BAB 23

3.6K 212 5
                                    

Kayana sudah siap, petugas spa yang disiapkan pihak Hotel sudah meriasnya dengan make up tipis sehingga membuatnya terlihat natural sekaligus menawan. Sapuan pewarna bibir merah muda semakin membuat cerah warna daging mungil tersebut, sedikit blush on warna kulit untuk mempertegas tulang pipi, riasan smokey eyes membuat mata Kayana terlihat indah.

Begitupula dengan seluruh tubuhnya, aroma Kayana sudah semerbak sewangi buah yang dapat menyegarkan penciuman. Anting berlian menghias telinga Kayana, tatanan rambut yang sengaja dibiarkan tergerai dengan beberapa gelombang agar terlihat tebal, serta gaun warna pastel yang diberikan Daniel sudah membalut tubuhnya.

Leher jenjangnya terekspose, dapat dipastikan siapapun yang melihat pasti ingin menyurukkan kepala di daerah tersebut. Kayana menunggu dengan resah, entah mengapa makan malam kali ini membuatnya gugup. Padahal saat satu minggu yang lalu ia pernah makan malam bersama Daniel di salah satu restoran yang ada di pulau ini.

Decitan pintu menginterupsi kegiatan Kayana yang tengah duduk di tepi ranjang, jemarinya masih bertaut. Pertanda ia berusah payah menghilangkan rasa gugup yang mendera. Perlahan namun pasti, suara langkah Daniel mulai mendekat, hingga akhirnya pria itu berdiri di depan pintu kamar yang terbuka. Tampilan sempurna pria itu membuat Kayana merona, ia merasa malu saat pria tampan yang membuatnya gugup tengah menatapnya dengan seksama.

"Apa kau sudah siap?" Daniel bertanya seraya mendekat, kini posisi mereka berhadapan. Kayana bangkit namun tetap berdiri di sisi ranjang.

"Iya, sudah," jawaban Kayana terdengar gelisah, ia tidak berani mendongak untuk kembali menatap Daniel yang hanya berjarak beberapa langkah di hadapannya.

"Kemarilah, sepertinya ada sesuatu yang kurang," Daniel menarik Kayana menuju meja rias, pantulan diri mereka terlihat jelas di cermin. Posisi Daniel yang berada di belakang Kayana tersenyum lembut saat gadis itu mendongak untuk melihat hal apa yang akan dilakukan Suaminya.

Perlahan tangan Daniel menyibak rambut Kayana yang tegerai, membuat kumpulan rambut itu terkumpul pada sisi kanan lehernya. Kayana masih tidak mengerti apa yang akan dilakukan oleh pria itu, wajah Kayana berubah kaku saat ia melihat kalung emas putih dengan bandul berlian yang tengah Daniel pasangkan di lehernya.

Berliannya bersinar di dalam kelopak bunga yang terpahat indah dari emas putih murni, kalung tersebut semakin memancarkan aura Kayana, dan sekarang semuanya telah sempurna. Daniel menghirup dalam-dalam feromon istrinya saat ia merapihkan letak kalung yang sudah terpasang sempurna di leher gadisnya yang sebentar lagi akan menjadi wanitanya.

Adrenalin dalam tubuhnya berpacu hingga berkali lipat. Setelah kalung itu terpasang, Daniel menyurukkan wajah tepat pada leher Kayana yang terbuka. Membuat gadis itu bergidik kala deru nafas Daniel menerpa kulitnya yang segera meremang.

"Aku rasa semuanya telah sempurna, jika aku tidak ingat sudah menyiapkan makan malam dan perawatan untukmu, mungkin saat ini kita sudah berakhir di atas ranjang." Daniel berucap masih dalam lingkaran leher gadisnya, sapuan nafas hangat suaminya membuat Kayana resah, ia merasakan sensasi aneh yang memabukkan.

"Kalau begitu sebaiknya kita cepat berangkat, aku tidak ingin kau merusak riasanku," canda Kayana seraya mengulum senyum.

"Baiklah, ayo kita berangkat sebelum aku berubah pikiran," dengan terpaksa Daniel menjauhkan diri dari gadis itu, ia meminta Kayana untuk mengapit tangannya agar berjalan bersisian. Mereka terlihat serasi dalam balutan busana yang terlihat pas, beberapa pengunjung dalam lift melihat pasangan itu dengan pandangan iri.

Sesampainya di lokasi, Kayana hanya membulatkan mata tanpa berkata sepatah kata pun. Mulutnya nyaris terbuka lebar, andai Daniel tidak mengingatkannya agar tidak terkejut. Mereka perlahan berjalan melewati pasir yang sudah dilapisi karpet merah untuk menuju Sofa yang telah berada di tengah hamparan pasir, lengkap dengan meja dengan beralaskan permadani tebal di bawahnya.

Marriage Failed The First NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang