part 11: Azalea

47 9 3
                                    


Mohon dimaafin kalau ada typo
Ini dia matenya aron keyzard gabriel.

"Namaku Azalea Wriston". Nama yang cantik sama seperti pemiliknya.

"Nama yang cantik". Kataku padanya.

"Terima kasih, lalu siapa namamu?". Dia tersenyum lagi padaku.

"Namaku Aron, Aron Keyzard Gabriel". Dia menatapku intens, dia seperti sedang menilaiku mungkin? Aku juga tidak tahu.

"Susah sekali namamu, apa tidak ada panggilan yang lebih mudah". Rasanya aku ingin tertawa ketika dia mengatakan hal itu, apakah namaku sesusah itu.

"Kamu boleh memanggilku apapun, sesuai keinginanmu". Biarlah dia mau memanggilku apapun, lagipula itu tidak mempengaruhi cintaku padanya.

"Benarkah?". Tanyanya dengan mata berbinar.

"Ya benar" sayang, lanjutku dalam hati.

Hari ini aku merasa menjadi orang yang paling bahagia di dunia ini.

Aron POV end...

Asha masih menunggu hans yang datang terlambat, dia menunggu lama hampir 45 menit asha menunggu hans.

Beberapa detik kemudian hans datang dengan senyum tidak bersalahnya, dia mengahampiri asha dan duduk de sebelas asha.

"Asha sudah lama menunggu ya?". Pertanyaan polos keluar dari mulut hans.

"Tidak lama". Jawab asha ketus.

"Untung aku tidak terlambat". Dia berujar sambil menyandarkan pundaknya di sandaran bangku taman.

"Maaf, aku ulangi pernyataanku sebelumnya, aku memang tidak menunggu lama tapi sangat lama". Jelas asha dengan nada marah.

"Aku minta maaf sha, tadi aku ada urusan mendadak, jadi aku terlambat". Ya hans memang sudah minta maaf tapi asha masih belum memaafkan hans.

"Hanya kata maaf?". Tanya asha pada hans yang sedang menatapnya intens.

"Tidak asha, aku juga membawakan sesuatu untukmu". Hans memang jujur dia membawakan sesuatu untuk asha.

Hans mengambil sesuatu dari saku celananya, dia mengambil kalung yang indah dari dalam sakunya.

Dia memberikan kalung itu untuk asha, karena asha sudah bersedia untuk membantu hans, hans senang karena dia mendapatkan teman yang istimewa seperti asha.

Setelah hans memberikan kalung itu pada asha, asha jadi tidak marah lagi. Asha juga mengucapkan terima kasih pada hans.

Karena rasa senang yang berlebihan asha tidak sengaja memeluk hans, hans juga membalas pelukan asha.

Mereka terlihat seperti sepasang kekasih, tapi kenyataannya tidak. Mereka hanya teman, asha melepaskan pelukannya pada hans.

"Maaf hans". Cicit asha.

"Tidak masalah asha, aku juga tidak keberatan". Jawaban hans tulus, memang selama ini kedekatan mereka hanya sebatas teman, hans bahkan sudah menganggap asha seperti adiknya sendiri.

"Sekali lagi aku minta maaf". Kata asha tulus, dia masih merasa bersalah pada hans.

"Aku sudah mengatakan ahsa, itu tidan masalah". Kata hans lagi.

Asha hanya menganggukkan kepala sebagi jawabannya. Mereka berdua larut dalam pikiran masing-masing.

Hans sedang berkutat dengan ponselnya, sementara asha, gadis itu sedang memperhatikan sekitar taman.

Pandangannya tertuju pada dua orang yang sedang duduk bersama, mereka terlihat sangat romantis.

Kapan asha bisa melihat hans dan matenya seperti itu. Asha sangat berharap melihat hans bahagia, hans sudah asha anggap seperti saudaranya sendiri.

Hans sedang menghubungi seseorang untuk mengurus perusahaannya di dunia manusia.

Sedangkan zada hanya mengawasi asha dari jauh, zada selalu mengikuti kemanapun asha pergi.

Kewaspadaan zada meningkat karena merasakan aura yang sangat besar di sekitar asha, dia merasa asha akan dalam masalah besar jika ia tidak selalu waspada.

Tapi yang zada maksud bukan hans, karena zad tahu kalau hans adalah demon yang ditakdirkan untuk ditolong oleh asha.

Zada tidak pernah jauh dari asha, selama beberapa bulan ini meraka menjadi semakin dekat, zada memanggil asha dengan lilsis, sedangkan asha memanggil zada dengan sebutan kakak. Zada senang karena asha selalu mengahargainya sebagai guardian.

Zada akan selalu mengikuti kemanapun asha pergi, itu sudah kewajibannya, zada merasa asha sangat cocok dipanggil princess.

Zada akan selalu menjaga asha dengan sepenuh hati.

____________________________

Di kerajaan Darkstone asha disambut dengan meriah oleh seluruh rakyat kerajaan itu.

Mereka mengira asha dan adalah mate dari Raja mereka yaitu demon Hans Steword. Tapi pengawal hans Drean Miterr menjelaskan bahwa asha bukan mate hans.

Hans mengantar asha masuk ke kamar yang sudah disediakan untuk asha, dan kalung yang has berikan kepada asha adalah tanda bahwa asha dibawah perlindungan hans di kerajaan darkstone.

Tidak ada yang berani menyentuh asha sedikit pun, hans memberikan itu untuk asha karena asha sudah seperti adiknya sendiri.

"Ini kamarmu little girl, tidur nyenyak dan selamat malam, oh iya jangan keluar dari istana tanpa sepengetahuan ku". Hans berkata pada asha dengan lembut, hans membenarkan selimut untuk asha.

"Terima kasih hans, kau sangat baik, aku jadi teringat zada". Kata asha pada hans.

"Siapa zada, dia kekasihmu ya". Nada hans mengintropeksi asha.

"Zada hanya temanku". Jawab asha lancar.

"Teman atau teman?". Tanya hans lagi.

"Teman hans". Ya memang itu benar, teman sekaligus penjaga.

"Hans memangnya dimana matemu?". Asha bertanya dengan berhati-hati pada hans, dia takut pertanyaannya itu akan melukai perasaan hans.



Makasih buat kalian yang udah mau baca ceritaku, walau alurnya masih kacau sih, tapi vote kalian selalu buat aku semangat😊



Maaf kalau ada typo, biasa namanya juga manusia pasti ada kesalahannya kan.



Vote and komen😊😀
Makasih🤗






_dewi hsn_❤

AGELESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang