Alvin

1.3K 43 0
                                    

Assalamu'alaikum wr.wb

Aku Next yah (yey pada senengkan😂😂)

Selamat menyimak❤❤
👇👇👇👇👇

********

"Tidak ada yang mencintai kita dengan tulus seperti sang pencipta,"

********

Hari minggu adalah hari yang paling di tunggu- tunggu oleh anak sekolahan.

Begitu pula dengan zahra. Menurut nya hari minggu adalah hari dimana ia menghabiskan sebagian waktunya untuk memejamkan mata indahnya.

Hari dimana waktu seakan cepat berputar dan enggan berhenti.

Berbeda dengan hari senin sampai sabtu yang entah kenapa waktu seakan melambat.

Mungkin itu pengaruh dari hipnotis waktu.

*******

Bulan dan bintang telah selesai bertugas dan berganti menjadi mentari yang siap memancarkan pesona sinar nya.

Ayam pun berkokok dan lantas bernyanyi:"

"Mentari telah tiba"
"Mentari telah tiba"
"Bangun"
"Bangun!."

Itulah sedikit nya nyanyian dari ayam ayam bersuara merdu tersebut.

*******

Dimensi penuh ilusi bersatu semu, nyata bukan lagi hal terpenting.

Banyak rasa yang seharusnya tersampaikan, malah melebur terbengkalai.

Hanya disinilah rasa yang semu itu menyatu, ruang mimpi.

"Bunda, Zahra ngantuk." Alasan Zahra sangat suka sekali akan tidur adalah karna dengan ia terlelap, ia pasti akan bertemu dengan ibunya.

"Sini, bunda peluk!." Zahra mendekat dipangkuan san ibu dan memeluknya erat, takut ia akan kehingan ibunya lagi.

Dielusnya pucuk kepala Zahra hingga ujung rambunya yang tergerai panjang dengan lembut, berharap rasa sayang yang seharusnya ia sampaikan sejak dulu tersalurkan.

Melihat anaknya tumbuh dengan baik meski tanpa kehadirannya, membuat ia amat bahagia, berarti suaminya itu mendidiknya dengan baik.

"Zahra sayang bunda," Zahra mengecup pipi sang ibu, ia amat senang meski ia tahu jika ini hanyalah ilusi, tapi tidak ada perbedaan baginya saat ia bisa menyentuh sang ibu.

Bukan hujan, lalu mengapa pipi Zahra tertimpa air?, sepertinya ibunya ini menangis karnanya.

"Bunda jangan nangis!,"ucapnya menghapus air mata sang ibu, yang membuatnya mengecup tangan milik Zahra.

"Bunda mau ikut aku ngga?,"

"Kemana sayang,"ucapnya mengecup seluruh wajah cantik Zahra tanpa sisa.

"Ke dunia Zahra." Bunda terteguh, lantas tersenyum.

"Bunda..." ucapan bunda tak terdengar begitu jelas, layaknya kaset yang rusak.

"Apa?, Zahra ngga denger bun." Detik berikutnya bayangan bunda menghilang beriringan dengan suara ketukan pintu di dunia nyata.

Tok... Tok... Tok

"Dasar brengsek...siapa sih yang berani menganggu tidur panjang ku ini." Gumam zahra kesal karna tak bisa mendengar kata selanjutnya yang ibunya itu ucapkan.

"Tadi, apa yang ibu bilang ya?," sunggub Zahra tak bisa mengingatnya.

"Bunda bilang?," Zahra mencoba mengingat mimpi itu kembali, namun nihil ia sama sekali lupa alan hal itu.

Musuhku_jodohku (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang