Lelaki itu bertanya padaa Aleysha kenapa Aleysha bisa melihat lelaki itu padahal dia sudah menggunakan mantra.
"Memangnya kau kira aku ini apa?Aku itu manusia biasa". Kata Aleysha dengan nada santai.
"Tapi kenapa kau bisa melihatku?". Tanya lelaki itu.
"Karena aku istimewa". Kata Aleysha dengan tertawa keras.
"Istimewa apanya?". Tanya lelaki itu lagi.
"Aku memang bisa melihat makhluk sepertimu, sejak aku kecil". Kata Aleysha sambil berjalan duduk di salah satu bangku yang ada di dalam perpustakaan.
"Jadi seperti itu". Kata lelaki tadi, dia juga duduk disamping Aleysha.
"Ya kau benar". Jawab Aleysha.
"Siapa namamu?". Tanyanya pada Aleysha dengan mengulurkan tangannya.
"Aleysha, lalu siapa namamu?". Aleysha membalas uluran tangan lelaki itu.
"Nama yang cantik, aku Hans Steword". Katanya sambil melepaskan uluran tangannya.
"Jadi kau Hans?". Tanya Aleysha.
Hans POV...
Wanita ini memang istimewa. Dia cantik, penolong, ramah, murah senyum, tapi keras kepala, manarik.
"Ya aku Hans, kenapa sepertinya kau sedikit terkejut?". Kataku dengan memperhatikan wajahnya, dia terihat terkejut karena namaku.
"Ah tidak, aku baik-baik saja, aku hanya tidak menyangka bahwa Hans itu kau". Katanya dengan nada kagum, aku tertawa pelan karena dia.
"Memangya kau mengira Hans itu seperti apa?". Tanyaku pada Asha.
"Aku kira orang yang bernama Hans itu sangat dingin dan cool, tapi dugaanku salah". Katanya dengan melihatku dari atas sampai bawah.
"Ya dugaanmu memang salah Asha". Kataku sambil mengacak rambut coklatnya.
Aleysha terkejut dengan perlakuanku, dia sampai tidak berkedip beberapa detik.
Rasanya aku ingin tertawa keras ketika melihat ekspresi wajahnya yanf sangat lucu.
"Apa yang kau lakukan, aku sudah menyisir rambutku dan sekarang kau mengacaukan tatanan rambutku dan kau memanggilku apa tadi?". Kata Asha panjang lebar.
Ya aku memanggilnya Asha karena namanya terlalu susah diucapkan dan kurasa Asha lebih mudah dan singkat.
"Maaf, aku memanggilmu Asha karena namamu terlalu susah diucapkan dan juga terlalu panjang". Kataku pada Asha reaksinya sungguh tidak terduga.
"Wow,, itu sangat keren kau orang pertama yang memanggilku Asha, aku juga senang". Kata Asha dengan nada bahagia. Aku kira dia akan marah, tapi responnya malah sebaliknya, sungguh dia penuh dengan kejutan.
"Baiklah terima kasih atas pujianmu, kita lanjutkan pembicaraan kita nanti, sekarang kau ada kelas pagi". Kataku mengingatkan Asha.
"Hah apa!!!! Aku lupa ya ampun aku harus segera ke kelasku". Asha berkata sambil bangun dari duduknya dan berlari keluar perpustakaan.
Rasanya aku ingin tertawa karena melihat wajahnya yang panik, itu sangat lucu.
Aku merapalkan mantra agar orang-orang bisa melihatku lagi.
Setelah itu aku kekuar dari perpustakaan dan berjalan ke lantai bawah. Untung aku tidak punya kelas pagi.
Hans POV end...
Maaf aku baru up.
Nanti malam aku kayanyya mau up lagi tunggu ya😊Vote and komen😊😁😂🙏
Makasih🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
AGELESS
Фэнтезиseorang wanita yang ditakdirkan memiliki kehidupan yang rumit,,dengan masalah yang tiada habisnya,, hanya dengan kekuatan hati yang murni untuk mendapatkan cinta sejati. _cerita fantasy_ MURNI HASIL IMAJINASIKU😊 Don't copy my story oke😃