بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Cinta itu penuh misteri. Seringkali hati jatuh tanpa disadari.
Kadang baru menyadari saat dia sudah jauh pergi.◽Ada Surga di Matamu◽
🍁🍁🍁
Lubna menyisir rambut di depan cermin, ia melihat rambutnya rontok, berjatuhan dengan jumlah banyak. Gadis itu memejamkan mata sambil menarik napas. Sehelai demi helai rambutnya mulai lepas dari kulit. Mungkin jika ini terus terjadi dalam jangka waktu yang panjang, ia akan kehilangan semua rambut indahnya yang selama ini membingkai wajah.
"Apa saja efek dari kemoterapi yang dijalaninya, Dok?"
"Banyak Pak. Salah satunya adalah pasien akan mengalami kerontokan rambut, penurunan berat badan, bahkan mual-mual. Itu akan terus terjadi selama proses kemoterapi terus berlangsung."
Ia memperhatikan helaian rambut yang ada di telapak tangan, menatapnya lekat-lekat. Rasanya sakit sekali. Namun ia harus mencoba untuk ikhlas. "Maaf jika nanti aku tidak bisa terlihat cantik lagi." Setetes air mata jatuh membasahi pipi. Dulu Lubna bermimpi untuk memberikan kecantikan sepenuhnya untuk lelaki yang nanti akan menggenggam tangannya menuju Surga Allah. Rambutnya dibelai halus oleh tangan gagah dambaan.
"Maaf jika nanti rupaku sangat mengerikan...."
Tangis Lubna tak bisa dibendung lagi dengan tangan gemetar.
Semenjak menjalani kemoterapi dengan mengonsumsi obat-obatan, Lubna sering mencari tahu orang-orang terdahulu yang memiliki penyakit serupa.
Ada yang berakhir dengan kematian, ada juga yang sembuh total. Namun kebanyakan pasien penderita kanker meninggal dunia. Rasa takut sering ia rasakan, namun dengan mengingat Allah, ia kembali merasa tenang dan percaya pada Allah bahwa kematian tidak semenyeramkan itu jika kita mau taat pada Allah. Menjalankan apa yang diperintahkan, senantiasa melakukan amalan-amalan salih penyelamat dunia dan akhirat, dan menjauhkan diri dari segala maksiat.
Dunia adalah fana. Kesedihan, rasa sakit, semua akan berakhir.
Tak lupa ia menelusuri orang yang mengalami efek samping dari kemoterapi, ada yang kehilangan rambutnya hingga botak dan badan kurus. Padahal awalnya ia sangat cantik.
Akankah dirinya akan mengalami itu semua?
"Bunda, mengapa rambut Lubna harus ditutupi? Bukankah kata Bunda rambut Lubna itu sangat bagus dan cantik? Kan kalau ditutup nanti tidak terlihat?"
"Justru karena cantik. Hanya orang tertentu yang bisa melihatnya, Sayang. Nanti kalau Lubna sudah menikah, Lubna bisa berikan kecantikan sepenuhnya kepada suami Lubna nanti. Lubna itu putri kesayangan Bunda. Bunda harus menjaga Lubna dari fitnah dunia. Hal tersulit adalah menjaga anak perempuan. Karena sekalinya perempuan keluar, setan akan menghiasinya. Maka alangkah lebih baiknya, sesuatu yang terlihat menawan lebih baik ditutup."
Lubna memainkan rambut hitam bersih itu. Ia sangat menyukai rambutnya.
Claudia membuka kamar Lubna, dia melihat sang putri sedang menangis terisak di depan cermin dengan helaian rambut berserakan di bawah. Terdengar isak perih Lubna yang menyayat hati.
Efek dari kemoterapi yang dijalaninya sudah tampak. Tak ingin mengganggu, Claudia kembali keluar.
Di mana letak tega seorang ibu saat melihat putrinya harus merasakan kesakitan?
"Kenapa bukan aku saja yang ditimpakan penyakit itu, Mar? Mengapa bukan aku saja? Aku ingin bertukar tempat dengan putriku. Kasihan dia. Aku tidak sanggup melihat dia menanggung sakit. Aku tidak sanggup.... Kenapa harus putriku, kenapa harus dia...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Surga di Matamu [Terbit]
RomanceNIQAB SERIES | Spinoff Di Balik Niqab ⚠️Awas baper | Mengaduk emosi ⚠️ Galiena, seorang perempuan non muslim berasal dari Jerman yang ternyata memiliki ketertarikan pada sosok Nabi Muhammad. Berawal dari kekagumannya akan perangai beliau lewat buku...