ketakutan yang berakhir bahagia #68 PART EKSTRA

3.1K 184 18
                                    

Hingga kini tiba saatnya perjodohan itu terjadi. Seharusnya hari ini adalah hari kebahagiaan bagi hana karna hana akan bertemu dengan pendamping hidupnya namun ia masih merasa risau sebenarnya siapa kah orang yang di jodohkan dengan hana itu. Tapi hana yakin pilihan orang tua hana adalah pilihan yang terbaik.

Begitu pun dengan hafidz seharusnya di hari milad ia tahun ini ia merasakan kebahagiaan. Namun semua niatan dia ingin menta'aruf wanita yang sangat ia idamkan gagal begitu saja. karna wanita itu ingin di jodohkan dengan laki laki lain pilihan orang tuanya.

Entah allah mempunyai rencana apa lagi ke depannya. Kenapa semua terasa begitu cepat dan begitu menyakitkan. Hafidz hanya bisa merenungkan semua yang sudah terjadi.

"Ya allah rencana engkau apa lagi yang sedang engkau berikan untuk hamba?" Gumam hafidz dalam hati.

Kini hafidz sudah rapih dengan kemeja putih dan celana biru dongker serta jas biru dongker. Karna ia harus menghadiri pertunangan wanita yang ingin ia jadi kan pendampingnya. Semua perasaan campur aduk hingga ia bingung harus melakukan apa. Tapi jika hafidz tak datang ke acara tersebut ia pasti merasa tak enak dengan keluarga hana yang sudah hafidz anggap seperti keluarganya sendiri.

"Hafidz sudah rapih?" Tanya faridah.

"Sudah umi.." Jawab hafidz dari dalam kamar.

"Ayo kita berangkat.. Waktu sudah semakin malam.." Ucap faridah.

"Iya umi.. " Jawab hafidz. Sambil memakai sepatu pantofel yang sudah di siapkan oleh umi untuknya. Entah umi sangat perhatian sampai menyiapkan semua pakaian yang harus hafidz pakai.

Lalu hafidz, abi, umi dan dek cholies pun berangkat menuju kossan hana.

Sesampainya kami di sana kami pun langsung turun dan masuk ke dalam kossan hana.

Terlihat keluarga hana sudah berkumpul di sana dengan mimik wajah yang sangat bahagia.

"Assalamu'alaikum.." Ucap kami.

"Wa'alaikumsalam.." Jawab mereka.

"Selamat datang ayo duduk.." Ucap mae dengan senyum.

"Makasih.." Jawab faridah sambil tersenyum.

"Kok mereka bahagia bahagia banget si.. Umi juga kan harusnya sedih anaknya ga jadi ta'aruf tapi malah bahagia.." Gumam hafidz dalam hati.

"Ayo hafidz duduk.." Ucap mae.

"Iya ummah.." Jawab hafidz tersenyum.

Lalu mereka pun saling mengobrol entah hafidz merasa aneh dengan semuanya. Di saat hafidz merasa terpuruk seperti ini orang orang malah merasakan bahagia. Hingga ia membuka hpnya mencoba untuk menahan kesedihannya.

Karna bosan melihat hp hafidz pun duduk sambil melihat lihat dekoran acara yang bisa di bilang sangat sederhana. Namun seketika hafidz terpana ketika mata mereka bertemu. Hana terlihat cantik dengan gaun simpelnya dengan warna yang seirama dengan hafidz. Entah ini kebetulan atau apa hafidz pun tak mengerti.

👣👣👣

Setelah shalat magrib hana pun di dandani oleh ka nadia hingga kini hana sudah cantik dengan gaun simpelnya berwarna biru dongker dengan polesan make up sederhana.

"Udah dong de.. Kamu jangan cemberut dan murung gitu terus.. Kamu kan mau ketemu calon pendamping kamu.." Ucap nadia.

"Hana bingung ka.. Hana takut.. " Jawab hana.

"Jangan takut semua udah di atur sama allah.. Kamu percayakan kalo rencana allah itu yang terbaik?" Tanya nadia.

"Aku percaya.. Tapi.." Jawab hana ragu.

Ternyata Dia JodohKu ❤ (PROSES TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang