Seorang Putri tak pantas menunduk, nanti mahkotanya jatuh.
-
-
-Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Tama langsung bergegas keluar kelasnya dan pergi meninggalkan teman-temannya tanpa pamitan.
"Lah tu anak kenapa ? Dari tadi tu kepala ditepukin terus. Kagak waras." Kata Farel
"Lo yang gak waras goblok." Kata Tino langsung menjitak kepala Farel
"Kampret lo unta, lo pikir kepala gue apaan main jitak2 aja, kalo gue gagar otak gimana?" Kata Farel dengan terus mengelus kepalanya yang sakit.
Dengan ogah-ogahan Tino langsung pergi begitu saja meninggalkan Farel yang mengumpati dirinya.
***
Melka sedang menatap jendela luar kelasnya, ia tidak langsung bergegas pulang karena ia pasti akan berdesak-desakan di gerbang. Ia duduk di kursinya sambil memainkan hpnya dan menuliskan sesuatu.
"Mel, ntar malem kita kerumah lo ya." kata Rebeca
"Iya mel, kita kan udah jarang banget kumpul bareng dirumah lo." lanjut Zena
"hmm." kata Melka sambil beranjak dari tempat duduknya.
"gue duluan ya, takut kalo bang Aldo sama bang Yugo nungguin gue." kata melka sambil berjalan keluar kelas meninggalkan kedua sahabatnya yang sedang membereskan buku mereka.
Melka berjalan menyusuri koridor yang sudah lumayan sepi, saat melewati lapangan basket ia melihat kakaknya yang sedang duduk dipinggir lapangan basket sambil berbincang dengan seorang cewek cantik. Disatu sisi Melka begitu bahagia karena kakaknya ini sudah bisa membuka hati kembali setelah ia ditinggal oleh seseorang dulu. Namun, disisi lain Melka merasa sedih karena kedekatan kakaknya dengan cewek tadi akan membuat luka hati seseorang.
"Ngapain dek?" kata seseorang yang berhasil mengagetkan Melka.
"Bang Yugooooo, ihhh jangan ngagetin Melka kenapa sih." kata Melka sambil memukuli lengan abang laknatnya itu. yang dipukuli hanya bisa tertawa geli melihat wajah lucu Melka.
"Iya-iya maafin bang Yugo yang ganteng ini. Ngapain dek disini? ngintip apa hayo lo." kata Yugo selidik.
"husssst, bang Yugo bisa gak berisik apa gak sih. Liat tuh, itu bang Aldo sama siapa?" tanya Melka.
Yugo pun menatap apa yang Melka tunjukkan, Yugo pun terkejut dengan apa yang dia lihat sekarang. Akhirnya Aldo mau membuka hati untuk perempuan baru, namun Yugo merasa aneh dengan itu, raut wajah Aldo terlihat datar dan ia sama sekali tak menggubris pertanyaan ataupun candaan dari wanita yang disebelahnya. Yugo pun membawa Melka menjauh dari tempat itu dan mengajaknya pulang.
"Bang Aldo ntar pulangnya gimana?" kata Melka sambil menatap Yugo yang fokus menyetir.
"Ntar biar gue yang jemput, kita pulang dulu aja. emang lo mau ganggu Aldo sama cewek tadi heh?" kata Yugo yang masih tetap fokus menyetir.
"Kayaknya ada yang disembunyiin bang Yugo deh."Batin Melka.
Sampai di rumah, Melka mengucap salam dan langsung menuju kamarnya. Ia tau saat ini orang tuanya tidak ada di rumah karena ada urusan bisnis diluar kota. Dan alhasil sekarang Melka hanya di rumah bersama kedua kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELKA
Teen FictionHidupnya penuh ketersediaan, tak ada kekurangan sedikitpun. Keluarganya lengkap dan harmonis tanpa ada celah sedikitpun untuk dapat dihancurkan. Memiliki banyak orang yang tulus sayang dengannya. Namun, dibalik kesempurnaan pastilah ada kekurangan...