7. Trouble #1

932 32 2
                                    

"Are you ready?!" teriak pak Dul yang sudah berada di dalam bis dan bertempat duduk paling depan kepada anak didiknya.

"Yes sir!!" balas kelas 12 A-2 kompak dan bersemangat.

Setelah berdoa dan teriakan semangat itu, bis yang di tumpangi kelas 12 A-2 mulai melaju menuju ke tempat rekreasi. Ya, hari ini adalah hari pertama dimana rekreasi akan dilaksanakan. Rekreasi yang berlangsung hanya 3 hari 2 malam nanti memang singkat, namun jika dilakukan dengan teman akrab, pasti akan menyenangkan. Seperti sekarang, semua ekspresi dalam bis ini terlihat lepas seakan tidak punya beban sama sekali. Menyanyi bersama, selfie bersama, bahkan makan pun bersama. Ya, semua kegiatanterlihat menyenangkan di sana, bahkan pak Dul yang terkenal dingin ikut bernyanyi bersama anak didiknya dengan menggunakan mic yang tersedia hingga suaranya memenuhi seisi bis.

Seiring berjalannya waktu dan roda bis yang terus berputar menuju ke arah tempat tujuan, Fia yang duduk bersebelahan dengan Ersa di kursi bis nomor tiga dari depan, mulai membuka pembicaraan mengenai drama musikal yang dari kemarin masih ia pikirkan karena adegan terakhir yang kurang pas.

"Jadi, bagaimana kemarin? Kalian berlatih adegan apa?" tanya Fia sambil memasukkan snack kentang ke dalam mulutnya.

"Backhug."

"Backhug? Wah..itu juga yang aku pikirkan kemarin!" seru Fia gembira "Lalu, apa kalian sudah berlatih? Bagaimana rasanya? Oooh.. kurasa tubuh Afid begitu hangat.."

Ersa menghembuskan nafas ringan, memegang dadanya dan menolehkan kepalanya ke arah kursi sebrang urutan ke empat. Melihat ke arah Afid yang memilih untuk memejamkan matanya dan mendengarkan sesuatu dengan headseatn-nya.

"Entahlah.." Ersa menolehkan kepalanya ke posisi semula dan menyandarkan kepalanya ke sandaran kursi bis yang tinggi "Aku ingin tidur, bangunkan aku jika sudah sampai ya.." 

Setelah mengatakan itu, Ersa mulai memejamkan matanya dan tidak memerdulikan Fia yang malah berceloteh panjang lebar mengenai betapa ia tidak sabar menantikan naskah drama buatannya akan launching dalam hitungan jam. 

Namun bukanlah kehidupan jika ada yang sedang dalam kesenangan, namun tidak dilengkapi dengan rasa kecemburuan di sana. Karena pasalnya, Kiko yang tengah duduk tepat di belakang mereka telah terbakar oleh api cemburu setelah mendengar pembicaraan mereka sebelumnya.

***

"Yak! Kita sudah sampai! Dan hari sudah sore, taruh barang kalian di kamar masing-masing dan berkumpul lagi di ruang makan saat jam makan malam. Mengerti?" selain menjadi wali kelas 12-A2, ternyata kali ini pak Dul juga bertugas sebagai pembimbing acara rekreasi tahun ini.

"Baik Pak!" seru seluruh siswa dengan kompak dan mulai berjalan menuju kamar mereka masing masing.

Satu kamar berisi 3 orang siswa. Dan semua sudah mendapat teman kamar masing-masing, dengan cara lama pak Dul dalam menentukan kelompok. Benar, undian.. Namun tetap saja, seperti memang sudah di takdirkan. Bagaimanapun undian itu berlangsung, Ersa dan Fia selalu bersama. Mereka mendapat kamar nomor 88 di lantai 2. Dan tentunya ada satu orang lagi yang bersama mereka. Yaitu Kiko. 

Yah.. Sepertinya kali ini garis takdir lebih kepada ujian.

Selama menata barang-barang, Ersa dan Fia terus-menerus bersenda gurau mengenai kegiatan apa saja yang akan mereka lakukan nanti, namun tidak dengan Kiko. Entah karena ia merasa tidak cocok dengan teman sekamarnya atau karena memang sedang puasa berbicara. Kiko hanya menjawab sekenanya dengan wajah datar dan terus merapikan pakaiannya ke dalam lemari, meskipun Ersa dan Fia sudah berusaha mengajaknya berbicara dengan ramah.

Hingga akhirnya jam makan malam pun tiba. Semua siswa yang ada di lantai atas turun ke lantai dasar untuk ikut makan bersama. Ersa dan Fia turun bersama dengan Kiko yang berada di belakang mereka. Namun, langkah Kiko seketika terhenti saat melihat kejadian di hadapannya, membuat api cemburu semakin tercipta di hatinya. 

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang