17. Penantian Tanpa Kepastian

83 19 10
                                    

Shinta Nada Adninda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shinta Nada Adninda

***

DI MADING sudah tertempel jajaran kertas hasil ulangan tengah semester. Banyak siswa yang melihatnya dengan cara bergerombol, padahal tinggal mengambil gambar lalu share ke grup kelas. Selesai. Mungkin mereka terlalu antusias sampai logikanya kalah telak.

Nada menggeser layar ponselnya untuk menemukan namanya. Gadis itu menemukan namanya di sana, tepatnya di urutan nomor satu pararel seangkatannya. Nada tersenyum melihat hasil belajarnya yang tidak sia-sia. Hasil memang tidak pernah mengkhianati usaha.

"Selamat ya, Nad. Lo dapet peringkat satu pararel," ujar Lia yang sepertinya baru saja melihat hasilnya di mading. "Lo gak lihat mading?" tanya Lia setelah duduk.

"Gue tadi sengaja berangkat pagi buat ambil gambar hasil UTS," jawab Nada yang langsung mendapat pelototan mata dari Lia.

"Kok lo gak share ke gue sih? Lihat, nih, gue sampek nyempil-nyempil cuma demi lihat peringkat gue," protes Lia yang memang terlihat agak berantakan, apa lagi bagian rambutnya.

Nada tertawa hambar. "Kan kita baru ketemu di sini, Li," ujar Nada yang langsung diangguki oleh Lia.

"Oh ya, Nad. Kak Dito juga peringkat satu pararel di angkatannya," ujar Lia heboh.

"Gue udah tau, Li."

"Haha, iya gue lupa kalau lo pasti hafal semua daftarnya dalam sekali lihat," balas Lia sambil menganggukkan kepala dan tersenyum getir.

"Mana ada yang begitu, enggak lah!"

"Eh, peringkat bawahnya kak Dito--"

“Kak Al," potong Nada yang lagi-lagi sudah tahu.

Nada kembali mengingat nilai mereka yang hanya selisih enam angka dan paling banyak karena mata pelajaran bahasa Indonesia. Entah bagaimana bisa sosok Danish Alvaro kalah dengan Dito dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia? Benar-benar di luar dugaan.

Sudah lebih dari seminggu Nada dan Dito tidak bercakap ataupun sekadar berkirim pesan. Ada sedikit rasa aneh di hati Nada ketika mengingatnya, sesuatu yang kurang.
Nada sedang sibuk dengan pikirannya mengenai Dito yang tiba-tiba hilang dari hidupnya, entah sejak kapan gadis itu merasa kehilangan atas Dito?

Kenapa dia baru merasakannya sekarang dan tidak sejak awal?

***

Nada terus memandangi ponselnya, dia mengharapkan sosok Dito mengirimnya sebuah pesan, namun sampai detik ini ponsel yang di genggamnya tetap senyap.

Masa Badai yang Indah [ COMPLETE ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang