BAB 10

5.2K 272 6
                                    

Kayana melihat Daniel yang berbincang hangat dengan teman wanitanya. Sepanjang perjalanan yang dilewati, Kayana lebih memilih diam, sesekali matanya mencuri pandang pada dua anak manusia yang sedang bernostalgia itu. Terdengar tawa renyah keduanya. Membuat Kayana semakin tidak betah berlama-lama berbagi satu sikulasi udara dengan mereka.

"Daniel, apa kau ingat tempat yang dulu biasa kita kunjungi?" Ellie bertanya mengingatkan akan masa lalu mereka. Membuat dahi pria itu mengernyit, mengingat tempat mana yang dimaksud mantan kekasihnya itu.

"Maksudmu tempat yang mana? Aku lupa karena terlalu banyak tempat yang pernah kita kunjungi disini," pria itu menjawab dengan tangan yang masih memegang kemudi. Sesekali ia melempar senyum kepada wanita yang saat ini duduk di sampingnya. Hal tersebut membuat Kayana merasa jijik atas hal nyata yang mereka pertontonkan di hadapannya. Kayana berdesis disela kekesalan hatinya, ia tidak mengerti dengan sikap Daniel yang terkesan manja pada Ellie. Sementara wanita yang baru dikenal Kayana beberapa waktu lalu itu juga menujukkan raut berbinar saat menanggapi perkataan pria yang duduk di sampingnya.

"Bagaimana kalau kita menonton Teater, aku rindu menonton pertunjukkan bersamamu di Esplanade, tempat yang selalu kita kunjungi saat masih bersama," Ellie menyentuh tangan Daniel saat mengajaknya menonton pertunjukan Teater di tempat kenangan mereka. Kayana terbelalak mendapati perlakuan wanita itu pada suaminya.

"Baiklah ayo kita menonton bersama, Kayana, apa kau mau ikut?" Daniel berharap wanitanya penasaran dan cemburu melihat kedekatannya dengan Ellie. Meskipun saat ini pikiran Daniel merasa menjadi pria yang kejam karena berharap Kayana akan marah dan sakit hati lalu bersikap baik layaknya seorang istri. Tapi di sisi lain Daniel sedikit merasa bersalah pada Ellie karena memanfaatkan perasaan gadis itu yang mangaku masih mencintainya.

"Antarkan aku ke Hotel! Aku ingin pulang, tubuhku sudah terlalu lelah seharian berbelanja," pinta Kayana dengan wajah masam yang tergambar jelas. Ia tidak tahan lagi jika harus terus berlama-lama dengan kedua anak manusia yang sedang bersenda gurau mempertontonkan kedekatan mereka. Emosinya meletup melihat kedekatan tersebut, Daniel melirik wajah Kayana melalui kaca spion yang berada di atas kepalanya.

Seringai yang sulit diartikan terukir, Daniel yakin Kayana kesal hingga membuat gadis itu meminta untuk segera kembali ke Hotel. Meskipun tidak sesuai harapan, namun pria itu tetap menyanggupi permintaan Istrinya. Ia melajukan mobil dalam kecepatan tinggi, tepat setelah sampai di depan Lobby—Daniel menginjak rem mendadak—hingga membuat kepala Kayana terbentur ke jok depan, karena Kayana sudah membuka sabuk pengamannya, membuat dahinya terasa nyeri karena benturan yang cukup keras tersebut.

"Sudah sampai, kamu boleh turun." pria itu memberi perintah tanpa berniat mengantar Kayana ke Lobby.

"Sepertinya kamu sangat tidak ingin melihatku," Kayana mendengus kesal, sesaat sebelum dia turun dari mobil.

"Cepat sana masuk, aku tidak ingin terlambat menonton pertunjukan!" Daniel memberi perintah dan memperlakukan Kayana seperti gadis itu bukan siapa-siapa. Dan Kayana hanya pasrah saja, lalu berjalan masuk ke dalam hotel.

Sembari berjalan, ia tidak bisa berhenti berpikir. Entah mengapa rasanya ia merindukan kehangatan yang selalu Daniel berikan untuknya, namun sejak gadis bernama Ellie itu muncul sikap Daniel tiba-tiba berubah. Kayana berjalan gontai menuju kamar inapnya, tatapannya kosong memikirkan hal yang tidak-tidak. Saraf-saraf otaknya berpikir keras atas perasaan yang baru ia rasakan. Marah, kesal, dan benci saat melihat Daniel dekat dengan wanita lain. Sebenarnya siapa gadis itu? Kenapa Kayana merasa bahwa suaminya terlalu dekat dengannya.

"Apa aku cemburu?" Gumamnya pelan sesaat sebelum memasuki Lift. Tapi ia juga masih ingat saat menolak kasar keinginan suaminya saat meminta untuk tidur bersama. Rasa takut dan tidak siap membuat Kayana bersikap kurang ajar pada pria yang harusnya ia hormati dan junjung tinggi martabatnya itu.

💝💝💝

Sesuai janji aku update lagi ya 😁

Marriage Failed The First NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang