Banyak kisah yang tak seberuntung yang kalian
lihat. Please don't judge someone with the wrong view.
.
.
.
.
.Kini semua teman Melka sudah berkumpul didepan rumah Tama. Mereka sibuk dengan barang-barang mereka sendiri, bahkan sampai-sampau mereka tidak berniat masuk ke dalam rumah megah nan indah milik Tama. Disisi lain, kini Melka tengah menunggu kedua kakaknya yang berjanji akan membawakan barang-barang Melka.
"Abang lo gak jadi nganterin barang-barang lo Mel ?" Ucap Nando yang saat ini berdiri disamping Melka.
"Gak tau Nan, belum dibales dari tadi."
"Emmmm, Nan. Kalian pergi duluan aja deh, nanti gue nyusul. Gimana ? Penerbangan tinggal 30 menit lagi soalnya." Lanjut Melka
"Lo udah gila ya Mel ? Terakhir lo naik pesawat sendiri lo hampir dicelakain orang. Gak, gue gak mau." Cecar Nando dengan sedikit tersulut emosinya.
"Please Nan, ya. Sekali ini aja, nanti kita ketemu di Amerika nya aja. Ya Nan pleasee. Penerbangan kalian bentar lagi." Ucap Melka dengan memperlihatkan puppy eyes nya.
"Kenapa sih ini ? Kok kayaknya ada masalah gitu." Tanya Zena yang kini berada di samping Nando.
"Melka gak ikut penerbangan bareng kita." Ucap Nando dingin.
"Hah ? Kok gitu. Mel jangan gitulah, ntar gue sama siapa. Gue pengen liburan bareng lo." Ucap Zena lalu memeluk Melka.
"Gak gitu Ze, jadi kalian berangkat dulu aja nanti gue nyusul gitu. Kita ketemu di Amrik. Nan please, kali ini aja."
"Okey. Langsung kabarin gue kalo lo ada apa-apa."
"Rel, Tin, Ca masuk mobil langsung, kita berangkat sekarang." Lanjut Nando menyuruh teman-temannya masuk mobil.
Setelah Nando dkk pergi Melka pun langsung masuk ke rumah Tama, ia akan berpamitan dengan Liya. Namun ada pemandangan aneh disana yang membuat mata Melka terbelalak.
"Tama ?" Ucap Melka
"Hoapppp, ck ngagetin aja sih lo. Eh btw dah rapi banget." Ucap Tama pada Melka dan langsung berjalan menuju meja makan.
Melka pun mengikuti pergerakan Tama, jujur di satu sisi Melka ingin memaki Tama dan disisi lain ia ingin ketawa sekeras-kerasnya. Tidak sadarkah Tama atas apa yang ia lakukan sekarang ? Sungguh menyebalkan.
"Lo gak sarapan Mel ? Ntar biar di pesawat gak mabuk." Ucap Tama pada Melka yang saat ini duduk di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELKA
Teen FictionHidupnya penuh ketersediaan, tak ada kekurangan sedikitpun. Keluarganya lengkap dan harmonis tanpa ada celah sedikitpun untuk dapat dihancurkan. Memiliki banyak orang yang tulus sayang dengannya. Namun, dibalik kesempurnaan pastilah ada kekurangan...