M Y F I A N C E E 20
- AMARAH -***
Prilly yang sedang nyaman-nyamannya menyenderkan kepalanya pada bahu Ali, terganggu karena Ali yang tiba-tiba menghentikan mobil secara mendadak.
"Apaan si itu," gumam Ali melihat Andra melambaikan tangannya dan berdiri ditengah-tengah mobilnya berjalan tadi. "Lo keluar dong mager gue," Prilly mendelik. "Lo tuh numpang jadi jangan seenaknya sama gue. Udahlah lanjut aja gak usah turun," akibat menstruasi mungkin jiwa sosial Prilly ikut menurun. Ya, maunya manja-manjaan sama Ali terusss wkwkw.
Ali membuka sealbetnya. "Lo itu milik gue. Jadi apapun yang lo punya juga milik gue!"
"Lepas dulu. Itu Andra," sambung Ali. Prilly menggeleng malah memilih memeluk lengan Ali dengan erat. "Sayanggg, cuma bentar," ucap Ali masih dengan nada lembut. Prilly semakin menjadi dengan memposisikan kepalanya cerukan leher Ali. Mencium aroma tubuh Ali dalam-dalam. "Like nih yang kek gini. Tapi kenapa pas lo keluar darah sih sayyy,"
"Dear, dia temen aku loh," Prilly tak menghiraukan ucapan Ali. Lidah Prilly bergerak menjilat leher mulus Ali. Mirip seperti vampire Prilly juga menggigit lalu menjilat kembali leher Ali dengan gerakan normal.
"Prilly, bisa keluar bentar," ketokan dari luar tak menyurutkan semangat kegiatan Prilly kali ini. Ali malah membantu Prilly dengan menekan tengkuk Prilly. Ya, mau gimana lagi ntar kalau gak dibales Prilly ngambek.
"U..d..ah ya. Nanti dilanjut disekolah," Ali mengelus tengkuk Prilly. Merambat kebawah berakhir dengan memeluk pinggang Prilly jadi Prilly sedikit terseret dari leher Ali. Ali tersenyum lalu mengecup bibir mungil Prilly yang menggoda. "Aku keluar bentar," Prilly mengangguk, menegakkan tubuhnya dan memilih bersadar pada sandaran kursi mobil. Prilly juga bingung ada apa dengan dirinya? Kenapa agresif sekali? Untunglah Ali suka kalau ilfeel gimana? Ahh, Prilly tidak mau membayangkan itu.
"Ali?"
"Iya, kenapa? Apa-apaan lo hentiin mobil gue ditengah jalan gini? Mau jadi begal lo?" Andra menggeleng. "Amit-amit. Kagaklah, Li. Boleh dong numpang di mobil Prilly?" izin Andra to the point. "Emang kenapa sama mobil lo?" Ali seperti mencari mobil Andra di sekeliling jalan. Tapi tidak ada, hanya ada satu motor yang berparik dipojok sana dan ada perempuan berdiri disampingnya. Andra menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Gue sama Sisi naik motor. Ya, bermaksud cari suasana baru gitu. Eh, tapi tadi ada satu paku yang ketempel di ban gue. Jadi, boleh ya gue numpang di mobil lo? gue bayar deh," Ali mendelik, "Njir, lo pikir gue taksi?"
"Masalahnya ini gue bawa Sisi, kalau gue sendiri pulang dah kerumah," Ali mengangguk. "Ayo naik," senyum Andra mengembang spontan ia tak sadar memeluk Ali. "Best frenddd emang," girang Andra lalu berlari Sisi. "Kalau butuhnya udah terpenuhi baru bilang best friend," Ali terkekeh. "Kemarin-kemarin apa? Fake friend?" tak memusingkan hal itu. Ali memilih masuk mobil. Melihat Prilly yang bersedekap dada melihat pesona luar jendela. "Noleh dikit dong kak. Disini lebih tampan dan fresh disitu mah apaan? Cuma liat tanaman busuk,"
Prilly menoleh, "Ali jangan bercanda," desis Prilly. Tak lama setelah terdengar tertutupnya pintu, Prilly melihat dari kaca mobil ada dua manusi di belakangnya. Andra dan .... Sisi?
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FIANCEE [END?
RomanceFanfiction - Romance Highrank : 1 #aliando [9 Februari 2020] 1 #aliandooo [9 Februari 2020] 1 #ali [30 Juli 2021] 1 #prillylatuconsina [1 Agustus 2021] "Kita emang tunangan tapi gak berarti h...