Part 6

2.4K 269 12
                                    


"Kau!"


Mereka berdua menunjukkan aura yang sama-sama tidak mengenakan, pandangan yang saling menusuk sengit dan juga rengutan di wajah masing-masing, ya walaupun hanya Kim Taehyung saja yang kentara sekali kesalnya.

Kim Seokjin kebetulan ada di sana sedang mencatat sesuatu di balik meja kasir. Pemuda itu mengangkat pandangan dan menghela napas. "Sekarang apa lagi yang gadis rusuh itu perbuat, Tuhan," gumamnya.

Balik lagi ke kedua orang yang masih berdiri di depan pintu masuk Cafe. "Kenapa aku harus bertemu lagi dengan pria menjengkelkan sepertimu, sih?!" Menatap penuh kesal pria di hadapannya.

Jeon Jungkook membuang napas samar. "Kau pikir aku sudi bertemu dengan maling sepertimu?"

Gadis itu membolakan mata, tampak tak terima dikatai maling. "Hei, aku bukan maling! Aku hanya berlindung di halaman rumahmu itu karena aku dikejar anjing! Bukan untuk maling, Ajhussi Tua!"

"Dan beberapa kali harus kubilang, aku tidak setua yang kau perkirakan. Kenapa kau terus memanggilku dengan 'Ajhussi Tua', Nona?"

Baiklah sekarang perdebatan itu memicu sang pemilik Cafe untuk turun tangan. Pena dibanting ke meja lalu berjalan menghampiri kedua makhluk yang berdebat di depan pintu. Otomatis menjadi pusat perhatian orang-orang.

"Permisi, ada apa ini? Kenapa berdebat tepat di depan pintu masuk? Tahukah kalian, bahwa ini otomatis akan membuat perhatian orang-orang tertuju pada kalian berdua?" Kim Seokjin dengan senyum ramahnya, tapi dalam hati mengutuk kedua orang ini.

"Aku jelas-jelas ke sini berniat untuk jadi pelanggan, bukan cari ribut dengan Nona ini." Jeon Jungkook melirik gadis di samping pemuda berwajah tampan.

"Ah, baiklah. Sepertinya tidak usah dilanjutkan perdebatan ini. Dan kau, Kim Taehyung, kembali berkerja!"

"Tapi—"

"Kim!" Kim Seokjin melototi sang adik yang merengut tidak suka.

Dengan kesal luar biasa Kim Taehyung menghentakkan kaki lalu berbalik, tapi sebelum benar-benar melangkah pergi, gadis itu memberikan deadly gaze pada Jeon Jungkook yang juga membalas tatapan itu dingin.

"Maafkan dia, Tuan. Dia memang bar-bar orangnya." Kim Seokjin terkekeh pelan. "Silakan masuk, Tuan. Mohon maaf untuk ketidak-nyamanan barusan." Membungkuk sekilas dan mempersilakan pria berpakaian formal memasuki Cafe.

Sebelum benar-benar pergi mencari kursi yang telah dipesan, pria itu berucap pada Kim Seokjin, "Aku ingin gadis tadi yang melayaniku."

Menaikkan alis heran. Bukannya mereka tadi bertengkar? Kenapa ia ingin adikku yang melayaninya? Dasar!

"Ah, baiklah, Tuan."

*

"Apa?! Tidak mau, Oppa! Kau gila, ya?!"

"Tapi dia sendiri yang ingin. Ayolah, jangan jadi keras kepala seperti ini, Kim Taehyung. Turuti saja, oke? Baiklah, tidak ada penolakan," ucapnya final tanpa tahu bahwa ekspresi tersiksa itu jelas terpatri di wajah gadis berkuncir satu.

"Sudah, sana!" Mendorong bahu Kim Taehyung pelan dan menampilkan senyum semangat padanya.

Kim Taehyung berdecak, mau tak mau ia harus melayani si pria menyebalkan yang berada di meja bernomor tujuh belas.

*

Berdiri di samping kiri Jeon Jungkook, Kim Taehyung dengan note kecil serta bolpen sedang mencatat pesanan pria tampan tersebut. Hatinya dongkol melihat pria ini yang sedari tadi merubah-ubah pesanannya. Ia menggigit pipi dalam, ingin sekali memukul orang ini dengan kayu.

"Aku ingin memesan Kopi ... ah, tidak-tidak, pesankan aku satu Americano dan juga Cake Coklat, tapi jangan terlalu manis. Paham?"

Setelah mencatat pesanan, ia mengangguk. "Ditunggu dalam beberapa menit, Tuan. Permisi."

"Hei, tunggu-tunggu! Satu lagi," panggilnya, membuat urat-urat kening gadis Kim mencuat.

"Apa lagi?!"

"Hei, jaga sikap. Sopan sedikit pada tamu. Tamu adalah Raja."

Kim Taehyung menghela napas sabar lalu gadis pemilik senyum kotak —bila sedang tertawa— itupun menatap Jeon Jungkook geram. "Sebenarnya kau ingin apa?! Kau sengaja, kan, mengerjaiku?"

Jeon Jungkook menampilkan senyum tipis yang benar-benar menjengkelkan bagi Kim Taehyung. Pria dengan gigi kelinci itu memangku tangan di atas meja, gestur tubuhnya angkuh, mata hitam memandang lelehan karamel milik gadis yang menatapnya jengkel.

"Tidak."

"'Tidak', kau bilang? Hei, kau pikir aku ini bodoh sampai-sampai tidak tahu maksudmu sedari tadi itu apa, hah?! Kau kesal padaku, 'kan? Maka dari itu, kau selalu gonta-ganti pesananmu dan membuatku repot?! Kau ini benar-benar ... aish!"

Jeon Jungkook suka bila gadis ini kesal, ia menatap ekspresi Kim Taehyung, menikmati. "Menggemaskan."

"Apa?! Kau ini benar-benar bedabah biadab!"

Kim Taehyung berbalik dan pergi setelah mengatai Jeon Jungkook dengan sumpah-serapahnya.

Pria itu terkekeh puas, lalu menyandarkan punggung dengan tangan terlipat di dada.

-
-
-

Tbc.

Percakapan Obrolan BerakhirKetik pesan...

Unable of Leave [KOOKV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang