Terima kasih sudah mau menjadi sahabat terbaik selama ini.
.
.
.
.Tama kini mulai siap-siap akan berangkat menuju rumah Melka, ia sudah menyiapkan barang-barang miliknya tadi malam sebelum ia tidur. Ia bersemangat untuk menemui Melka kali ini.
"Lho mah, Nando kemana ?"
"Adikmu udah pergi dari jam 6, katanya mau liburan bareng temen-temennya. Kamu mau liburan juga ?"
"Iya Mah, Tama pergi dulu ya. Minggu sore Tama Pulang mungkin."
"Iya, hati-hati. Mamah minta jangan macem-macem, jangan buat mamah khawatir."
Tama pun bergegas menghampiri kedua temannya, setelah menghampiri kedua temannya Tama pun langsung bergegas menuju rumah Melka.
***
Hampir 1 jam Tama menghabiskan waktu menuju rumah Melka, kini ia pun memarkirkan mobilnya di depan rumah Melka. Namun, pandangan matanya melihat ada sesuatu yang ia kenal ada disana, namun Tama terlihat bodo amat dengan itu.
"Hey epribadihhh, gue datenggg." Teriak Farel yang langsung mendapat jitakan dari Tama dan Tino.
"Kalian baru dateng ? Udah sana masuk dulu, kita nunggu kalian udah hampir keriput tau." Cecar Eca.
Ketiganya pun langsung masuk ke rumah Melka yang bak seperti istana. Tino dan Farel pun terkejut bukan main, pasalnya Melka terlihat biasa-biasa saja penampilannya tapi, sungguh luar biasa ini rumah Melka. Apa lagi ruang tamunya. Mereka tidak bisa berkata-kata.
"Gilak rumahnya bagus banget. Dia anaknya siapa sih Tam ?"
"Iya nih, kenapa gue kepo banget gini."
Setelah mengagumi rumah Melka mereka pun dikejutkan dengan kehadiran papah Melka.
"Hay, you Melka friends? Sorry I just got to say hello, my office is in a lot of projects. Next time I will introduce myself more, or even some of you already know me?"
"Sorry if the house is a mess, you guys eat first before going to the Peak. I'll excuse myself. Melka, this friend is invited to eat dear." Lanjut Irmanuel papah Melka, kemudian ia pun keluar dari rumahnya.
Kemudian tak berselang lama, Melka pun datang menemui Tama dan kedua temannya. Melka pun terlihat cantik dengan style yang ia gunakan saat ini.
"Kalian makan dulu aja, disana udah ada Zena dan yang lain. Gak usah sungkan, anggep aja rumah sendiri."
"Lo beneran anak Pak Irmanuel Mel ?" Tanya Tino.
"Bahasnya nanti aja, kalian makan dulu."
Mereka semua pun langsung pergi menuju ruang makan Melka, benar saja disana sudah ada Zena, Eca dan Nando kekasih Zena.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELKA
Teen FictionHidupnya penuh ketersediaan, tak ada kekurangan sedikitpun. Keluarganya lengkap dan harmonis tanpa ada celah sedikitpun untuk dapat dihancurkan. Memiliki banyak orang yang tulus sayang dengannya. Namun, dibalik kesempurnaan pastilah ada kekurangan...