sangat tahu. Digo melihat perempuan mungil disampingnya yang sedang menunduk, terdengar isak tangis dari bibir tipis itu. "Bukannya lo temennya cewek ini? Kok bongkar aib dia dengan percuma gini?"
Andin tertawa jahat. "Ck, buat apa juga sih kak ditutup-tutupi? Enggak penting! Biar dia malu sampai keginjal-ginjalnya dan," Andin tersenyum lebar seolah ia baru saja memenangkan sebuah kontes. "Dan lo malukan dikejar-kejar sama cewek alay ini? Udah bully dia aja kak. Biar berhenti ganggu hidup lo. Biar kapok juga!"
"Siapa bilang gue malu," Digo menatap remeh perempuan gila didepannya itu. "Justru gue bangga! Diperjuangin sama cewek sekuat, secantik dan semanis dia," perlahan Digo mendekati tubuh Sisi. Mengangkat dagu lancip Sisi agar mendongak. Kedua mata sembab, pipi memerah karena terlalu lama menangis, bibir bengkak berwarna merah. Cup
"Betapa beruntung gue bisa dicintai cewek setulus dia," Digo tersenyum manis setelah berhasil mengecup ujung bibir mungil Sisi.
Sisi membeku ditempat. Mimpi apa dia semalam? Bibirnya disentuh oleh laki-laki pujaan hati. Diberi senyuman manis. Sumpah! Jika ini mimpi tak akan pernah mau ia bangun.
"Lo itu tai dia ini berlian. Taukan perbedaanya. Lo itu dibuang kalau dia disimpan. Sisi orang terbego sedunia karena mau temenan sama cewek ular macem lo. Oke. Tadi gue udah banyak bacot. Percuma kalau lo budek mah. Sekarang gue--Digo Syarief sahabat Muhammad Andra tau kelakuan asli lo. Gue bakal ngomong ke Andra tentang ini, berani lo deketin Andra maupun Sisi lagi, abis lo di gue! Kalau lo masih mau punya muka...silahkan pergi dan jangan pernah ketemuin Sisi dan Andra lagi. Pahamkan budek?"
Ini salah. Ekspektasinya tadi bukan ini. Seharusnya cowok itu---Digo ikut membully Sisi lalu dengan senang hati Digo membantu disrinya agar dekat dengan Andra karena ia sudah memberitahu apa yang selama ini menganggu hiduo Digo. Ini mimpi? Tolong bangunkan Andin sekarangggg!
"Udah, Andin udah pergi. Jangan nangis lagi," Digo dengan lembut berkata didepan Sisi. Menyelipkan anak rambut Sisi kebelakang telinga. Sisi tersenyum---cepet banget naik ya mood dia.
"Sisi gak mimpikan?" gumama Sisi tetap menatap wajah tampan Digo. Kalau ini mimpi tak tau dia berkedip sekalipun takut malah kebangun. Dengan senyum mautnya Digo menggeleng. "Enggak sayang,"
"Eh, kok malah nangis lagi?" Digo panik. Ia mengusap lembut rambuh Sisi dan mengusap air mata Sisi yang sempat jatuh ke pipi cubby Sisi. "Andin udah pergi kok. Aku jamin dia gak bakal temuin kamu lagi," wtf! aku kamu?
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FIANCEE [END?
RomanceFanfiction - Romance Highrank : 1 #aliando [9 Februari 2020] 1 #aliandooo [9 Februari 2020] 1 #ali [30 Juli 2021] 1 #prillylatuconsina [1 Agustus 2021] "Kita emang tunangan tapi gak berarti h...