part 18: Gafincen Fredik

37 8 0
                                    


Udah tahu kan asha itu siapa, jadi kalo ada yang masih belum jelas bisa tanya ke author oke. Kalo ada yang mau kasih saran, kritik, atau apapun tinggal komen aja😘

Setelah menyelasaikan tugas membantu hans, asha kembali ke dunia manusia, bersama zada.

Asha sudah berada di apartement dia sedang duduk di sofa yang ada di rung tamu nya bersama zada.

"Apakah ghodark itu mati?". Asha bertanya pada zada yang sedang memejamkan matanya

"Dia tidak bisa mati, kecuali dewa kegelapan yang membunuhnya". Zada.menjawab pertanyaan asha

"Dewa kegelapan?". Asha menaikkan satu alisnya

"Ya, dia adalah dewa penguasa". Zada membuka matanya dan menatap asha

"Apa nenekku juga mengenal dewa kegelapan?". Asha bertanya lagi kepada zada karena penasaran

"Ya moon goddes mengenal dewa kegelapan, tapi dewa kegelapan tidak pernah mencari masalah dengan nenekmu". Dahi asha mengerut mendengar kenapa dewa kegelapan tidak pernah mencari masalah dengan neneknya

"Kenapa?". Tanya asha pada zada, kini zada sedang mengepalkan tangan nya di depan asha dan munculah sebuah sinar

" Karena nenekmu yang menakdirkan mate untuk dewa kegelapan". Asha hanya ber oh ria

Zada menutup matanya dan membaca mantra, sinar itu pudar begitu saja. Zada membuka kepalan tanganya, di telapak tangannya sudah ada cincin berbentuk bulan dan bintang.

Tanpa permisi zada langsung memakaikan cincin itu di jari asha.

"Nenekmu yang menyuruhku untuk memberikan ini padamu". Zada berkata kepada asha

"Cincinnya bagus". Asha memandangi cincin itu dengsn teliti

"Ya memang". Zada teringat kalau tugasnya sudah selesai


 Zada teringat kalau tugasnya sudah selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kira-kira cincin asha kek gitu guys oke👍

Zada berdehem untuk menhilangkan rasa canggungnya, dia ingin berpamitan kepada asha, dan kembali ke dunianya.

"Asha". Zada memanggil asha yang sibuk melihat cincin nya

"Kenapa?". Asha bertanya pada zada yang sedang memperhatikannya

"Aku harus pergi". Zada mengatakan itu kepada asha, dahi asha mengerut menandakan dia belum memahami apa yang dikatakan zada

"Tugasku untuk menjagamu sudah selesai, jadi aku harus kembali ke dunia ku sendiri asha". Asha menundukkan kepalanya, tidak menyangka dia akan berpisah dengan zada

"Kenapa cepat sekali". Asha sudah tidak bisa membendung air matanya lagi, asha menangis sejadi-jadinya

Zada langsung memeluk asha untuk menenangkannya, zada menumpukkan dagunya di pucuk kepala asha.

AGELESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang