26. Galau

63 11 5
                                    

Perhatikan typo!
***

SEMUA siswa SMA Gemilang terlihat kompak menggunakan kebaya bagi yang perempuan dan batik untuk laki-laki. Hari ini mereka memperingati hari Kartini dengan menggunakan baju tradisional Indonesia-Jawa dan menyelenggarakan lomba-lomba.

Nada terlihat lebih cantik dari biasanya, karena ia juga memoles tipis wajahnya. "Wah, jadi model juga lo ternyata," ujar Rengga yang melihat Nada baru saja masuk ruang OSIS.

Nada hanya mengabaikan cibiran Rengga, ia langsung duduk di dekat Mita. "Cantik," ujar Mita ke Nada.

"Lo juga," balas Nada sambil tersenyum. "Romi belum nyampek?" tanya Nada yang tidak melihat keberadaan Romi di sana.

"Belum. Masih di jalan kayaknya," balas Mita sambil melihat arlojinya. "Kak Dito?" Mita balik tanya ke Nada.

"Nanti bentar lagi nyampe kok," balas Nada.

"Lo nggak bareng dia?"

"Bareng kok. Tapi kak Dito tadi masih ada urusan sama panitia yang lain," balas Nada atas pertanyaan Mita, dan Mita hanya ber-oh ria sebagai jawaban.

Lain tempat Jessika dan Lia sudah asik berfoto mengabadaikan momen saat mereka tampil beda menggunakam baju adat Jawa tersebut. Mereka berdandan seperti model dengan rambut yang juga di model ribet.

"Li, lo nanti jadi perwakilan kelas sama si Yugo, ntar kak Rengga cemburu nggak ya kira-kira?" tanya Jessika.

"Semoga aja enggak. Gue semalem juga udah ngasih tau dia kok soal ini."

"Untung aja si Yugo nggak punya cewek. Coba kalo dia punya? Lo pasti udah dijambakin!"

Lia terkekeh sambil mengangguk-anggukan kepalanya. "Haha, kok lo ngomong serem gitu. Jangan dong! Haha," balas Lia tidak bisa membayangkan jika berdiri di posisi sama seperti Nada yang dulu pernah mendapat perlakuan fisik dari Elin.

"Gue nggak rela muka seksi gue bonyok, kayak Nada dulu," lanjut Lia.

"Iya, ya! Gue jadi inget sama insiden gila itu," ujar Jessika.

"Udah ah, males bahas itu. Inget Nada disakiti gue juga ikut tersakiti," kata Lia cuek.

Para pengurus OSIS tengah menyantap sarapan mereka sebelum acara dimulai. Arkana dan Ara terlihat sibuk dengan kertas acara. Iya, mereka yang akan menjadi pembawa acara kali ini. Arkana mempunya proporsi yang cocok untuk menarik perhatian dan Ara juga sama, tidak jauh berbeda dengan proporsi model. Bahkan Ara juga merias wajahnya sedemikian rupa. Dia terlihat sangat cantik.

"Kalian nggak makan?" tanya Danish ke mereka berdua yang duduk dalam diam sambil menatap kertas acara.

"Gue udah kok," balas Arkana sambil menunjuk kotak nasi yang sudah kosong.

"Oh, bagus. Semoga sukses ya," ujar Danish sambil berlalu.

"Tunggu!" Ara mencegah kepergian Danish.

Danish langsung menghentikan langkahnya dan berbalik melihat Ara, "Lo mau ke mana?" tanya Ara kemudian.

"Gue jadi Kartono, perwakilan kelas."

Ara menepok jidatnya sampai berbunyi, plak. "Oh iya gue lupa, pantes aja lo lebih ganteng dari biasanya," ucap Ara sambil melihat Danish dari atas sampai bawah.

"Gue juga ganteng," sahut Arkana yang merasa terabaikan.

Danish hanya tersenyum melihat keakraban mereka. "Gue duluan ya."

"Iya, semangat!" seru Ara sambil mengepalkan tangan seolah memberi tanda semangat.

Nada mengambil gambar dengan kamera yang terkalung di lehernya. Dia mengambil gambar panggung yang masih lenggang dan beberapa siswa yang mempersiapkan Kartini dan Kartononya, juga tidak lupa mengambil gambar panitia yang sedang menyantap makanannya.

Masa Badai yang Indah [ COMPLETE ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang