Beautiful girl

1.4K 42 2
                                    

Assalamu'alaikum wr.wb

Aku balik lagi nih (yey pada senengkan😂😂)

Selamat menyimak💕💕
👇👇👇👇👇

*****

"Ada begitu banyak rasa yang tercipta, lalu rasamu untukku yang seperti apa?,"

******

"Yang tadi, apa kelanjutannya?" Tanya Alvin yang sepertinya sangat peduli dengan apa yang Zahra katakan tentang mimpinya itu.

"Tidak, lupakan!." Tutur Zahra, yang berada ditempat yang sangat tidak cocok untuk menceritakan mimpinya.

Zahra berjalan lebih cepat mendahului Alvin, mewanti- wanti jika ia menanyakan kembali kelanjutan mimpinya itu, namun ia malah nyasar karna tidak tahu kemana akan tuju

"Belok kiri!." Teriak Alvin dari kejauhan, Zahra mengangguk mengikuti saran Alvin.

*****

Zahra mengernyit tak menemukan kehadiran Alvin disekitarnya, apa mungkin ia berjalan terlalu cepat?.

"Badan aja bagus, tapi ngejar cewek aja ngga bisa," Zahra tak habis pikir, ia meremehkan Alvin dibelakangnya.

"Maaf mba, jalan ini menuju kemana ya?," tanya Zahra saat melihat pegawai digedung itu.

"Ke toilet Wanita kak," Zahra mengernyit, bukankah ini seharusnya menuju ke ruangan fiting gaun pengantin.

"Bukan ke ruangan Fiting gaun mbak?,"

"Bukan kak, ini ke WC." Ucap si mbaknya lagi.

"Pantas saja si angkuh itu tak terliahat, ternyata ia sengaja membohongiku, awas saja kau!." Teriak Zahra hingga si mbak yang membantunya menutup telinganya rapat- rapat.

"Bodoh." Gumam Alvin yang berhasil mengelabuhi Zahra.

*****

"Eh sayang, kamu kemana aja sih,  kata Alvin kamu nyasar?," mamanya Alvin bergegas menghampiri calon menantunya yang ngos- ngosan seperti habis berlarian.

Mama Irene, ibunya Alvin, ia berbeda dari ibu- ibu yang lainnya, ia seperti bukan orang Indonesia, terlihat dari kulit putihnya yang lebih mirip orang korea.

Zahra dapat menebaknya jika ia pasti adalah ibunya Alvin.

"Maaf telat tante," sungguh tidak enak hati, sedangkan Alvin tidak merasa bersalah sama sekali.

"Tidak masalah, sayang." Mama Irene tersenyum, sedangkan Zahra hanya mengangguk.

"Manggilnya jangan tante lagi ya, kan sebentar lagi kamu jadi menantu saya, jadi manggilnya mama aja, sama kaya alvin."sambung mama irene sambil meraih tangan zahra dan mengelusnya lembut, yang membuat alvin tersedak air liur nya sendiri.

Zahra terdiam,bisu tak bersuara.

"Apa aku masih tertidur dan bermimpi indah."pikir zahra tak percaya.

"M.a.m.a"ucap zahra gagap sambil menjatuhkan air laut di mata nya.

Mama irene tersenyum pasal nya ia sangat menginginkan anak perempuan.

"Lho, Kenapa nangis nak?" Mama Irene cukup terkejut.

Zahra menggeleng.
"Tidak, hanya saja mulut ini tak terbiasa menyebut panggilan sakral itu mah."ucap zahra terisak isak.

Di rangkulnya tubuh zahra ke dalam dekapan penuh kasih milik mama irene.

"Jangan menangis sayang!, Mama akan selalu ada untuk mu." Sungguh drama yang sangat mengharukan.

Musuhku_jodohku (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang