27. Disneyland

63 15 2
                                    

Hay ketemu lagi sama aku.

Oke aku update lagi yuhu.
Ada gak sih yang nungguin cerita aku Up ?

Maaf ya aku baru Up karena kemarin sibuk banget. (Kagak ada yang tanya)

Jangan lupa Vote and comment ya semua.
Terima kasih yang udah dukung aku dari nol sampai sekarang.

Enjoy semua. Aku kasih foto Eca.

Kita bertemu tanpa sengaja dengan perbedaan yang luar biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kita bertemu tanpa sengaja dengan perbedaan yang luar biasa. Akankah kita saling melengkapi atau kita hanya akan saling menyakiti ?
.
.
.

Nando, Zena, Farel, Tino, dan Eca kini tengah berkumpul di depan hotel tempat mereka menginap. Mereka menunggu kedatangan Melka dan Tama. Semalam Tama tidak kembali ke hotel dan Melka juga tidak kembali ke hotel. Dan sebelum itu Tama sudah mengirim Nando pesan bahwa ia menginap di apartemen seseorang bersama Melka dan ia akan kembali saat akan ke Disneyland.

"Ck, lama banget sih. Kita udah nunggu 30 menit lho ini." Ucap Eca.

"Sabar Ca. Mungkin di jalan macet." Ucap Zena menenangkan Eca.

"Sabar terus. Kebiasaan tau gak sih, capek gue sama dia. Setiap kali liburan selalu aja gagal." Ucap Eca.

Tidak dipungkiri memang setiap kali liburan inilah yang terjadi. Melka akan pergi dan hilang entah kemana, dan akan terjadi hal-hal yang mengkhawatirkan. Dan alhasil liburan mereka gagal. Namun, apakah ini yang diinginkan Melka ? Tidak, Melka tidak menginginkan ini terjadi. Melka juga ingin liburan seperti orang-orang biasanya. Tapi karena teror itu Melka harus melibatkan semua orang dan membuat semua orang khawatir.

"Ca, lo tau sendiri apa yang dialami Melka kan. Jadi udah dong jangan gini, Melka juga gak mau kejadiannya seperti ini." Ucap Zena kembali memenangkan Eca.

"Udahlah ze, lo gak usah munafik. Lo juga capek kan, gara-gara Melka lo sama Nando jadi jarang jalan bareng karena Nando lebih prioritasin Melka. Lo juga cemburukan sama Melka, ini semua emang salah Melka tau gak."

Ucapan Eca benar-benar membuat Zena sakit hati. Bagaimana bisa dia berbicara seperti itu, padahal Melka adalah sahabatnya. Disaat Zena ingin membalas ucapan Eca pandangannya tertuju pada Melka yang sudah berdiri dibelakang tubuh Eca. Dan sepertinya Melka mendengar semua perkataan Eca.

Zena melihat luka dimata Melka, namun ia masih tersenyum seperti tidak terjadi apa-apa. Melka memang seperti itu, dia hanya akan menyimpan lukanya sendiri.

"Melka." Ucap Zena kemudian menghampiri Melka.

Semua yang ada disana pun langsung mengarahkan pandangan pada sosok yang disebut Zena. Melka berdiri disamping Tama dengan senyum yang mengisyaratkan luka. Zena memeluk Melka, ia tahu bahwa Melka butuh pelukan sekarang.

MELKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang