Bab 6 - Ikhlas dan Sabar

23.9K 2.1K 63
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Ikhlas dan sabar adalah kata singkat bermakna berat.  Begitulah cara Allah menguji keimanan hamba-Nya.
Itulah Islam.

◽Ada Surga di Matamu◽

🍁🍁🍁

Demam yang dialami Lubna berangsur membaik, namun tak lama kemudian demam itu datang kembali. Claudia sendiri tidak tahu mengapa itu terjadi. Lubna juga lebih sering mimisan dan kegiatan kuliahnya menjadi terganggu.

Claudia duduk di tepian ranjang, mengamati wajah sang putri yang terlihat pucat.

"Kak Yasmin, kembali, Kak, kembali...." Napas Lubna terengah, sedang keringat dingin bercucuran.

Claudia mengernyit melihat Lubna mengigau nama Yasmin.

"Lubna...." Ia mencoba membangunkan Lubna.

"Kak Yasmin...."

"Lubna...."

"Kak Yasmin...."

"Lubna!"

Kedua bola mata Lubna praktis terbuka. Objek pertama yang ia lihat adalah Claudia yang sedang menatapnya penuh kekhawatiran. "Ada apa, Sayang?"

Lubna segera bangkit dan memeluk bundanya erat. "Bunda, Lubna takut. Lubna takut terjadi sesuatu pada kak Yasmin...."

"Kamu mimpi buruk, hm?"

Lubna melepas pelukannya, menatap wajah Claudia. "Iya, Bun."

Claudia tidak bertanya lagi sebab ia tahu Lubna tidak mungkin bercerita tentang mimpi yang berasal dari setan itu. Ia pun memberikan putrinya segelas air putih.

Dalam mimpinya tergambar bahwa Yasmin melepas jilbab dan tidak mau lagi menjadi wanita salihah. Katanya menjadi wanita yang patuh pada ajaran agama hanya akan mendatangkan musibah. Dia sudah berusaha memperbaiki diri tapi ternyata hasilnya tidak sesuai dengan janji Allah.

Kemarin Lubna membawakan makanan ke rumah Yasmin. Yasmin yang masih bersedih tidak menyambut kedatangan Lubna dan berdiam diri di kamar tanpa semangat.

Lubna mencoba menyuapi makanan, tapi kakaknya itu malah menyingkirkan bekal makanan yang ada di tangan Lubna.

"Sudah Kakak katakan, kakak tidak mau makan!"

"Tapi kak Yas harus makan, nanti kalau sakit gimana?"

"Pulang, Lubna! Biarkan Kakak sendiri!" bentak Yasmin.

"Kakak jangan seperti ini, Kak. Kakak harus tetap melanjutkan hidup. Kakak harus semangat. Tunjukan pada kak Arsan kalau Kak Yasmin bisa bahagia tanpa dirinya. Tunjukan pada kak Arsan bahwa dia telah menyia-nyiakan wanita seperti Kak Yasmin. Buat dia menyesal, Kak. Seperti apa kata Ali bin Abi Thalib, balas dendam terbaik adalah dengan menjadikan dirimu lebih baik. Ayolah, Kak. Kakak pasti bisa melupakan dia. Lubna akan membantu Kak Yas."

"Diam, Lubna. Kamu bisa mengatakan itu karena kamu belum pernah ada dalam posisi Kakak. Kamu belum pernah merasakan betapa sakitnya hati ini...." Yasmin memegang dadanya. "Kamu tidak akan tahu rasanya sampai kamu merasakannya sendiri."

Sayang seribu sayang, semua ucapan Lubna tak berarti apa-apa untuk Yasmin yang hatinya sudah tertutup oleh kebencian dan kekecewaan. Lubna sendiri tak tahu lagi bagaimana caranya membuat Yasmin mengerti.

Mario dan Claudia pun pernah mencoba menghibur Yasmin, tapi semua itu sia-sia. Yasmin sudah sangat terlalu sakit hati. Telinganya sudah tertutup untuk sekadar mendengar nasihat.

Ada Surga di Matamu [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang