Pasangan Alien.
Ya. Semenjak 2 kata yang menimbulkan satu kalimat aneh itu. Hubungan Afid dan Ersa justru menjadi lebih dekat bak amplop dan perangko yang selalu berpasangan kemana pun mereka pergi. Dan pastinya, kejadian seperti itu bukan hasil tindakan mereka berdua secara murni, melainkan dengan bantuan teman-teman sekelasnya. Entah kenapa mereka seperti itu pada Afid dan Ersa. Tapi, jika harus mencurigai seseorang, Brian lah yang cocok untuk di curigai. Karena ia selalu mengusulkan banyak kegiatan kelas yang pada akhirnya Afid dan Ersa lah yang menjadi sasaran empuk untuk melakukannya, dengan alasan mereka adalah ketua dan wakil ketua kelas.
Hari ini, adalah hari terakhir kelas 12-A2 berlatih drama musikal untuk malam terakhir perpisahan kelas mereka. Dan seperti hari-hari sebelumnya, latihan diadakan di rumah Afid. Karena selain ukurannya yang sangat luas mulai dari pekarangan rumah hingga interior-nya, Afid sendiri lah yang mengusulkan agar mereka berlatih di rumah Afid, asalannya simple. Karena Afid ingin suasana rumahnya ramai. Dan yang benar saja, namanya juga remaja, pasti banyak sekali yang dibicarakan, di manapun dan kapanpun. Buktinya, dalam satu minggu ini suasana rumah Afid benar-benar berbeda. Dari suasana yang suram seperti rumah tak berpenghuni, seketika berubah menjadi cerah saat semua ada di sana. Mulai dari pagi hari sekitar pukul 10 hingga sekitar pukul 5 sore. Karena itu adalah jadwal latihan mereka.
Hari ini sebenarnya bukanlah hari yang tepat untuk mereka latihan, mengingat besok sudah menjadi hari keberangkatan mereka ke tempat rekreasi. Namun, mau bagaimana lagi, jika satu adegan belum bisa terselesaikan dengan baik, maka drama bukan lah drama namanya, meskipun yang lain telah teratasi. And show must be go on!
Satu adegan, dan itu sangat mudah sebenarnya, apalagi itu hanya pura-pura, namun salah satu pemeran utama -Alien Couple- yang tidak lain adalah Ersa, enggan melakukannya karena menganggap begitu tidak wajar untuk seusia SMA. Sebenarnya, cerita yang dibuat Fia tidak rumit. Hanya sekedar pasangan kekasih yang putus karena kesalah-pahaman, dan rujuk kembali dengan ciuman singkat dari sang pria. Dan benar, adegan ciuman itu lah yang membuat Ersa enggan.
Disaat Ersa masih sibuk meminta Fia untuk memikirkan adegan lain, Afid melirik jam dindingnya yang menunjukkan hampir pukul 7 malam. Afid menghembuskan nafas ringan merasa gelisah, saat melihat teman-temannya sedang asik bergurau mengenai urusan mereka masing-masing, seperti sudah nyaman dan terbiasa berada di rumah Afid. Hingga dengan berat hati, Afid pun mengeluarkan suaranya.
"Teman-teman.." suara berat Afid yang terdengar berbeda membuat semua mata mengarah padanya, termasuk Ersa "Maaf sebelumnya jika aku mengatakan ini," Afid menghembuskan menghela nafas "Waktu sudah hampir jam 7 malam, dan besok sudah hari H untuk berangkat rekreasi. Aku rasa, kalian butuh istirahat dan mempersiapkan semuanya untuk besok. Jadi, lebih baik kalian kembali sekarang saja, bagaimana?" kalimat panjang lebar yang keluar dari mulut Afid membuat semua mata serempak melihat ke arah jam dinding antik milik Afid.
"Lalu, bagaimana dengan adegan mu dan Ersa di bagian akhir?" tanya Rika.
"Itu masalah kecil. Ersa akan menginap di sini agar kita bisa latihan bersama." jawab Afid enteng yang langsung di sambut gemeriuh sorakan dari teman-temannya. Sedangkan Ersa, langsung melebarkan mulutnya tanda tak percaya dengan ucapan Afid yang tanpa persetujuannya itu.
"Baiklah teman-teman, ayo kita pulang. Waktunya istirahat.. hoaaah.." ucap salah seorang pria seiring dengan langkah kakinya menuju pintu keluar rumah Afid mendahului yang lain. Dan dalam hitungan detik, rumah Afid kembali ke suasana yang sepi dan benar-benar hampa.
***
Setelah mengantarkan semua temannya sampai depan pintu gerbang, Afid melangkahkan kakinya menuju kamar dengan tanpa memperdulikan Ersa yang kini tengah kebingungan mengikutinya dari belakang. Hingga Afid sudah ada di dalam kamar lalu menuju ke arah lemari dan Ersa menghentikan langkahnya di samping tempat tidur Afid.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
RomanceErsa Melodianawati Apa kau percaya dengan kemampuan indera ke-6? Ah, maksudku bukan hanya dapat melihat makhluk astral saja. Melainkan kemampuan khusus apapun yang tidak sembarang orang dapat miliki. Aku tidak pernah percaya akan itu. Dan mungkin ak...