part 13: rumah

37 9 0
                                    

Asha sedang berada di dalam kamarmya, dia sedang merenungi apakah kehidupan ini memang menyimpan banyak rahasia. Asha teringat tentang mate hans, Queen yang sangat memikirkan rakyatnya. Aku salut pada Queen darkstone.

"Apakah aku mempunyai mate kelak?" . Tanya asha pada diri sendiri

Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi esok, mungkin asha memiliki mate.

"Sayang". Itu suara nenek asha

"Nenek! Aku sangat merindukanmu". Kata asha dengan nada ceria

"Apakah kamu merindukan nenek?". Mana mungkin tidak

"Aku sangat merindukanmu nek". Asha berkata dengan senyum mengembang

"Nak, tugasmu harus segera deselesaikan, karena tugas yang lain menunggumu". Nenek asha memang benar, asha harus segera menyelesaikan tugasnya membantu hans

"Aku akan menyelesaikan tugasku secepatnya nek". Asha bertekat kembali ke darkstone

"Kembalilah nak, mereka mencarimu". Rasanya berat, kembali pergi dari rumhnya

"Baiklah". Jawaban asha





____________________________



Di darkstone, hans sedang bingung mencari asha, dia tidak ada dikamarnya, ditaman, didapur, dimanapun di seluruh penjuru istana.

"Cari dia cepat!". Perintah hans tegas, pada prajuritnya

"Baik Yang Mulia". Jawaban lirih dari prajurit itu

Asha sudah berada di dalam kamar setelah mengucapkan, mantra 'back'. Hanya mantra itu yang diucapkan, singkat kan.

Asha POV

Aku sudah kembali dari chastity world, padahal aku baru sebentar kesana, tapi disini sudah pagi. Perbedaan waktu mungkin.

Pagi ini sepertinya semua sedang sibuk, aku bisa mendengar suara langkah kaki prajurit.

"Hari yang sibuk, aku masih mengantuk, tidur lagi saja". Hari ini aku lelah sekali, aku butuh tidur panjang hari ini.

Asha berada di dalam selimut kali ini, dia berniat memejamkan mata dan pergi ke dunia mimpi.

"Asha!". Suara siapa itu, berisik sekali

"Apa". Jawabku malas, pagi-pagi mengganggu saja

"Dari mana saja". Tanya hans,  kali ini aku merasakan dia duduk di tepi ranjangku

"Aku dari tadi disini". Maaf hans aku sedikit berbohong, batinku

"Jangan berbohong asha, lain kali kalau mau pergi suruh drean menemanimu". Hans mengelus rambutku

Aku berbalik dan memeluk perut hans, aku juga minta maaf, hans menjawabnya dengan menganggukan kepala, aku mendongak untuk menatap hans.

"Pelayan sudah menyiapkan air hangat untuk berendam". Kata hans lembut, aku jadi berasa mempunyai kakak selain zada

"Baiklah, aku akan berendam". Aku bangun dari tempat tidur dan berjalan ke arah kamar mandi, hans keluar dari kamarku, dia menungguku di ruang makan untuk sarapan

Aku berendam selama beberapa menit, aku juga mencuci rambutku.

Pelayan membantuku memakai pakaian seperti putri kerajaan, pakaian ini cukup berat, aku meminta kepada pelayan untuk membawakan pakaian yang lebih santai.

"Terima kasih sudah membantuku memakai pakaian ini". Kataku tulus, pelayan itu sangat baik, karena mau menuruti keinginanku

"Tidak perlu berterimakasih princess". Semua penghuni memanggilku princess, atau nona

AGELESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang