Bagian 4

130 47 7
                                    

Seharusnya aku tak meninggalkanmu sendiri. Kini aku yang patah hati.
.
.
.

05.00
Melka duduk di tepi kolam renang dirumahnya setelah ia melakukan kewajiban seorang muslim. Ia ingin sekali berenang di kolam renang itu, namun kenyataan bahwa ia tidak bisa berenang dengan lancar menyebabkan ia harus menunggu kedua kakaknya bisa diajak berenang bersama.

Melka memang anak seorang pemilik perusahaan-perusahaan terkenal di Asia dan akan mencapai Eropa. Ia juga anak pemilik Cafe terkenal yang banyak di tongkrongi anak-anak remaja sekarang ini. Namun, itu semua tak berarti bahwa semua kemauan Melka bisa dituruti. Orang tua Melka selalu mengajarkan kepada anak-anaknya untuk selalu bersikap sederhana dalam berbagai hal. Anak-anaknya diwajibkan untuk mengatur keuangannya sendiri sejak mulai SD. Kalian pasti bertanya bagaimana caranya ? Anak SD mengatur keuangannya sendiri ?. Kebanyakan orang yang tak memikirkan masa depan anaknya pun pasti tak mengerti akan hal itu. Awalnya memang sulit untuk mengajak anak yg masih dibilang kecil untuk mengatur keuangannya sendiri. Tapi lama kelamaan hal itu membuahkan hasil. Pada saat Yugo berumur 10 tahun, ia sudah memiliki kartu ATM miliknya sendiri dari uang sakunya yang ia minimalisir sedemikian rupa. Dan tak main-main saldo ATM miliknya sudah hampir mencapai 10jt. Dan itu sangat banyak bagi anak SD.

Yugo memiliki sifat yang usil, telmi, penyayang dan sedikit bad boy tapi masih wajar. Kesukaannya mengganggu adiknya membuat sensasi tersendiri bagi hidupnya. Ia tak tau apakah dia bisa hidup tanpa kedua adiknya. Ia akan menjaga seseorang yang ia sayang lebih dari dirinya sendiri, dan ia tidak akan main-main atas apa yang akan ia lakukan kepada orang yang sudah membuat orang yang dia sayang hancur.

Aldo memiliki sifat cuek, dingin, penyayang dan ambisius. Dia akan bersikap cuek diluar padahal dihatinya terasa terusik. Pembawaannya yang tenang, membuat dia selalu menjadi incaran para kaum hawa yang melihatnya. Sifat cuek dan dinginnya hanya dilihatkan kepada orang-orang yang tidak ia kenal, tapi dengan orang yang sudah ia kenal ia akan bersikap biasa saja dan normal. Dia penyayang dan ambisius, dia sangat menyayangi keluarganya lebih dari apapun, dia akan berambisi untuk menyelesaikan masalah yang terjadi tanpa bantuan orang lain dan akan menuntaskan masalahnya sampai selesai. Karena ia tidak ingin keluarganya terusik.

"Kamu ngapain dek ? Mau berenang ?" Tanya Yugo yang sekarang ini sudah duduk disamping Melka.

"Enggak kok bang, gak biasanya pake aku kamu ?" Kata Melka dengan menyunggingkan senyumnya.

"Yeee, kamu mahh. Panggilannya pake Lo gue ya kena amuk singa rumah lah. Sekarang mah aku kamu aja biar berasa disini abang Yugo yang ganteng ini punya pacar. Hahaha." Kata Yugo yang berhasil membuat tawa Melka pecah.

"Yugo apain Melka sih ? Tuh sampe dia nangis." Kata Aldo yang sedikit berlari menuju Melka yang saat ini tertawa keras.

"Buset dah kakak gue eh aku yang satu ini. Dia gak nangis tapi ketawa bloon banget sih." Kata Yugo sambil menabok kepala Aldo.

"What, lo pake aku kamu ? Hah ? Gue gak mimpi kan ? Aduhh baper gue Go ." Kata Aldo mendramatiskan suasana sambil bersender di bahu Melka.

"Aduh-aduhh, udah ya abang-abang Melka yang ganteng. Kalian itu gak cocok pake aku kamu, tapi it's oke Melka akan coba nerima tapi sambil ketawa haha." Kata Melka dengan tawa khasnya yang sudah jarang terlihat beberapa bulan ini.

"Abang seneng deh liat Melka kembali lagi. Kan gini udah lengkap kehidupan kita ya gak bang." Kata Yugo sambil memeluk Melka dari samping dan di angguki Aldo yang juga memeluk Melka.

MELKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang