Suasana pagi ini cukup menyejukkan hati dan jiwa. Setelah kejadian pada malam di mana gadis itu dikejar anjing dan bertemu pria berwajah lumayan tampan. Pikir Taehyung.
Ia akui, kalau tadi malam itu dirinya sedikit kurang ajar memberikan jari tengah ke orang yang tak ia kenal. "Tapi apa yang kulakukan tidak begitu parah. Toh, dia itu menyebalkan," gumamnya.
Satu hal yang membuat Taehyung berpikir, akankah dia bertemu lagi dengan pria itu?
"Semoga tidak." Lanjutnya dengan dengkusan kecil.
Pagi ini ia sudah siap untuk pergi ke Cafe, memulai pekerjaannya sebagai Waiter di tempat kakaknya, Kim Seokjin.
Gadis dengan rambut dikuncir ekor kuda tersebut melangkah ke pintu rumah, sebelumnya ia menyampirkan tas kecil berwarna putih pada pundak mungilnya lalu dengan langkah santai ia keluar dari rumah, tak lupa mengunci pintu.
Kaki yang terbalut jins biru dengan ujung yang dilipat sampai mata kaki itu pun berjalan santai. Telapak yang beralaskan sepatu putih beradu di jalanan yang berkerikil. Matanya yang beriris coklat redup menatap lurus, bibirnya sesekali menggumamkan nyanyian lirih. Sesekali pula gadis itu tersenyum pada pejalan kaki lainnya.
Tiba-tiba kakinya perlahan merasakan keram, juga perlahan terhenti melangkah. Taehyung memejamkan mata sekilas.
"Oh, Tuhan, jangan sekarang!"
Tangannya terkepal, sementara dirinya harus menenangkan rasa panik saat kedua tungkainya lemas dan bergetar. Ia pun berpegangan di tiang lampu trotoar, menyandarkan diri di sana sejenak, sebelum tubuhnya benar-benar jatuh dan mengambil alih perhatian orang-orang di sekitarnya.
"Ayolah, jangan sekarang, kumohon! Setidaknya kambuhlah disaat yang tepat," ucapnya pelan.
Taehyung menunduk memandang kakinya yang gemetar. Ia merutuki penyakit sialan ini. Kenapa harus tiba-tiba datang? Kenapa tidak tadi saja saat dia masih di rumah? Sial.
Matanya berpendar mencari seseorang. Taehyung berharap ada orang yang ia kenal lewat sini. Irisnya pun menangkap satu pemuda, ia melebarkan mata saat tahu itu siapa.
"Mingyu!" serunya, masih tetap berada di tempat.
Orang itu menoleh menatap gadis yang berdiri dekat tiang lampu trotoar. Menyipit sebentar, hanya untuk memastikan bahwa yang memanggil namanya itu adalah Kim Taehyung, sahabatnya.
"Ah, benar, Taehyung."
Setelahnya, pemuda bernama Mingyu tersebut melangkah menghampiri Kim Taehyung yang sudah hampir jatuh terduduk di tanah, tapi sebelum itu benar-benar terjadi, tangannya telah merengkuh tubuh mungil gadis Kim tersebut.
"Kau tidak apa-apa, Taehyung?" Ada nada khawatir yang ia selipkan.
Taehyung berpegangan di lengan atas sang sahabat. Ia menggeleng dengan wajah dipenuhi oleh titik keringat.
Mingyu bertanya kembali, "Kambuh lagi?"
Hanya anggukan kecil yang gadis ini berikan sebagai jawaban.
Maka dengan sekali sentak, tubuh Kim Taehyung sudah berada dalam gendongan pemuda dengan marga yang sama dengannya, Kim Mingyu.
Mingyu membawa Taehyung ke dalam mobil. Gadis itu diam tak banyak protes. Yang ia butuhkan sekarang adalah tempat aman. Karena kakinya yang kambuh kembali.
***
"Aku sudah bilang, bukan? Untuk tidak meninggalkan jadwal minum obatmu. Lalu, kenapa kau masih saja menghiraukannya?"
Taehyung diam. Ia menatap pemuda yang sedang berjongkok di depannya sambil memijat-mijat betisnya pelan. Raut wajahnya kentara sekali cemas. Ada sedikit rasa bersalah di relung hati Taehyung yang melihatnya.
"Maaf."
Mingyu mendongakkan wajah menatap Taehyung. "Apa kau mau, kau tidak sembuh?"
Bibirnya bungkam, tapi gelengan itu Mingyu dapatkan setelahnya.
"Kuharap kau tidak keras kepala, Kim Taehyung."
"Aku hanya lupa, itu saja."
Mingyu berdiri, masih tetap di depan Taehyung. Mengabaikan bantahannya. "Setelah kau merasa kakimu mulai tidak keram lagi, gerakan perlahan. Mengerti?"
Taehyung mengangguk. Matanya tak berani menatap sosok Mingyu. Takut akan mendapati tatapan yang membuatnya mencelos. Ia tak mau melihat itu.
Kim Mingyu, 21 tahun. Dokter muda berwajah tampan. Dokter pribadi Kim Taehyung sekaligus teman masa kecilnya. Mingyu-lah yang tahu semuanya, semua rahasia gadis Kim tersebut. Ialah yang tahu apa yang terjadi pada anak bungsu keluarga Kim ini.
Tangannya mengelus puncak kepala Taehyung lembut. Mengantarkan rasa hangat di diri sang gadis manis. Ia mendongak, menatap Mingyu yang tersenyum padanya.
"Ingin kuantar ke Cafe?" tawarnya.
"Tidak merepotkan?"
"Tidak. Kebetulan aku agak siang ke rumah sakit hari ini."
Taehyung menimbang. Lalu berkata, "Baiklah." dengan senyuman di bibirnya.
Sebenarnya sakit apa yang diderita oleh Kim Taehyung? Mengapa hanya Kim Mingyu-lah yang tahu perihal tersebut? Jawabannya ada pada gadis itu sendiri.
-
-
-
Tbc!
A/n: aku butuh komen kalian, hiks T.T
KAMU SEDANG MEMBACA
Unable of Leave [KOOKV]
RomanceSummary: Aku tak mampu pergi dari orang yang telah merubah hidupku, aku akan hancur seperti kaca, apabila tak bersamanya. Karena dia hidupku berwarna. : : : : KookV GS. MinYoon GS. Start on Wattpad: 10 Juni 2019.