Part 13

2.1K 246 19
                                    

Tangan dicekal oleh Jeon Jungkook otomatis membuat gerak tubuh itu berhenti seketika. Kim Taehyung menoleh ke pria yang menahan lengan kirinya. Kedua hazel bertemu dengan dua kelereng hitam, beradu tatap selama beberapa saat. Yang bermata hazel cepat-cepat berkedip dua kali merasa matanya perih tertiup angin.

Kim Taehyung menghentakkan tangan Jeon Jungkook, membuat pria tersebut melepaskan cengkeraman dari lengan gadis itu.

"Kau membuat mataku iritasi, Ajhussi!" Jari-jari lentik itu pun mengusap kelopak matanya sendiri, membuat Jeon Jungkook menatap gadis tersebut jengkel.

Setelah selesai ia kemudian menghadap sepenuhnya ke pria Jeon. "Kenapa kau menahanku? Kau masih dendam, kah, soal di Cafe waktu itu, ya? Dasar, pembawa perasaan."

Jeon Jungkook menukikkan alis tak terima, gadis ini menyebalkan sekali, pikirnya. "Heh, Bocah, aku peringatkan padamu, sopan sedikit dengan orang yang lebih tua darimu."

"Ah! Akhirnya kau mengakui bahwa dirimu tua! Hahah." Tawa Kim Taehyung pecah detik itu juga, berhasil menaikkan tingkat kekesalan pria Jeon ke level tertinggi.

Jeon Jungkook maju saat Kim Taehyung masih asyik pada gelak tawa sambil membungkuk dengan satu tangan di pinggang. Gadis itu tidak menyadari pergerakkan yang Jeon Jungkook lakukan.

Dalam hitungan detik Jeon Jungkook telah berada di depannya dengan jarak yang kurang selangkah, Kim Taehyung berhenti tertawa, perlahan mendongak untuk menatap orang di hadapannya. Gadis itu melotot melihat Jeon Jungkook dengan raut kesal miliknya.

"Apa? Terkejut, hn?" tanya pria Jeon sambil menyipit jengkel pada Kim Taehyung.

Refleks Kim Taehyung memundurkan wajah, saat muka Jeon Jungkook yang terus maju. "K-kau mau apa?!"

"Kau harus diberi pelajaran, Bocah." Tubuh Kim Taehyung hampir terjengkang ke belakang.

"Yak, dasar Ajhussi Mes—"

Ucapannya itu putus di tengah-tengah. Tubuhnya kaku di tempat, kedua tangan mencengkeram di bahu tegap milik orang yang sekarang memeluk pinggangnya agar tidak menghantam pot bunga di belakang gadis tersebut.

Dua orang dewasa itu pun terdiam, yang satunya membolakan manik berwarna coklat dengan masing-masing tangan di atas bahu pemilik rahang tajam, sedangkan yang bermanik kelam hanya diam terpaku oleh paras cantik dari gadis yang berada dalam satu tangan.

Jeon Jungkook mau pun Kim Taehyung terjebak pada keindahan satu sama lain, detak jantung salah satunya bertalu dengan irama tidak normal dan itu milik gadis Kim, seakan terhipnotis saat mata kelam Jeon Jungkook menatap tepat ke hazelnya.

Manik hitam Jeon Jungkook bergulir naik, menatap perban yang melilit di kepala bersurai gelap, ia sedikit mengernyit samar dan tanpa sadar lebih mendekat pada kepala gadis itu.

Kim Taehyung menutup mata erat-erat takut Jeon Jungkook akan menjitak kepalanya atau bahkan malah ingin membenturkannya ke tempat keras, tetapi apa yang Jeon Jungkook lakukan benar-benar diluar pikirannya.

Pria tersebut malah mengusap kening Kim Taehyung dengan ibu jarinya hati-hati, seolah sadar kalau ia kasar sedikit akan membuat luka di sana bertambah. Gadis itu bisu dengan perlakuan pria ini padanya, kembali, hazelnya membuka menatap Jeon Jungkook yang sedang mengusapnya.

"Jangan bergerak. Kau akan membuat lukanya berdarah."

Kim Taehyung mengerjap saat Jeon Jungkook berucap dengan nada lembut yang baru pertama kali ia dengar. Tubuhnya secara ajaib menurut pada ucapan Jeon Jungkook, dalam hati bertanya, kenapa pria ini tiba-tiba baik? Apakah ada udang di balik semangka? Ah, maksudku di balik batu.

Usapan yang diberikan Jeon Jungkook di kening Kim Taehyung terhenti, ia kembali menatap mata gadis tersebut, sadar dengan apa yang ia lakukan tiba-tiba saja pelukan pada pinggang Kim Taehyung ia lepaskan.

'Bugh'

"Aw!" Kim Taehyung memekik dengan tidak elit saat pantatnya mencium tanah.

Jeon Jungkook menatapnya datar tanpa ekspresi di wajah tampannya. Pria itu merapikan jas birunya dan berdiri tegak.

"Kenapa kau tega sekali menjatuhkanku, hah! Duh, sakit!" Kim Taehyung bangkit dari jatuh, ia bertopang pada tongkat infusnya lalu merinti dan mengumpat.

"Karena itu hukuman untukmu, Bocah Kecil." Jeon Jungkook tersenyum mengejek.

Kim Taehyung merengut menatap pria yang baginya menjengkelkan. "Tidak punya hati sekali! Pantas saja kau tidak punya pendamping! Mana ada yang mau denganmu yang arogan, sombong, sok tampan dan juga tua sepertimu! Dengarkan ucapanku ini baik-baik, Ajhussi Tua, kau akan menyesal nantinya telah membuatku begini! Jangan salahkan aku jika nanti kau akan jatuh cinta padaku. Apabila itu terjadi, kau kutolak mentah-mentah!"

Selesai berujar demikian, Kim Taehyung memberikan jari tengahnya pada Jeon Jungkook lalu pergi dari sana.

-
-
-

Tbc.

Hiyaaaa, aku back bawa satu part!

Oh, iya, jangan lupa mampir di Ff aku yang baru, ya

Yang Prince Two Dimension.

Jangan lupa Vote, komen!

See you my readers

Unable of Leave [KOOKV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang