Asha sangat kesal dengan kelakuan alden. Dia mencoba bangun dan menghilang dari sana. Tapi tunggu dulu asha penasaran diamana sekarang dirinya berada.
"Ini dimana?". Asha bertanya kepada alden yang sedang memakai jubahnya
"Dafire kingdom". Asha membelabakkan matanya tidak percaya bahwa sekarang di a brada di dafire kingdom
"Kerajaan aron?". Asha bertanya lagi kepada alden
Alden membalikkan badanya dan menatap asha dengan tajam. Berani-beraninya asha memanggil aron tidak menggunakan king atau lord.
"Kenapa?". Asha merasa tidak ada yang salah darinya. Lalu kenapa alden menatapnya dengan tatapan seperti itu
"Berani-beraninya kau memanggil rajaku dengan tidak menggunakan kata king!". Alden membentak asha dengan keras
Asha merasa tidak perlu memanggil aron dengan sebutan king raja atau semacamnya, dia merasa lebih tinggi dari pada aron.
"Jaga bicaramu! Jangan beraji membentakku!". Asha meninggikan suaranya
"Memangnya kau siapa? Kau hanya manusia biasa!". Alden menekankan pada kata manusia
"Memang kenapa kalau aku adalah manusia? Memangnya manusia serendah itu?". Asha menatap alden tajam
"Tentu saja manusia itu lemah! Tidak punya kekuatan! Dan satu lagi mereka adalah parasit di kerajaan ini! Jadi sebaiknya kau pergi". Alden kesal karena asha selalu menyanggah perkataannya
"Parasit?". Asha juga kelas karena alden menyamakan manusia dengan parasit
Alden tidak menjawab karena dia tidak mau lama-lama berdebat dengan parasit.
Alden berniat meninggalkan asha dan membiarkannya diamakan ghodark atau makhluk kegelapan lain yang tinggal di dekat danau.
"Jawab dulu pertanyaan ku, kenapa kau menyamakan manusia denga parasit!". Asha berteriak karena kesal
"Karena mereka selalu bergantung kepada orang lain! Puas!". Alden berjalan pergi
Asha masih berdiri disana. Meresapi apa kata-kata alden. Asha berencana mengejar alden tapi dia menbatalkan niatnya.
Untuk apa asha mengejar alden, tidak ada guna nya sama sekali. Apalagi danau ini lebih enak diapandang dari pada meamandang alden.
Asha duduk di tepi danau. Danau ini sangat indah, di dalam danau banyak bunga bercahaya. Bunga itu bisa dengan jelas dilihat dari atas.
Asha menatap langit yang ada di atasnya, ada bulan yang bersinar terang, bintang-bintang juga bercahaya indah.
"Nenek aku meindukan mu". Asha mengatakan itu di dalam hati
"Sayang nenek bisa mendengarmu". Moongodes membalas ucapan asha
"Aku sangat merindukan nenek". Asha merengek seperti anak kecil
"Nenek juga merindukan mu sayang". Nenek asha sangat tahu bahwa cucunya itu akan menghubungi dirinya di saat-saat seperti ini
"Nenek tahu aku aku ada dimana?". Asha bertanya kepada nenek nya
"Tentu saja sayang". Moongodes menjawab pertanyaan asha dengan senyum kecil
"Berarti nenek tahu kenapa aku bisa berada di kerajaan ini?". Moongodes terkekeh mendengar pertanyaan asha yang menurutnya sangat lucu
"Kenapa nenek tertawa". Asha mengerucutkan bibirnya
Dari kejauhan ada lelaki yang memperhatikan asha sejak beberapa menit lalu.
Asha merasa yang merasa dirinya sedang diperhatikan membuka matanya dan mengakhiri percakapan denga neneknya.
Lelaki itu mendekat ke arah asha dari belakang dengan hati-hati. Dengan gerakan cepat dia menarik tangan asha dan mereka berdua jatuh bersama ke tanah.
Mereka jatuh dengan posisi asha berada di bawah lelaki itu. Asha menahan dada lelaki itu agar tidak menihdih tubuhya. Asha memberanikan diri untuk melihat wajah dari lelaki itu.
Deg...
Aron? Asha bertanya di dalam hati. Apa yang aron lakukan di tempat seperti ini? Lagi-lagi bertanya di dalam hati.
Aron bangkit dan mengulurkan tangan nya untuk memebantu asha berdiri..
"Kenapa kau bisa ada disini?". Aron menatap asha dengan tajam
"Emm, aku tidak tahu". Asha tidak berani menatap mata aron
Aron menaikkan satu alisnya dan berkata
"Jika kau tidak tahu mana mungkin kau bisa masuk ke dunia immortal". Aron mengatakan nya dengan nada dingin dan suara yang berat
"Aku hanya membaca buku dan tiba-tiba aku jatuh ke danau itu". Asha menunjuk kepada danau yang ada di sana
"Lalu kenapa kau di sini?". Asha menanyakan hal itu kepada aron
"Aku?". Aron bertanya kepada asha
"Iya, memangnya siapa lagi". Asha memutar bola matanya jengah
"Aku kebetulan sedang lewat di sekitar kerajaan ku". Aron mengatakannya dengan nada sombong
"Siapa namamu?". Aron duduk di rumput-rumput yang tumbuh di sekitar dananu
"Aleysha". Asha duduk agak jauh dari aron, karena asha tau bahwa aron sudah mempunyai mate
"Nama panjangnmu". Aron menjelaskan lagi
"Kenapa kau ingin tau?". Asha tidak menjawab pertanyaan aron
"Aku hanya ingin tau". Aron menjawab yang sebenarnya
"Namaku Aleysha Ariezella Morf Rishon". Asha bangkit dari duduknya dan berjalan menjauh dari aron
Aron tidak mengikuti asha, karena pasti asha akan kembali lagi ke danau ini, asha pasti tidak tau jalan pulang.
Setelah beberapa menit asha berjalan menjauh dari aron, asha merasa sendiri dan hari mulai gelap.
Asha yangenggunakan dress ungu muda polos dan rambutnya yang panjang digerai dengan jepit bunga melati putih kecil.
Aron bangkit dari duduknya dan mencari asha, "dasar gadis bodoh" batin aron di dalam hati.
Dalam hitungab detik aron menghilang.
***
"Dimana aron?". Azalea bertanya kepada alden
"Maaf queen, saya tidak tahu". Aron membungkuk hormat kepada azalea
"Emm,, baiklah". Azalea meninggalkan alden yang masih membungkuk. Alden merasakan ada sesuatu yang akan terjadi di kerajaan dafire
Deg...
Aura membunuh aron terasa sangat kuat. Alden bergidik ngeri merasakan aura aron yang sangat menakutkan.
🍃🍃🍃
Hay guysss, aku kembali. Maaf kalo udah lama nggak update. Karena aku sibuk sekaleee. Tapi mungkin sekarang aku udah bisa membagi waktu buat 5 novelku yang lain.
So wait okeee. Don't forget to vote and komen. Makasih😍
With love
dewitmg😊
KAMU SEDANG MEMBACA
AGELESS
Fantasyseorang wanita yang ditakdirkan memiliki kehidupan yang rumit,,dengan masalah yang tiada habisnya,, hanya dengan kekuatan hati yang murni untuk mendapatkan cinta sejati. _cerita fantasy_ MURNI HASIL IMAJINASIKU😊 Don't copy my story oke😃