BAB 28

3.1K 138 2
                                    

Bumi seolah berhenti beputar tatkala surat penuh ancaman itu tergeletak di depan mata, tampilannya yang telah lusuh masih tampak mengerikan bagi Daniel. Kertas itu mengisyaratkan bahaya yang mungkin saja saat ini tengah bergelut dengan Istri terkasihnya. Semuanya terasa samar, Daniel tidak dapat menemui jalan mana yang harus ia pilih. Jika mengabaikan ancaman, maka nyawa Kayana yang akan menjadi taruhannya.

Tapi jika ia tunduk dan bertingkah seperti kerbau yang dicucuk hidungnya. Itu sama saja seperti ia menjadi lelaki pengecut yang tidak bisa diandalkan, tidak ada satupun yang mampu menjamin semuanya akan tetap berjalan baik jika ia menurut. Bagaimana jika ia menurut dan hal yang lebih mengerikan terjadi? Penculik itu sudah secara nyata melakukan perbuatan nekadnya—siang hari berhasil menerobos pengamanan Hotel dengan peraturan keamanan yang sangat ketat.

Cabut tuntutan kalian secepatnya! Bawa uang tebusan yang nanti akan aku kirimkan jumlahnya ke nomor telepon salah satu dari kalian. Jika semuanya sudah siap, aku akan memberitahu tempat pertemuan kita. Jangan pernah coba-coba untuk melibatkan polisi! Jika kalian melakukannya, maka aku akan tahu. Dan aku minta si brengsek Weslie yang harus mengantarkan uang tersebut!!!

Daniel mengalihkan pandangan pada Weslie yang mulai gelisah, pria itu tahu persis seperti apa penjahat yang akan mereka hadapi. Tidak pernah ada kata main-main jika menyangkut sakit hati yang mereka alami, terlebih ia berperan sangat besar atas kekacauan yang tengah terjadi.

Ia menatap kertas ancaman itu dengan perasaan ngeri, tidak ada pilihan yang baik untuk saat ini. Semua solusi terasa tetap mencekam jika dilakukan, nyawa Kayana berada dalam bahaya yang tidak dapat terelakan. Jika penjahat itu mau berbaik hati, mungkin Kayana akan selamat meskipun tidak dapat terhindar dari memar atau lebam di beberapa bagian.

Weslie bukannya tidak tahu sepak terjang pemilik club yang dulu pernah membantunya saat kalah di meja judi. Dulu ia tidak pernah mau tahu dan tidak perduli, saat itu yang ada di benaknya hanya kepuasaan dan menuruti hawa nafsu duniawi. Tapi sekarang semuanya berbeda, Weslie merasa seperti kerikil yang telah membuat Kayana terjatuh dan tergelincir pada kubangan masalah yang menyiksa.

Junho hanya diam dengan pikiran yang berkecamuk tidak menentu, akalnya berkelana jauh berusaha mencari jalan keluar dalam waktu yang cukup singkat. Tadi ia sudah berhasil meminta para polisi yang berada di tempat kejadian untuk tidak melaporkan perihal kejadian ini, surat ancaman itu begitu serius dan membuat ruang geraknya terasa sempit.

Daniel mulai berjalan tidak menentu, ia mengitari ruangan hingga ke paling sudut. Perasaannya kian memburuk dan tidak mampu berpikir jernih. Kayana masih dalam keadaan lemah akibat malam pertama mereka, Daniel yakin Istrinya pasti mengalami rasa sakit pada pangkal paha. Di saat seperti itu Daniel sudah membayangkan akan memperlakukan Kayana layaknya Ratu yang patut dipuja, namun semua impian itu harus ia telan bersama kenyataan pahit yang menggerogoti hatinya.

"Brengsek, harus sampai kapan kita menunggu? Ini sudah lima belas menit kita menunggu hanya untuk melihat hasil rekaman CCTV-nya," teriak Daniel gusar ia mulai merasa marah dan kesal karena tidak kunjung mendapati hal yang ingin sekali dilihatnya sedari tadi.

"Tunggu sebentar lagi, jika sepuluh menit lagi pihak hotel masih belum juga menginjinkan kita," jawab Junho "Baru kita kembali ke sana untuk memaksa, jika perlu aku akan melakukan ancaman agar mereka mau menuruti permintaan kita," ia berusaha bersikap tenang dan realistis, tidak ingin terbawa emosi akibat rasa kesal yang membuncah. Jauh di dasar hatinya Junho teramat resah akan keselamatan Kayana.

Tapi ia tidak ingin menjadi cengeng dan menunjukkan pada yang lain bahwa ia menjadi lemah. Efek Kayana masih berpengaruh besar untuk perasaannya, gadis itu bukan wanita biasa yang dapat dilupakan begitu saja. Bagi Junho, Kayana pernah menjadi segalanya dan dengan tololnya ia menyakiti perasaan wanita itu dengan pergi tanpa memberi kabar berita.

Marriage Failed The First NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang