Bagian 17

69 24 6
                                    

Sungguh aku rindu kamu
.
.
.
.

BCL ft JOE TASLIM
(RINDU KAMU)

Sudah hampir 1 minggu Melka dan Tama tak saling bertegur sapa. Mereka seperti tak kenal satu sama lain, setiap Melka akan berbicara dengannya Tama akan selalu menghindar dan itu membuat Melka sedikit sakit di hatinya. Teman-teman keduanya pun tak ada yang berani bertanya apa yang sedang terjadi.

"Belum baikan juga lo Mel ?" Tanya Zena pada Melka yang kini sedang melamun di kantin.

"Lo pasti di apa-apain sama si Tama kan, makanya lo sama di..." ucapan Eca terpotong karena mulutnya dibekap oleh Zena. Sungguh mulut Eca sangatlah lemes.

"Gue ke kantor dulu." Kata Melka kemudian pergi meninggalkan kedua temannya itu.

Melka berjalan dengan lesu menuju kantor, ia sungguh memiliki banyak sekali masalah yang harus ia hadapi. Kenapa ini harus terjadi dengannya. Ia sungguh capek, ia ingin istirahat dari masalah yang selalu menyelimutinya.

"Woyyy awas bola" teriak siswa yang berada di lapangan basket.

Mendengar teriakan itu Melka pun langsung menjauh namun langkahnya terhambat saat ada seseorang yang dengan sigap melindunginya. Melka langsung refleks menutup matanya. Dan,

Bughhhhtttt....

Melka membuka matanya sedikit demi sedikit, ia melihat siapa yang sudah melindunginya. Ia melihat wajah seseorang itu, dan Melka sungguh sangat terkejut.

"Lino ? Lo gak papa ?"

"Gak papa Mel, yang penting lo baik-baik aja udah cukup."

"Iya, thanks. Gue duluan." Kemudian Melka meninggalkan Lino sendiri, ia berjalan menuju kantor.


Ia menunggu Bu Berti, wali kelasnya untuk  mengambil buku dan tugas untuk teman-temannya. Tapi bodohnya Melka, ia tidak meminta bantuan teman-teman nya dan juga saat ini ia tidak membawa Hpnya.

"Kamu serius bisa bawa ini sendirian Mel ? Apa perlu ibu bantu bawa ?"

"Emmm, saya bisa kok bu. Ibu kan katanya mau ada rapat."

"Ehh itu ada Tama, bentar biar ibu minta bantuan dia."

"Tama, bisa bantu ibu sebentar ?"

"Ehh Bu Berti. Apa sih yang gak buat Bu Berti."

"Kamu ini bisa aja. Ini lho, kamu bantuin Melka ya bawa buku-buku ini ke kelasnya. Kasian dia bawa sendirian. Tolong ya Tama." Kata Bu Berti.

Tama pun melihat Melka yang tertunduk, sepertinya gadis itu takut menatapnya. Tama sedikit menyunggingkan senyumnya, sudah lama ia mengabaikan gadis ini. Sungguh ia rindu.

"Siapp bu." Kata Tama kemudian mengambil tumpukan buku yang ada di meja. Kemudian ia meninggalkan ruangan itu dan disusul oleh Melka.

Hening. Itu yang saat ini mereka rasakan. Melka dan Tama sama-sama tak saling membuka mulut mereka. Namun, tiba-tiba ada seorang siswa yang sedang berlari hampir menabrak Melka dan dengan cepat Tama menarik tubuh Melka ke arahnya.

"Kalo jalan jangan nunduk, kebiasaan tau gak." Kata Tama kepada Melka yang saat ini tengah menatapnya.

"Maaf." Ucap Melka pelan.

MELKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang