28. ZeNa

51 12 12
                                    

Aku Up lagi nih.

Maaf aku kalo Up suka lama dan gak tentu sesuai moodku.

Jangan lupa Vote and comment ya.
Wajib.

Kalau ada typo langsung kasih tahu ya.

Now Playing | Ysabelle Cuevas - I Like You So Much You'll Know It.

Kamu sudah masuk terlalu jauh di kehidupanku, jadi ku mohon mengerti aku dan akan ku pastikan aku juga akan mengerti kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu sudah masuk terlalu jauh di kehidupanku, jadi ku mohon mengerti aku dan akan ku pastikan aku juga akan mengerti kamu.
.
.
.

Zena dan Nando kini tengah menghabiskan waktu bersama di sebuah restoran pinggir jalan yang terkenal di LA. Hari ini mereka memilih menghabiskan waktu liburan hanya berdua. Melka dan Tama pergi ke tempat Evelin karena Melka sudah ada janji dengan Eveline. Farel, Tino menikmati fasilitas hotel yang sangat mewah dan Eca, dia bilang ingin pergi kerumah saudaranya.

"Kayaknya kita harus nginep di hotel lain di malem ini." Ucap Nando.

"Hah ? Mau ngapain ?"

"Ya mau ngapa-ngapain gitu."

Zena melotot kearah Nando dan langsung menjitak kepala Nando.

"Otak mesum dasar." Kekeh Zena.

"Tapi kamu cinta."

Blusing, pipi Zena seketika memerah.

"Hahaha, aku bercanda sayang. Mau kemana sekarang ?" Tanya Nando.

"Gimana kalau kita beli sepatu dulu." Tawar Zena.

Nando pun mengangguk tanda setuju.

Mereka berjalan menyusuri kota, menikmati waktu bersama yang mungkin sangat sulit mereka dapatkan. Zena sangat menikmati waktunya bersama Nando, dari kedua sahabatnya Zena lah yang terlihat sangat dewasa di dalam sebuah hubungan. Zena mengerti Nando melebihi dia mengerti dirinya sendiri.

"Kamu tau, aku bersyukur Tuhan mengirim kamu disaat aku terpuruk dulu." Ucap Zena ditengah perjalanan mereka menuju toko sepatu.

"Aku lebih bersyukur karena kamu hadir dihidup aku bee."

"Gak tau deh kalo dulu aku gak ketemu kamu. Mungkin saat ini aku gak ada disini. Mungkin aku gak akan menikmati perasaan bahagia ini. Tuhan memang adil, disaat aku kehilangan orang yang sangat berarti buatku Dia mengirim kamu untuk menemani aku, membuat aku bahagia, dan mengerti aku. Ternyata aku dulu salah menilai kamu yang enggak-enggak."

Tatapan Zena terfokuskan ke jalanan yang ada di depannya. Ia sedikit terkekeh karena mengingat kenangan awal bersama Nando.

"Kamu dulu benar-benar menyebalkan. Mengganggu aku tanpa henti dengan ocehanmu yang menurutku tak ada artinya. Kamu selalu datang disaat aku tidak ingin diganggu, dan setiap kali aku pergi bersama Melka kamu selalu mengganggu aku dan Melka. Kamu masih ingat waktu kita SMP ? SMP kita berbeda namun bersebrangan, kamu pernah nekat masuk ke SMPku dan duduk dikursi Melka saat ia sakit."

MELKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang