Jangan bersedih lagi, ku tau lukamu tak kunjung berakhir. Tapi percayalah, aku selalu ada untukmu setiap waktu.
.
.
.
.Melka kini duduk termenung di atas kasur king size miliknya, matanya sembab dan badannya rapuh. Ia sudah tak kuasa menahan rasa sakitnya ini, sungguh ia ingin mati saja jika seperti ini. Air matanya sudah tak tahan untuk ia bendung lagi.
Ceklekkk...
Suara pintu kamar Melka yang terbuka, menampilkan sosok lelaki yang selalu ada untuk dirinya, selalu melindungi dirinya.
"Kak Aldo masuk ya."
"Hm."
"Kok nasinya gak dimakan ? Gak kasihan bibik yang masak ?"
"Gak laper."
"Heyyy, gitu sekarang ? Bilangin mama ya kalo gitu."
Melka yang melihat kakaknya itu sedang mencari nomer di Hpnya pun langsung memeluk tubuh kakaknya dari samping. Ia menangis disana, meluapkan segala yang ia rasakan.
"Jangan bilangin mama, nanti uang jajan Melka dipotong. Melka nanti gak bisa kuliah di luar negeri." Kata Melka sambil menangis dipelukan kakaknya
"Kalo gitu makan ya, kakak suapin. Kamu itu udah kurus kerempeng masih mau mogok makan ? Jadi apa nanti tubuh kamu." Kata Aldo sambil menyuapkan nasi ke mulut Melka.
Melka merupakan adik kesayangan kakak-kakaknya. Melka selalu jadi yang nomer satu dikeluarganya dan itupun dianggap wajar oleh kakak-kakaknya. Melka menjadi kesayangan semua orang karena sikapnya dan kemandiriannya.
"Wajar kok kalo kamu nangis, tapi jangan sampai kamu gak memperhatikan diri kamu sendiri. Kasihan diri kamu kalo kamu kaya gini terus. Kalo kamu emang masih sayang sama dia, coba kamu minta penjelasan sama dia dulu. Kenapa dia dulu pergi begitu aja. Tapi, kalo kamu udah gak sayang sama dia, kakak mohon jangan kaya gini. Jangan buat diri kamu jadi terpuruk. Lupain dia seutuhnya dengan jadi diri kamu sendiri, bersikap biasa saja dan mencari kesibukan yang bisa buat kamu melupakan dia. Berdamailah dengan masa lalu, jadikan itu pelajaran dikehidupan kedepannya." Kata Aldo sambil mengelus rambut adiknya itu.
"Melka juga maunya gitu bang, tapi sulit. Melka sayang dia, tapi Melka juga kecewa sama dia yang ninggalin Melka begitu aja. Melka harus gimana lagi ? Melka capek, Melka capek harus berjuang sendiri sama dia bang." Kata Melka sambil menangis di pelukan Aldo.
"Dek, tenangin dulu pikiran kamu. Percaya deh, Tuhan punya rencana lain untuk kamu. Kalau kamu udah tenang, coba dengerin penjelasan dia okey."
"Iya bang Melka akan coba." Kata Melka sambil tersenyum kepada kakaknya itu.
Aldo sangatlah perhatian dengan Melka. Aldo selalu berusaha ada untuk adiknya, selalu menjauhkan adiknya dari hal buruk dan juga selalu mendukung adiknya jika itu yang terbaik untuk adiknya. Aldo sudah mengetahui segalanya tentang hubungan adiknya, dan dia tidak akan marah dengan keadaan. Takdir yang memisahkan mereka dan sekarang takdir juga yang menemukan mereka.
***
Pagi ini Melka berjalan dengan wajah yang sedikit ditekuk, ia masih berfikit tentang masalahnya dan juga tentang Tama yang kemarin tiba-tiba tidak datang tanpa alasan. Dari kejauhan terlihat
KAMU SEDANG MEMBACA
MELKA
Teen FictionHidupnya penuh ketersediaan, tak ada kekurangan sedikitpun. Keluarganya lengkap dan harmonis tanpa ada celah sedikitpun untuk dapat dihancurkan. Memiliki banyak orang yang tulus sayang dengannya. Namun, dibalik kesempurnaan pastilah ada kekurangan...