B A B 2 0

2.6K 273 48
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ


•••

Sebuah Rencana

•••

"Pintar menasehati, pandai memotivasi, tapi tidak cerdas dalam mengerti diri sendiri. Itulah manusia. Terlalu sibuk mengurusi tanpa tahu rasanya dimengerti."

-Cemburunya Bidadari-

•••

Seminggu setelah insiden penemuan dompet pisang, hari-hari Fikri berjalan sebagaimana biasanya dan mestinya. Tidak banyak perubahan yang terjadi, selain Fikri yang lebih giat untuk shalat istikharah guna meminta petunjuk kepada Yang Maha Berkehendak perihal jodoh dunia akhiratnya. Dan dari sekian juta bahkan milyaran lebih wanita penduduk bumi, nama Ashilla Kinanti menjadi salah satu nama yang selalu Fikri sebut dalam diskusinya dengan Sang Khalik.

Di sisi lain, Fikri juga tengah di sibukan dengan urusan skripsinya. Sebagai mahasiswa semester akhir Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fikri ingin segera merampungkan pendidikannya dengan tepat waktu. Tidak mengulur waktu, apalagi menundanya. Karena banyak impian lain yang sudah mengantri untuk segera diraih. Tentang cita-cita dan cinta.

Fikri tersenyum kecil saat kata cinta melintas di otaknya. Benarkah dia sudah siap untuk bermain cinta? Yang pasti, bermain cinta versi Fikri adalah dengan membangun cinta yang halal dengan pondasi iman dan takwa.

Semenjak dia rajin melaksanakan shalat istikharah, perlahan hatinya semakin mantap untuk mencari pendamping hidup. Mungkin seperti itulah cara Allah menunjukkan jalan-Nya, yaitu lewat kemantapan hatinya. Dan diantara sekian banyak wanita, nama Shilla yang selalu mampir di pikirannya untuk selalu dia diskusikan dengan Illahi Rabbi. Jika sudah seperti itu, apa mungkin memang Shilla itu calon bidadari dunia dan akhiratnya? Wanita shalihah yang akan menemani sisa hidupnya, bahkan dia berharap akan kembali bersama di jannah-Nya.

Dalam gemingnya, Fikri selalu berpikir. Shilla itu selain cantik rupa, insyaallah juga cantik parasnya. Shilla juga memiliki tutur kata yang sopan, bahkan terdengar sangat lembut. Khas sekali dengan sosok yang keibuan.

Ya, Fikri yakin bahwa kelak anak-anaknya bisa tumbuh menjadi Mujahid dan Mujahidah kecil kebanggaan agama yang tangguh jika memiliki sosok ibu yang shalihah. Dia tidak akan takut lagi, ketika kelak keturunannya harus mempersiapkan perisai dengan kuat untuk melindungi diri dari fitnah dunia yang semakin hari semakin mengkhawatirkan. Karena mereka sudah terlatih untuk dididik dengan pondasi islam yang kokoh. Tidak akan goyah walau badai menerpa, tidak akan roboh walau kejamnya dunia terus merongrongnya.

Ting!

Satu pesan whatsapp masuk ke dalam ponsel pintarnya. Fikri yang semula sedang duduk di bangku pojok kantin fakultas--tempat favoritnya--segera meraih gawai yang berada di dalam saku jaket. Membuka pesan yang nampaknya datang dari sebuah group.

Founder Orang Kece

Fadil
Nanti malem kalian bisa ke distro, gak? Ada hal penting yang mau gue sampein.

Asep
Apaan?

Fadil
Gak bisa lewat chat.

Regi
VC dong, kalo gak bisa lewat chat.

Fadil
Ogah!

Abis isya insyaallah gue ke distro

Cemburunya BidadariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang