Aku masih belum bisa memastikan perasaanku. Pesan untukmu, sembuhkan dulu lukamu. Aku akan kembali.
.
.
.Melka kini tengah bersiap-siap dengan pakaian adat NTT yang akan ia kenakan saat penilaian pelajaran Seni. Kini ia tengah berada dirumahnya dengan Tama yang juga sudah ada disana sejak pukul 05.00 WIB. Mereka memutuskan untuk memakai pakaian adat dari NTT karena dirasa cocok dengan fashion mereka. Tidak ribet dan gampang untuk dipakai. (Gambar di mulmed itu kaya yang di pakai Melka sama Tama ya)
Sedari tadi memang mamah Melka lah yang ribet tentang penampilan anaknya, make up-nya ketebelan lah, rambutnya kurang rapi lah, lipstik nya kurang rata lah, dan masih banyak omelan lain yang diterima oleh penata rias profesional yang telah disewa oleh mamah Melka untuk penampilan anaknya tercinta.
"Ya Allah, cantik banget anak mamah. Nanti sebelum kalian berangkat sekolah mampir ke studio foto ya, mamah mau mengabadikan momen ini. Mau kan kamu Tama."
"Emmm, iya tante." Jawab Tama sungkan.
"Mahh, ini ada apa ?" Tanya Aldo yang baru saja turun dari tangga atas setelah mandi dan berganti pakaian sekolahnya.
"Ini lho bang, adikmu itu kan ada penilaian seni lah disuruh pakai baju ginian. Cantik kan ?"
"Jadi ini Melka mah ? Seriusan ? Gila lo cantik banget dek pakai make up gini. Siap-siap satu sekolah pada merhatiin lo hari ini." Kata Aldo sambil menatap takjub penampilan adiknya saat ini.
Cekrekk...cekrekkk..
"Ihhh abang, ngapain sihhh ?" Kata Melka sambil meraih handphone kakaknya itu.
"Buat kenang-kenangan biar bisa liat kamu cantik terus gitu." Kata Aldo sambil berlari menuju ruang makan.
Kini riasan wajah Melka sudah mencapai titik akhir. Wajah Melka sangat mangklingi, hampir tak bisa dikenali. Kecantikan Melka bertambah dengan adanya make up yang bertengger diwajahnya.
Brakkkk..
Suara pecahan beling membuat semua orang menoleh ke sumber suara.
"Innalilahi, Yugo. Kamu kalo jalan liat-liat dong. Kalo kamu kenapa-kenapa gimana ?" Kata Ane dengan nada khawatir.
"Mamah kenapa gak bilang ada bidadari dirumah kita sih. Kan Yugo bisa siap-siap dandan yang ganteng mah."
"Abang apa-apaan sih, gombal aja terus. Udah ah Melka mau berangkat. Bayyyyy abang. Yuk Tam." Kata Melka sambil menarik tangan Tama.
Tama yang masih termenung dalam lamunannya karena perubahan Melka pun tersadar dan akhirnya pamit dengan orang tua Melka untuk berangkat menuju sekolah. Namun sebelum itu, ia harus pergi ke studio foto seperti keinginan mamahnya. Jika ia tidak menurut maka fatal akibatnya.
"Lah, tadi adik gue bang Al ? Si Melka ?" Tanya Yugo yang masih belum percaya.
"Iya lah. Makanya cari pacar kaya dia." Kata Aldo
"Lah, seharusnya gue yang ngomong gitu. Pacar gue kan udah balik wlee."
Seperti biasanya, ritual pagi kakak beradik itu ya bertengkar. Jika tidak ada Melka alhasil mereka sendirilah yang akan bertengkar. Kali ini mereka makan tidak ditemani papah El karena papah El sedang pergi ke luar negeri karena urusan bisnis. Dan alhasil, tidak ada yang akan melerai mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELKA
Teen FictionHidupnya penuh ketersediaan, tak ada kekurangan sedikitpun. Keluarganya lengkap dan harmonis tanpa ada celah sedikitpun untuk dapat dihancurkan. Memiliki banyak orang yang tulus sayang dengannya. Namun, dibalik kesempurnaan pastilah ada kekurangan...