B A B 2 8

2.4K 278 81
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

•••

"Menjeda Ruang"

•••

"Sesekali kita harus menebalkan ruang, agar tahu bahwa banyak kekurangan dalam setiap bertingkah yang acap kali tidak disadari."

-Cemburunya Bidadari-

•••

Dua minggu selepas perlakuan yang tidak terduga itu, Gwena mulai membentangkan jarak dengan Fikri. Memberikan sedikit ruang untuk saling menjauh.

Meski sesekali Fikri kerap melontarkan kata maaf, dan direspon Gwena dengan baik. Namun tetap saja, Fikri tahu jika Gwena sedang berusaha untuk menjauhinya. Tidak pernah saling melontarkan candaan lagi, tidak pernah betah untuk mengobrol bersama dengan yang lain jika ada Fikri, dan hal-hal lain yang menyebabkan intensitas pertemuan sering terjadi.

Seperti kali ini contohnya. Saat semua karyawan dan founder OK distro berkumpul, makan malam bersama sebagai agenda yang sudah mereka jadwalkan tiga bulan sekali sebagai ajang untuk lebih mengakrabkan diri, Gwena dengan sengaja datang terlambat demi menghindari interaksi dengan Fikri.

Dan ketika jam sudah menunjukkan angka delapan malam, Fikri duduk dengan gelisah. Sesekali melirik bangku kosong yang ada di depannya. Penghuni yang seharusnya duduk di bangku itu belum datang, membuat si bangku belum bertuan.

"Si Gwena mana? Dia dateng, kan?"

"Dalam satu jam lo udah sepuluh kali nanyain si mimin, tau gak." Dengus Asep.

"Santai aja lah, Fik. Gwena pasti dateng. Tadi dia chat gue katanya masih kejebak macet," ucap Fadil.

"Kok, dia chat ke lo doang. Kenapa gak di grup OK?" Sewot Fikri.

Fadil menghela napas sejenak. Sesekali dia melirik seorang gadis yang juga tengah berada di antara mereka. Dia adalah Shilla, dan dia sedikit menunduk. "Mungkin refleks, Fik. Lagi buru-buru apa aja bisa terjadi."

"Tau lo, Fik. Udah ada cewe cantik di sini, masih aja ribet sama si mimin." Celetuk Regi.

Fikri tidak  menghiraukan protes-protesan itu. Karena dia pun merasa heran sendiri, mengapa bisa seresah itu memikirkan Gwena.

Mungkin, rasa bersalah dan tak enak hatinya dengan kejadian beberapa minggu yang lalu masih mengganjal di hati Fikri. Sehingga apapun hal yang berkaitan dengan Gwena, akan membuatnya risau.

"Assalamualaikum... Sorry telat."

Semua fokus mulai terarahkan kepada gadis yang beberapa saat lalu menjadi perbincangan hangat diantara founder. Dengan kikuk, Gwnea mulai duduk di kursi yang sudah disediakan untuknya. Tapi, ada satu yang menjadi keheranan Gwena. Bukankah malam ini adalah malam khusus keluarga besar OK distro? Tapi, mengapa ada Shilla duduk manis di sampingnya?

Dan saat itu juga Gwena tersenyum kecut, kala otaknya tersadar bahwa semua itu ada hubungannya dengan Fikri.

Gwena yakini, kejadian tempo lalu yang membuat hubungannya semakin terasa jauh dengan Fikri adalah salah satu bentuk teguran dari Allah. Dia telah memisahkan sebuah hubungan yang salah dengan cara-Nya tersendiri. Melindungi setiap hamba-Nya yang kerap lalai dengan skenario-Nya yang sangat tepat. Allah selalu tahu, mana yang terbaik untuk hamba-Nya. Dan teguran itu yang membuat Gwena semakin mantap untuk segera menghapus permanen nama Fikri dalam hatinya. Gwena bersyukur, karena Allah masih mau memberinya teguran disaat kelalaian menjaga hati. Hati yang seharusnya terpenuhi oleh cinta kepada-Nya, malah sesak dengan cinta kepada makhluk-Nya.

Cemburunya BidadariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang